Rabu, 15 Januari 2014

Bertemu Karena Allah, Berpisah pun Karena Allah...

Suatu malam saat mengerjakan salah satu tugas dari dosen, saya menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak. Saya pun mengambil BB dan membuka beberapa file rekaman. Tak sengaja ada satu rekaman yang membuatku tersenyum dan tak terasa setetes embun membasahi pipiku. Ingatanku kembali ke suatu tempat yang penuh dengan kenangan indah bersama dengan sahabat-sahabat melingkar dulu.

Rekaman itu adalah rekaman yang secara tidak sengaja saya ambil saat melakukan agenda rutin bersama dengan beberapa teman kampus di masjid Al Markaz (maaf kawan, jari-jariku suka iseng saat bertemu gadget… hehehehe…). Terdengar jelas suara dari salah satu teman saat membahas tentang fiqih wanita. Lalu kita berdiskusi karena adanya beberapa perbedaan pendapat di antara kita. Saat itu kita membahas tentang fiqih sholat dan kita mengemukakan semua ilmu yang pernah kita dapatkan dari buku yang pernah kita baca.

Saat itu kita menjalani liqo’ mandiri karena kakak berhalangan untuk hadir. Terdengar jelas di rekaman itu suara-suara kalian saat kita berdiskusi dan tiba-tiba ada yang berkata, “Perhatian!!! Duduk anak sholeh!!!” ya… karena kita terlalu ribut saat berdiskui sehingga sang pemateri fiqih wanita mencoba mengalihkan perhatian kita…^_^

Tahukah engkau kawan, apa yang paling kurindukan dari kalian?

Saya merindukan saat salah satu diantara kita mengalami kefuturan lalu kita saling menguatkan. Kita sempat mengalami futur berjamaah, lalu kita saling menguatkan satu sama lain dan mencoba untuk bangkit kembali. Masih ingatkan kalian dengan slogan kita, “Kita ibarat sepasang kaki. Kadang kaki kanan harus di depan, lalu kaki kiri di belakang, dan begitu pula sebaliknya. Saat kita berjalan bersama, mungkin salah satu diantara kita berjalan di depan dan yang lain di belakang. Akan tetapi, kita harus tetap melangkah bersama. Saat yang lain berada di depan, kita harus tetap bergandengan tangan agar teman-teman yang di belakang tetap berjalan beriringan bersama kita. Dan teman yang berada di belakang tak perlu merasa ketinggalan dan tak boleh melepaskan genggaman saudaranya agar kita selalu berjalan beriringan.”

Ya… saya masih mengingat kalimat ini. Kalimat ini terucap dari salah satu saudariku saat kita mengalami kefuturan dan kita saling menguatkan satu sama lain. Saling mengevaluasi amalan yaumian… hhheeeemmm…

Hal lain yang kurindukan adalah saat kita membahas amanah-amanah kita. Saling mengingatkan akan amanah yang diberikan oleh Allah. Saling mengingatkan akan amanah dari orang tua. Saling mengingatkan saat kita lupa atau malas menjalankan amanah yang dibebankan kepada kita…

Apalagi kalau membahas tentang pernikahan, pasti langsung heboh… hehehehe… Sepertinya setiap kali melingkar, tema ini  tak pernah luput dari pembahasan kita...^_^

Saudaraku yang selalu kucintai karena Allah…

Masih teringat jelas ketika satu persatu mulai menjalankan rencana-rencananya dan itu membuat kita harus terpisah. Ya… Allah mulai menunjukkan jalan kita masing-masing…

Birrul walidain dengan kembali ke kampung halaman, menyempurnakan setengah dien dan mau tak mau harus berpindah mengikuti suami, dan menuntut ilmu di kampung orang…

Dan akhirnya pun kita harus terpisah…

Dan menemukan saudara-saudara baru dalam lingkaran yang baru…

Saudaraku yang selalu kucintai karena Allah…

Salah satu nikmat yang harus kusyukuri adalah Allah mempertemukanku dengan saudara-saudara seperti kalian…

Engkau tahu kawan, saat saya menuliskan tulisan ini, saya ditemani oleh lagu “Senandung Ukhuwah” dari Sigma… mungkin lagu ini bisa mewakili kerinduanku kepada kalian… dan air mata ini pun sudah tak tertahankan lagi… Saya masih bisa merasakan pelukan hangat dari kalian saat saya pamit di pertemuan terakhir kita. Ya… mungkin inilah yang namanya cinta. Cinta karena Allah. Kita bertemu karena Allah dan kita juga berpisah karena Allah…

Saat itu, saya tak ingin mengucapkan selamat tinggal. Karena saya masih ingin berjumpa dengan kalian. Kalaupun Allah tak mempertemukan kita di dunia, semoga Allah mempertemukan kita di surga-Nya… amiin…

Terima kasih untuk saudari-saudariku yang pernah hadir dalam kisah perjalanan melingkarku. Kalian adalah guru yang dikirimkan oleh Allah untukku… Kalian adalah motivator yang dikirmkan oleh Allah untukku… Kalian adalah kakak dan adik yang dikirimkan oleh Allah untukku…

Pesanku selalu, dimana pun kita berada, tetaplah berada dalam sebuah lingkaran…

Tarbiyah memang bukan segalanya, tetapi tarbiyah adalah awal dari segalanya… ^_^

Saudariku, aku selalu mencintaimu karena Allah… Saat kerinduan itu hadir, kita bertemu dalam doa-doa Rabithoh kita…^_^

 

Jakarta, 13 Mei 2013 Pukul 24.00 WIB…

Di salah satu sudut kota Jakarta, saat merindukan wajah-wajah yang selalu meneduhkan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...