Kamis, 16 Januari 2014

Iqro'...

Sore hari adalah saat-saat yang paling melelahkan buat warga Jakarta. Hal ini terlihat saat berada di sebuah busway. Seperti biasa, naluri “observer” mulai membuatku tertarik untuk memperhatikan setiap perilaku penumpang.

Ada satu pelajaran menarik yang saya dapatkan setiap kali saya di busway. Penumpang biasanya akan melakukan hal-hal yang mereka sukai saat berada di busway.

Ada penumpang yang mengambil posisi nyandar kemudian tidur…

Ada penumpang yang mengambil BB dan mulai deh senyum-senyum sendiri…

Ada yang mengambil headset dan mendengarkan musik dari HP-nya dan ujung-ujungnya tertidur juga…

Ada juga yang sibuk menatap keluar jendela, entah apa yang dipikirkannya. Mungkin masalah di kantor atau rumah, entahlah…

Ada juga yang sibuk berpacaran tanpa memperhatikan ini adalah tempat umum…hhhfffttt…maaf…

Tapi ada satu hal yang menarik perhatianku…

Ada Bule yang berdiri tidak jauh dari tempatku…

Pakaiannya menunjukkan kalau dia baru saja pulang dari kantor…

Sejak dia naik ke busway, dia hanya memegang sebuah buku dan terus membaca sambil berdiri… Sesekali dia berhenti membaca tatkala kendaraan berhenti dan dia kembali melanjutkan membacanya jika kendaraan kembali melaju… dan dia pun menghentikan aktivitas membacanya saat dia sampai di tujuan…

Mungkin inilah yang dimaksud oleh salah satu dosenku…

“Orang Indonesia itu sangat hebat di lisan. Mereka senang berdebat, tetapi mereka kurang suka dengan membaca apalagi menulis…”

Saya jadi teringat dengan cerita dari salah satu teman. Walaupun ini cerita hanya sebagai bahan lelucon, tetapi sedikit membuat saya tersindir…

Ketika itu orang Amerika ingin membeli sebuah otak dan ia lebih memilih untuk membeli otak warga Indonesia. Soalnya otak orang Indonesia katanya tidak pernah terpakai jadi masih bisa digunakan…

Maaf jika tulisan ini sedikit menyindir tetapi tulisan ini sebagai peringatan buat diri saya pribadi untuk terus belajar…untuk terus membaca dan menulis lagi…

Teruntuk saudara-saudaraku yang aktif di dunia pendidikan, mari kita menumbuhkan "Budaya Membaca dan Menulis" pada anak-anak kita. Jangan sampai kita dikalahkan oleh teknologi. Anak-anak sekarang permainannya adalah HP, laptop, Ipad, dan apapun namanya sehingga minat membaca dan menulis mereka tidak tumbuh...
Bukankah ayat pertama yang turun adalah "Iqra'..."... "Bacalah"... 

saya kembali teringat dengan pesan dari salah satu dosen saya di Psikologi dulu, "Jika ingin memberikan hadiah pada anak-anak, maka berikanlah mereka hadiah untuk lehernya ke atas, bukan hadiah untuk lehernya ke bawah."

Maksudnya, "Jika ingin memberikan hadiah untuk anak-anak maka sebaiknya berikanlah mereka hadiah untuk otaknya, yaitu Buku. Bukannya hadiah untuk lehernya ke bawah, misalnya makanan. Hal ini secara tidak langsung akan membuat mereka mencintai buku-buku dan perlahan-lahan akan menumbuhkan minat membacanya."

Semoga kita bisa mengambil hikmahnya…

Wallahu a’lam bi shawab…

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...