Tepatnya Senin, 29 februari 1988 seorang Ibu terlihat kesakitan dan segera dibawa ke rumah sakit. Ibu itu ternyata akan melahirkan anaknya yang ketujuh. Ibu itu pun akhirnya tiba di rumah sakit dan segera ditangani oleh dua orang dokter spesialis kandungan, dr. Bonita dan dr. Bobby. Tepat pukul 09.00 WITA Ibu itu pun melahirkan seorang bayi perempuan. Namun, kebahagiaan itu hanya dirasakan sesaat. Ternyata Ibu tadi mengalami pendarahan dan membahayakan nyawa Ibu tersebut. Dokter pun segera menangani kembali Ibu tadi. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah Ibu tadi bisa terselamatkan dari maut.
Salah satu kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberikan nama terbaik untuk anaknya. Salah satu dokter yang menangani Ibu tadi menyarankan untuk memberi nama “Bonita”. Ibu itu pun setuju karena menurut Ibu, dokter bonita itu orangnya baik dan Ibu berharap kelak anaknya juga bisa jadi dokter yang baik. Jadilah anak tadi diberikan nama Bonita. Karena ayahnya bernama Mahmuddin dan semua saudaranya menggunakan “Mahmud” di belakang namanya, jadilah anak tadi diberi nama “Bonita Mahmud” dan bayi yang dilahirkan itu adalah saya sendiri ^_^…
Banyak teman-teman yang suka bertanya tentang namaku. Ada yang pernah mengira kalau keluargaku keturunan Spanyol karena Bonita adalah bahasa spanyol. Apalagi ada lagu yang judulnya “La isla Bonita”.hehehe… Justru yang membuat saya heran adalah setiap kali ada yang membaca namaku (sebelum bertemu dengan saya) mereka mengira saya adalah laki-laki. Menurut mereka, “bonita” itu adalah nama untuk anak laki-laki. Yang benar itu saya dikelilingi oleh tujuh orang laki-laki dalam keluarga, Bapak dan enam orang kakakku, hehehehe…
Saya pernah bertanya pada Bapak kenapa memberiku nama Bonita. Alasan pertama adalah dokter yang membantu proses kelahiranku bernama dokter Bonita dan beliau sangat baik selama membantu Mama saat proses melahirkan, apalagi ketika Mama mengalami pendarahan. Mama dan Bapak berharap kelak saya bisa menjadi seorang dokter seperti Beliau. Tetapi ternyata takdir berkata lain, bukannya kuliah di kedokteran malah kuliahnya di Psikologi. Meskipun kerjaannya mirip-mirip dokter dan sekarang malah semakin jauh dari dunia kedokteran. Sekarang saya malah kuliah lagi di PAUD. Kata Mama, “Tidak apa-apa, Allah yang lebih tahu yang terbaik untukmu.”
Alasan kedua adalah ada doa dibalik namaku itu. “Bonita” artinya indah, berkepribadian, sedangkan “Mahmud” artinya terpuji. Jadi, Bapak berharap Boni menjadi anak yang memilik kepribadian indah dan terpuji. Waduh, berat juga sih menjalankan amanah Bapak tetapi saya bersyukur. Itu semua adalah doa orang tuaku untuk anak perempuan satu-satunya.
Kalau dihitung-hitung sebenarnya usiaku baru 6 tahun. Anak usia 6 tahun koq bisa diterima di universitas ya… seharusnya sekarang saya baru masuk SD kelas 1. Wkwkwkwkwk…
Alhamdulillah, hingga hari ini Allah masih memberiku kesempatan untuk menjadi lebih baik. Saya tak pernah tahu berapa lagi sisa usia yang diberikan oleh Allah untukku. Tetapi saya ingin berterima kasih kepada Allah telah memberiku sebuah keluarga yang selalu memberiku perhatian dan kasih sayang.
Terima kasihku untuk Mama yang telah melahirkan dan merawatku…
Terima kasihku untuk Bapak yang selalu menjagaku…
Terima kasihku untuk Puang Eni yang sudah merawatku saat kecil dan telah mengajariku banyak hal…
Terma kasih untuk kakak-kakakku, K’Amir, K’Amri, K’Amin, K’Alim, K’Icca, dan K’Iping yang selalu memberikan perhatian dan selalu menjagaku…
Terima kasih buat kakakku juga, K’Ita, K’Sri, K’Nur, K’Anti, K’ Yuni, dan K’Erna… kehadiran kalian dalam keluarga membuat saya bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki saudara perempuan.
Terima kasih buat keponakan-keponakanku yang telah mengajariku banyak hal, Syaqier, Astrid, Acok, Putri, Tiara, Imam, Aisyah, Daffa, Kautsar (Alm), Syafiqah, Aliya, Azizah, Aan, Roem, dan Ubay… semoga kelak menjadi anak yang sholeh dan sholehah dan semoga Allah selalu menuntun kalian untuk meraih cita-cita kelak…
Adikku Zulfiqar, yang telah memberiku pelajaran bagaimana menjadi seorang kakak… maaf dek kalau sampai sekarang, kk Ita belum bisa menjadi kakak yang baik buatmu…
Kalian telah memberi warna dalam hidupku, selalu memberiku cinta kasih dan kehangatan dalam keluarga.… Kalian adalah salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah untukku yang patut saya syukuri…
Dan salah satu nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah untukku adalah Allah menyapaku dengan hidayahnya, nikmat Islam, Iman, dan Ihsan. Semoga Allah selalu menetapkan hati ini di jalan-Nya hingga diri ini kembali ke hadapan-Nya. Selalu berharap agar kehidupanku berakhir dengan kisah yang indah dalam balutan khusnul khatimah dan kelak bisa menyebut nama-Nya di saat terakhir kehidupanku…
Terima kasih untuk semua doa dari keluarga dan teman-temanku…
Doa yang sama pun teruntuk buat kalian…
Semoga Allah selalu menuntun dan meridhoi setiap langkah kaki kita serta kesuksesan di hadapan Allah selalu menyertai kita semua…
Amiin…
Wallahu a’lam bi shawab…
#28 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar