Rabu, 15 Januari 2014

Aku Mengizinkanmu Masuk, maka Aku Memintamu Pergi… (VMJ_Bagian 2)

Sahabatku yang selalu kucintai karena Allah…

Lalu bagaimana jika hati kita sudah terjebak oleh “tamu perasaan” itu dan kita merasa susah untuk lepas? Ibaratnya tak bertemu sedetik, serasa tak bertemu sejam. Tak bertemu sehari, seperti tak bertemu bertahun-tahun (katanya sih… ini pengakuan teman-teman saya yang sudah terlanjur terjebak dengan urusan hatinya. Lebay juga kali ya…hehehehe).

Oke, kita balik ke topik utama ya...

Sahabatku, tahukah engkau…

Sebenarnya, tanpa engkau sadari engkaulah yang mengizinkan dia masuk ke dalam hatimu. Tanpa engkau sadari, engkau sudah memberikan kunci hatimu kepadanya sehingga dia dengan mudahnya masuk ke dalam hatimu. Semuanya tanpa engkau sadari…

Saat saya mewawancarai beberapa teman dan saya menanyakan kronologis perkenalan mereka, sebagian besar mereka mengakui bahwa mereka mengizinkannya masuk ke dalam hatinya. Saat saya bertanya mengapa engkau memberikan ruang agar dia bisa masuk ke hatimu?

Jawaban mereka sederhana, mereka menemukan kenyamanan saat bersama. Perhatian yang mereka dapatkan sangat berbeda dengan perhatian yang mereka dapatkan dari orang tua atau pun keluarga mereka. Dari jawaban ini, saya mengambil sebuah kesimpulan bahwa betapa pentingnya peran orang tua dalam hal memberikan pendidikan agama kepada anaknya. Agar anaknya siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Perhatian yang tidak didapatkannya dari orang tua atau pun keluarga, akhirnya mereka dapatkan dari orang lain. Bayangkan saja, tiap saat ditelpon “Sudah makan dek? Sekarang lagi ngapain? Sudah sholat  belum? Tahajjud yuk??”. Bahkan sampai urusan ibadah pun diperhatikan dan rela bangun tengah malam hanya untuk membangunkan shalat tahajjud pacarnya atau sekedar mengingatan buat puasa sunnah besok. Ckckckckck… gak tahu deh, sholat atau puasanya tuh buat siapa, buat pacar atau bener-bener buat Allah. Wallahu a’lam deh, saya gak mau mengurusi hubungan seseorang dengan Tuhan-nya. Nah, kembali ke topik tadi, apakah orang tua sudah menanyakan pertanyaan- pertanyaan sederhana itu kepada anaknya? Pertanyaan sederhana tetapi sangat berarti bagi anak. Ini hanya contoh ya… Jadi, nanti kalau jadi orang tua harus care sama anak-anak agar dia tak perlu mencari perhatian di luar sana.

Oh ya, di bawah ini ada sebuah puisi… judulnya belum ada tuh… mungkin teman-teman punya ide…hehehehe…

Puisi ini saya buat setelah saya menemui seorang adik yang menceritakan masalahnya. Dia sudah lama berpacaran dan akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan pacarnya dan memilih kembali seperti sebelumnya. Dia mengakui bahwa selama masa pacarannya, dia dihantui oleh perasaan bersalah. Dia teringat dengan semua materi-materi tarbiyah yang didapatkannya dari tempat halaqoh. Dia selalu terbayang wajah Murabbinya dan yang paling menghantuinya adalah rasa bersalahnya kepada Allah karena telah membohongi hati nuraninya. Hingga sampailah dia pada suatu keputusan untuk mengakhiri semuanya. Dan terciptalah puisi di bawah ini yang kutuliskan khusus untuk dia. Semoga Allah selalu menjaga setiap langkahmu adikku hingga Allah mempertemukanmu dengan seseorang yang akan menjadi sahabatmu dalam urusan agama, dunia, dan akhiratmu. Ini dia puisinya:

Satu kesalahan telah kubuat…

Menjerumuskan diriku pada sebuah kesalahan…

Membiarkan diri ini larut dalam perasaan yang tak pasti…

Dan sekarang…

Saya harus bisa keluar dari semua perasaan ini…

Terima kasih untuk semuanya…

Ya…

Saya tetap harus berterima kasih atas kehadiranmu…

Engkau telah mengajariku tentang pentingnya menjaga hati…

Engkau telah mengajariku tentang cinta yang hakiki…

Saatnya aku mengambil keputusan ini…

Meninggalkan semuanya demi sebuah cinta yang abadi…

Cintaku pada sang pemilik cinta…

Ya…

Aku harus meninggalkanmu…

Aku ingin kembali kepada Allah…

Aku ingin seperti dulu…

Tetapi…

Aku tak ingin menyalahkanmu…

Karena sebenarnya engkau tak pernah salah…

Akulah yang salah…

Akulah yang telah memberimu ruang untuk masuk ke dalam hatiku…

Karena itu…

Biarkanlah aku pergi…

Aku ingin pergi…

Kembali ke jalan Tuhan-ku


#Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...