Kamis, 16 Januari 2014

Terima Kasihku

BISMILLAH…

Tak pernah kubayangkan sebelumnya kalau saya akan menjalani profesi sebagai seorang guru. Sebagian teman-teman mungkin tahu kalau dulu saya ingin sekali menjadi dokter. Ternyata Allah justru menakdirkanku untuk kuliah di jurusan Psikologi. Selama menjalani masa kuliah, saya selalu mengambil mata kuliah yang berkaitan dengan psikologi industri. Kuliah di jurusan psikologi membuat saya jatuh cinta pada dunia psikologi industri. Saat itu, saya bercita-cita bekerja di bagian HRD sebuah perusahaan besar. Alhamdulillah, Allah mewujudkannya saat saya sedang menyusun  skripsi. Allah memberikan saya kesempatan bekerja di sebuah perusahaan besar di Makassar.

Bekerja di perusahaan tersebut selama 6 bulan justru membuat saya tidak menyukai lagi dunia industri. Banyaknya karyawan yang selalu curhat tentang keluarga dan anak-anak mereka membuat saya menyadari kodrat saya sebagai seorang perempuan. Saya punya tanggung jawab yang besar di masa depan. Sejak saat itu saya menyadari bahwa karier bukanlah segalanya. Saya tidak mau menjadi perempuan yang sibuk mengejar karier di luar, tetapi gagal membangun kariernya di rumah tangganya.

Sejak saat itu saya mulai belajar untuk menyukai anak-anak. Salah satu keputusan terbesar dalam hidupku adalah memutuskan menjadi seorang guru. Salah satu profesi yang tak pernah ada dalam daftar cita-citaku di masa kecil. Alasanku hanya satu kenapa dulu aku tak mau menjadi guru. Saya tidak mau berhadapan dengan anak-anak yang pembangkang dan melawan gurunya. Tetapi sekarang, justru saya lebih menikmati menghadapi anak-anak yang special dibanding anak yang biasa-biasa saja. Ada kesenangan tersendiri ketika saya berhasil membantunya mengatasi masalahnya, khususnya dalam belajar. Dan sekarang saya sudah menetapkan hati untuk fokus di dunia pendidikan anak-anak.

Tak terasa sudah setahun lamanya saya menjalani profesi yang mulia ini. Suatu ketika saat saya berkata kepada seorang teman,”Bunda, tolong surat untuk anak-anakku ya!”. Tiba-tiba salah satu siswaku bertanya, “Bunda, sudah punya anak?”. Aku pun menjawab, “Iya sayang. Kalian adalah anak-anak Bunda.”

Ya…kalian adalah anak-anak Bunda. Walaupun mereka tidak terlahir dari Rahim kita, tapi mereka adalah anak-anak yang lahir dari pemikiran kita. Ini adalah kalimat yang selalu saya ingat, pesan dari salah satu rekan guru di sekolah sekaligus kakakku tersayang, Ustadzah Aliyah Mansyur. Ketika kita mengajari mereka Surah Al Fatihah dan mereka gunakan dalam sholat hingga dewasa, maka pahalanya akan mengalir terus untuk kita. Karena itu saya bersyukur mendapat amanah di kelas I.

Sekarang, kalian sudah kelas II…

Terima kasih telah menjadi anak-anak Bunda selama setahun ini…

Terima kasih kalian mau menerima Bunda apa adanya…

Terima kasih telah memberikan warna dalam hidup Bunda…

Terima kasih telah mengajari Bunda akan arti memberi…

Terima kasih telah mengajari  Bunda tentang apa itu cinta tanpa syarat…

Terima kasih telah mengajari Bunda akan arti kesabaran dan ketulusan…

Satu kalimat yang paling membahagian buat Bunda…

Adalah…

Setiap kali kalian berhasil melakukan sesutu dan kalian berkata, “Bunda, sekarang saya sudah bisa…….”

Dan kalimat yang tak pernah kubayangkan akan keluar dari salah satu siswaku adalah, “Bunda, kenapa baru datang sekolah? Bunda sakit ya?”.

Aku pun menjawab, “Iya, Bunda kemarin sakit tipes nak jadi harus istirahat. Memang kenapa sayang?”.

Tiba-tiba dia menjawab, “Tidakji. Saya sayangki Bunda!”

Terima kasih ya Allah untuk semua kasih sayang yang Engkau berikan lewat tangan-tangan kecil mereka.

Tuntunlah mereka ya Allah dalam meraih cita-citanya. Jagalah mereka dengan sebaik-baik penjagaan-Mu. Jadikanlah mereka mujahid dan mujahidah yang kelak akan meneruskan perjuangan kekasih-Mu, Rasulullah SAW. Amiin…

Salah satu impianku adalah semoga Allah memberikanku kesempatan melihat kalian saat dewasa.

Semoga...

Amiin…^_^                                                           

 

#Terima kasihku buat teman-teman yang dengan sabar dan ikhlas mau mengajariku…

Terima kasih buat teman-teman yang mau berbagi ilmu dengan saya selama ini…

Terima kasih buat teman-teman yang mau berbagi suka dan duka dengan diriku…

Terima kasih untuk ukhuwah yang indah ini…

Semoga ukhuwah ini tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat…

Kita bertemu karena Allah…

Dan kita berpisah karena Allah…

Semoga kita senantiasa istiqomah di jalan dakwah ini…

Amiin…^_^

“Alhamdulillah wa syukurillah…

Bersyukur pada-Mu ya Allah…

Kau jadikan kami saudara, indah dalam kebersamaan…” (Opick)

Terima kasih untuk ukhuwah yang indah ini ya Allah…^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...