Rabu, 15 Januari 2014

Mama, Aku Jatuh Cinta

“Tante, ada yang nembak nih” kata keponakanku yang sudah beranjak remaja.
Waduh... jujur saja aku kaget mendengarnya. Tetapi, aku berusaha memasang ekspresi biasa saja, tidak menunjukkan rasa kagetku.
“Lalu kamu jawab apa?” tanyaku kembali.
“Aku jawab aja, terima kasih!” jawabnya kembali dengan singkat.

Ayah, Bunda, pernah mendapatkan pengalaman yang sama dengan saya???
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)" (QS. 3:14).

Saat anak kita merasakan “rasa suka” pada lawan jenisnya. Apa yang Anda lakukan?
Ketika anak kita mulai merasakan adanya “rasa suka” terhadap lawan jenis mereka, maka ada banyak hal yang bisa Anda lakukan, diantaranya;
1.Dampingilah anak Anda dan ajarkan bagaimana cara mengelola perasaan itu. tak perlu memarahi mereka dengan kehadiran “perasaan” tersebut. Saya banyak menemukan orang tua yang justru memarahi anaknya ketika anaknya menyampaikan isi hatinya kepada orang tuanya. Niat hati, mereka ingin mendapatkan nasehat, eh... malah dapat semprot. Kalau bukan kita lagi yang menjadi tempat curhat mereka, lalu siapa lagi. Jangan sampai anak kita mencari tempat curhat pada orang lain yang justru mengarahkannya pada perbuatan yang menyimpang.

2.Sampaikan kepada anak Anda tentang bagaimana Islam mengatur tentang cara berinteraksi dengan lawan jenis.
Dari Abu Hurairah ra. Nabi saw, beliau bersabda:” Telah ditentukan bagi anak Adam (manusia) bagian zinanya, dimana ia pasti mengerjakannya. Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah memukul, zina kaki adalah berjalan serta zina hati adalah bernafsu dan berangan-angan, yang semuanya itu dibuktikan atau tidak dibuktikan oleh kemaluan. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Ma’qil bin Yasar RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “ Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi itu masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir).

3.Berikan fakta kepada anak tentang dampak negatif jika saat ini dia memilih pacaran. Sekali lagi “FAKTA”, bukan “KATANYA”. Sekarang sudah ada Mbah Google yang bisa memberikan banyak informasi bagi Ayah dan Bunda... jadi ngga ada alasan lagi kan buat ngga belajar??? Jadi orang tua harus cerdas... Fakta yang paling dekat adalah diri Anda sendiri. Jika Anda tak pernah pacaran, maka sampaikan kepada anak Anda manfaat yang Anda rasakan dengan tidak pacaran. Pacaran itu ada waktunya, yaitu setelah menikah... ^_^
Oh ya, dampaknya negatifnya pernah saya bahas di tulisan saya sebelumnya terkait dengan kebiasaan anak melihat gambar porno akan menyebabkan kerusakan pada salah satu bagian otaknya...

4.Berkisah... Ayah dan Bunda, sampaikan kepada anak tentang kisah-kisah para Nabi dan Rasul atau kisah para sahabat dan sahabiyah yang ada hubungannya dengan interaksi dengan lawan jenis.
Dari Aisyah berkata: “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat.” (HR. Bukhari 4891)

5.Sampaikan kepada anak Anda, khususnya jika anak Anda perempuan bahwa Islam sangat menjaga dan menghormati perempuan. Salah satunya adalah Allah mewajibkan kita untuk menutup aurat dengan memakai jilbab. Aturan ini sebenarnya adalah cara yang diberikan oleh Allah kepada kaum perempuan untuk menjaga dirinya. Oleh karena itu, salah satu bentuk kesyukuran kita adalah dengan menjalankan semua perintah Allah dan salah satunya adalah dengan menjaga aurat. Dengan berjilbab, orang-orang akan merasa segan kepada kita dan tidak akan menggangu kita lagi. Kalau pun ada yang mengganggu, biasanya hanya dengan mengucapkan salam...

Ayah dan Bunda, hanya itu yang bisa saya share. Mungkin ada yang punya tips lain tentang bagaimana menghadapi anak yang sedang jatuh cinta dengan lawan jenisnya. Silahkan di share, sebagai bahan pembelajaran buat saya pribadi.
Mohon maaf jika ada yang salah...

Wallahu a’lam bi shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...