Selasa, 14 Januari 2014

Kurcaciku...

Malam ini, aku ingin menulis tentang empat orang keponakanku, kakak Syaqier, Astrid, Acok, dan Putri. Aku sering memanggil mereka dengan sebutan “kurcaci”. Aku sudah lupa sejak kapan aku memanggil mereka dengan panggilan itu.

Ahmad Syaqier
Lahir pada saat tahun baru, tepatnya 1 Januari 2000. Sekarang sudah duduk di bangku kelas II SMP. Hhheeemmm, bingung apa yang harus kutuliskan untuk menggambarkannya. Begitu banyak yang ingin kutuliskan tentangnya. Kakak begitulah aku memanggilnya, sebutan bagi anak pertama dalam sebuah keluarga. Anaknya penyayang, sedikit manja (pengen dipeluk kalau duduk disampingnya), tetapi kalau lagi pengen sendiri dia tidak ingin diganggu. Dia sangat menyayangiku, itu yang selalu kurasakan saat bersamanya. Perhatiannya kepadaku sangat besar. Setiap kali aku menginap dirumahnya, dia akan berkata, “Tante Boni masih lama kan disini? Tante ngga pulang cepat-cepat kan?”. Pertanyaan yang kadang hanya bisa kujawab dengan senyuman, karena kadang hanya bisa menginap 3-5 hari di rumah kakak. Setiap kali aku datang, maka dia akan bertanya, “Aku boleh tidur di kamar tante kan???”
Kakak Syaqier juga sangat usil dan suka main tebak-tebakan. Aku suka main “plesetan” sama dia. Asik aja main sama dia, selera humornya bagus. Makanan kesukaannya adalah ayam goreng, tidak suka makan ikan. Harus dipaksa untuk makan sayur. Mungkin itulah sebabnya badannya menjadi gemuk. Dia pengen menjadi seorang Chef karena dia suka memasak. Saat di dapur, dia senang menemaniku memasak. Bahkan dia sudah bisa membuat nasi goreng sejak SD dan sudah sewajarnya aku menghargai bakatnya. Semoga kelak cita-citanya tercapai ya nak... ^_^

Astrid Lestari
Anaknya cerewet, serius, care, dan ada bakat menjadi seorang pemimpin. Di sekolah, dia menjadi satu-satunya anak yang memakai jilbab. Hal ini kadang membuatnya risih ketika beberapa temannya mengatakan kalau dia “sok alim”. Syukurnya, dia menceritakan masalahnya kepada Ibunya ataupun kepadaku, sehingga kami bisa memberinya semangat untuk tetap berjilbab. Oh ya, Jangan sekali-kali menggangunya jika dia sedang serius, yakin dan percaya akan terjadi perang dunia ke-3 (edisi lebay... ^_^). Jika dia sudah serius melakukan sesuatu, jangan sekali-kali mengganggunya. Setiap kali aku datang menginap, maka dia juga akan bertanya, “Tante masih lama kan disini?”. Aku belajar menghadapi anak remaja dari dia. Satu hal yang kusyukuri adalah dia menjadikanku tempat curhatnya sehingga aku bisa mengarahkan dia melewati masa remajanya.
Kritis, aku kadang merasa kewalahan menjawab pertanyaan-pertanyaannya khususnya pertanyaan yang berhubungan dengan masalah perempuan, mulai dari cara berpakaian, cara bergaul, dan petanyaannya yang paling sulit kujawab adalah pertanyaan tentang pacaran. Aku kesulitan memberikan jawaban sederhana yang bisa dimengerti oleh bahasa anak-anak. Ya... anak-anak zaman sekarang menghadapi masa puber lebih cepat dibanding zaman saya dulu...hehehehe...
Satu lagi tentang Astrid, mungkin inilah keponakanku yang paling sering bertanya, “Kapan tante menikah? Emang sudah ada calonnya? Kenapa Tante ngga mau pacaran? Kalau ngga pacaran terus calonnya darimana? de el el...”. lagi-lagi pertanyaan-pertanyaan ini membuatku kewalahan untuk memberinya jawaban yang sederhana.

Syarief Hidayat
Lebih sering dipanggil Acok. Sebenarnya nama panggilannya Syarief, tetapi waktu kecil lebih sering dipanggil Acok. Acok itu adalah panggilan untuk anak laki-laki di Sulawesi Selatan. Berhubung kakakku tinggalnya di Jawa, jadi mungkin ini salah satu cara untuk tetap mempertahankan adat bugis. hehehe... ^_^
Anaknya keras, penyayang, dan suka ngambek. Jangan sekali-kali menjanjikan sesuatu kepadanya atau dia tidak akan percaya lagi kepadamu. Sekali dia berkata A, maka harus A. Jika kita sudah menjanjikannya sesuatu, maka harus ditepati. Jika tidak, maka dia akan menagih terus dan tidak akan percaya lagi padamu. Jujur saja, aku masih berusaha untuk mendekatinya. Karakternya yang cukup keras membuatku harus mencari berbagai cara untuk menyentuh hatinya. Tapi satu hal yang bisa kurasakan dari dia adalah sifat penyayangnya. Dan satu lagi, paling sering bertanya, “Kenapa???” semua hal harus ada alasannya dan harus masuk di logikanya.

Atiqah Putri Kayana
Panggilannya Putri, sekarang duduk di bangku kelas II Sekolah Dasar. Anaknya lincah, periang, cerewet, suka ngambek jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, dan makannya agak susah. Kalau mau makan harus dibujuk dulu, tapi kalau dia suka dengan makanannya maka dia akan minta tambah.

Teruntuk empat kurcaciku, terima kasih telah memberi warna dalam hidupku. Satu hal yang kalian harus tahu adalah Tante Boni sayang sama kalian.

Tante Boni selalu berdoa...
Semoga kelak kalian menjadi anak sholeh dan sholehah yang bisa membanggakan Ibu dan Bapak di hadapan Allah...
Belajarlah untuk bertanggung jawab...
Harus menjaga kepercayaan dari Ibu dan Bapak agar kelak kalian jadi orang yang sukses...
Terima kasih ya sayang untuk semuanya...
Tante Boni banyak belajar dari kalian...
Tulisan ini sengaja tante tulis khusus untuk kalian (semoga suatu saat kalian membacanya dan kalian tahu betapa besar cintaku untuk kalian)...
Maafkan tante kalau agak cerewet ya, khususnya dalam hal sholat...
Tante ngga mau kalian jadi orang-orang yang merugi...
Satu hal yang kalian harus tahu...
Apa yang Tante lakukan selama ini...
Ketika tante cerewet sama kalian...
Semuanya itu adalah bentuk kasih sayang dan tanggung jawab tante Boni pada kalian...
Terima kasih karena telah mempercayai Tante menjadi tempat curhat kalian...
Dan suatu kebahagian terbesar saat kalian memelukku dan berkata, “Aku sayang Tante Boni...”
Ya... Tante juga sayang kalian nak...
Tetaplah jadi anak yang sholeh dan sholehah...
Tak perlu dengarkan apa kata orang tentang kalian...
Jadilah diri sendiri...
Terkhusus untuk Astrid dan adek Putri kalau sudah gede’, “Jaga terus auratnya ya nak.. Tak usah dengarkan orang lain yang selalu mengatakan SOK ALIM... yang terpenting adalah bagaimana menjadi perempuan sholehah di hadapan Allah, bukan di hadapan manusia...”

Buat Kakak Syaqier dan Acok, “Belajar untuk bertanggung jawab dan jaga kepercayaan dari Ibu dan Bapak... Kelak kalian yang akan menjaga Ibu dan saudara perempuan kalian...”

# Jakarta, 23 Juli 2013...
Salam sayang selalu...
Tante Boni... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...