Melanjutkan tulisan saya yang sebelumnya, kali ini saya masih akan membahas tentang situs-situs pendidikan yang bisa dimanfaatkan oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dijelaskan oleh Jonathan Anderson dalam bukunya “ICT Transforming Education a Regional Guide”.
Di beberapa negara, seperti Malaysia memanfaatkan facebook dalam proses pembelajaran mereka. Setiap guru membuat group di facebook sesuai dengan mata pelajaran mereka masing-masing dan anggotanya adalah siswa mereka. Namun, saya pribadi masih kurang setuju dengan cara ini karena anak-anak masih terlalu dini (khususnya, PAUD/TK dan SD) untuk mengenal dunia facebook yang kebanyakan berisi status-status “mengeluh”. Hal ini akan mempengaruhi mental atau psikologis anak. Selain itu, facebook saat ini banyak menampilkan situs-situs dan gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi. Apabila anak terbiasa melihat hal ini maka anak akan menjadi kecanduan situs pornografi. Hal ini sudah pernah saya jelaskan pada tulisan saya sebelumnya (jika berminat, silahkan dibaca ^_^).
Salah satu bagian dari buku ini yang bisa diterapkan di sekolah adalah metode mencatat dengan mind mapping atau peta pikiran. Metode ini diterapkan pada siswa kelas III – VI. Melalui teknik mencatat peta pikiran, siswa tak perlu lagi mempelajari bacaan yang panjang, mereka cukup mempelajari catatan mind mapping yang mereka buat. Teknik ini juga melatih siswa untuk membuat sebuah resume dari sebuah bacaan dengan menggunakan simbol-simbol dan gambar. Pemerintah Singapura telah mewajibkan siswa-siswanya mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi untuk menggunakan mind mapping dalam proses pembelajaran. Karena teknik ini telah terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Guru juga bisa mengarahkan siswa untuk memanfaatkan situs pendidikan yang lain, misalnya, answer engines Google, Yahoo, Ask Jeeves, Altavista dan Sciru,WolframAlpha, google squared. Sebagai contoh adalah memanfaatkan google squared dalam pelajaran sains. Saat guru mengajarkan tentang buah-buahan tropis, maka guru meminta siswa untuk mencari informasi tentang buah-buahan tropis. Google squared akan memberikan informasi berupa deskripsi, misalnya contoh buah tropis adalah papaya. Google squared akan memberikan informasi tentang nama, family, genus, spesies, dan sebagainya.
Situs lain yang bisa dimanfaatkan oleh siswa adalah WolframAlpha,. misalnya dalam pelajaran IPS, jika siswa ingin mencari informasi tentang kota Makassar. Siswa cukup memasukkan "Makassar" sebagai pertanyaan, maka WolframAlpha akan menginterpretasikan Makassar sebagai salah satu kota di Sulawesi Selatan, memberikan informasi tentang kepadatan penduduknya, peta lokasi, suhu udara, dan lain sebagainya sampai dengan jarak dengan kota besar terdekatnya.
Untuk membelajarkan anak dengan berlatih soal-soal, guru bisa memanfaatkan fasilitas quiz maker. Ada limabeberapa pilihan kuis interaktif untuk siswa, yaitu:
Untuk melatih kemampuan menulis anak, maka guru meminta kepada setiap siswa untuk membuat blog. Dalam mebuat blog ini tentunya harus dengan bantuan dari guru karena masih banyak anak yang belum mengenal blog. Di blog pribadi mereka masing-masing, setiap siswa diminta untuk menuliskan ide-ide yang muncul saat mereka sedang membaca buku atau saat sedang belajar. Ini salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan menulis anak. Secara tidak langsung, guru juga telah menumbuhkan minat membaca anak. Karena menurut saya, membaca dan menulis adalah dua kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh anak-anak kita.
Beberapa situs lain yang bisa dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran adalah Wikipedia, dictionary.com, thesaurus, dan sebagainya. Situs-situs tersebut semuanya bermanfaat untuk pendidikan. Oleh karena itu, guru harus tahu kebutuhannya dan kebutuhan siswanya sehingga bisa memilih situs pendidikan yang tepat untuk proses pembelajarannya. Dengan adanya situs-situs pendidikan tersebut, maka proses pembelajaran berjalan lebih menyenangkan dan tentunya mampu “membelajarkan siswa”.
Referensi:
Jonathan Anderson. ICT Transforming Education a Regional Guide. Thailand: Unesco Bangkok, 2010
Di beberapa negara, seperti Malaysia memanfaatkan facebook dalam proses pembelajaran mereka. Setiap guru membuat group di facebook sesuai dengan mata pelajaran mereka masing-masing dan anggotanya adalah siswa mereka. Namun, saya pribadi masih kurang setuju dengan cara ini karena anak-anak masih terlalu dini (khususnya, PAUD/TK dan SD) untuk mengenal dunia facebook yang kebanyakan berisi status-status “mengeluh”. Hal ini akan mempengaruhi mental atau psikologis anak. Selain itu, facebook saat ini banyak menampilkan situs-situs dan gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi. Apabila anak terbiasa melihat hal ini maka anak akan menjadi kecanduan situs pornografi. Hal ini sudah pernah saya jelaskan pada tulisan saya sebelumnya (jika berminat, silahkan dibaca ^_^).
Salah satu bagian dari buku ini yang bisa diterapkan di sekolah adalah metode mencatat dengan mind mapping atau peta pikiran. Metode ini diterapkan pada siswa kelas III – VI. Melalui teknik mencatat peta pikiran, siswa tak perlu lagi mempelajari bacaan yang panjang, mereka cukup mempelajari catatan mind mapping yang mereka buat. Teknik ini juga melatih siswa untuk membuat sebuah resume dari sebuah bacaan dengan menggunakan simbol-simbol dan gambar. Pemerintah Singapura telah mewajibkan siswa-siswanya mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi untuk menggunakan mind mapping dalam proses pembelajaran. Karena teknik ini telah terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Guru juga bisa mengarahkan siswa untuk memanfaatkan situs pendidikan yang lain, misalnya, answer engines Google, Yahoo, Ask Jeeves, Altavista dan Sciru,WolframAlpha, google squared. Sebagai contoh adalah memanfaatkan google squared dalam pelajaran sains. Saat guru mengajarkan tentang buah-buahan tropis, maka guru meminta siswa untuk mencari informasi tentang buah-buahan tropis. Google squared akan memberikan informasi berupa deskripsi, misalnya contoh buah tropis adalah papaya. Google squared akan memberikan informasi tentang nama, family, genus, spesies, dan sebagainya.
Situs lain yang bisa dimanfaatkan oleh siswa adalah WolframAlpha,. misalnya dalam pelajaran IPS, jika siswa ingin mencari informasi tentang kota Makassar. Siswa cukup memasukkan "Makassar" sebagai pertanyaan, maka WolframAlpha akan menginterpretasikan Makassar sebagai salah satu kota di Sulawesi Selatan, memberikan informasi tentang kepadatan penduduknya, peta lokasi, suhu udara, dan lain sebagainya sampai dengan jarak dengan kota besar terdekatnya.
Untuk membelajarkan anak dengan berlatih soal-soal, guru bisa memanfaatkan fasilitas quiz maker. Ada limabeberapa pilihan kuis interaktif untuk siswa, yaitu:
- Tradisional kuis, seperti: pilihan ganda, jawaban singkat/ atau memilih jawaban tertentu.
- Mengisi bagian yang kosong dengan kata atau jawaban yang benar, "Close type exercise".
- Variasi lain dari Close Type Exercise adalah gap filling excercise dimana murid-murid mengisi bagian yang kosong dengan kalimat kalimat tertentu. Latihan Mencocokan, dimana murid mencocokan gambar disebelah kiri dengan gambar disebelah kanan.
- Menyusun kata (Jumbled sentences) dimana murid melakukan pengaturan ulang terhadap kata-kata yang berantakan.
- Hot potatoes dapat digunakan untuk menjawab secara silang atau melingkari jawaban yang benar. Sebagai contoh, guru bahasa Inggris yang ingin menambahkan kosa kata siswanya, maka bisa memilih jumble words (untuk kelas I-III SD) dan jumble sentences (untuk kelas IV – VI SD). Dengan adanya kuis interaktif ini, maka proses pembelajaran akan lebih menyenangkan dan anak bisa tetap belajar di rumah.
Untuk melatih kemampuan menulis anak, maka guru meminta kepada setiap siswa untuk membuat blog. Dalam mebuat blog ini tentunya harus dengan bantuan dari guru karena masih banyak anak yang belum mengenal blog. Di blog pribadi mereka masing-masing, setiap siswa diminta untuk menuliskan ide-ide yang muncul saat mereka sedang membaca buku atau saat sedang belajar. Ini salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan menulis anak. Secara tidak langsung, guru juga telah menumbuhkan minat membaca anak. Karena menurut saya, membaca dan menulis adalah dua kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh anak-anak kita.
Beberapa situs lain yang bisa dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran adalah Wikipedia, dictionary.com, thesaurus, dan sebagainya. Situs-situs tersebut semuanya bermanfaat untuk pendidikan. Oleh karena itu, guru harus tahu kebutuhannya dan kebutuhan siswanya sehingga bisa memilih situs pendidikan yang tepat untuk proses pembelajarannya. Dengan adanya situs-situs pendidikan tersebut, maka proses pembelajaran berjalan lebih menyenangkan dan tentunya mampu “membelajarkan siswa”.
Referensi:
Jonathan Anderson. ICT Transforming Education a Regional Guide. Thailand: Unesco Bangkok, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar