Selasa, 14 Januari 2014

Sang Pengembara Langit, Hujan, dan Laut...

Langit...
Hujan...
Lautan...
Darimana aku harus memulai bercerita...
Semuanya begitu penting untukku...
Hhheeemmm...
Kubiarkan hati ini menuntun jari-jariku untuk bercerita tentang kisahku dengan mereka...

Langit...
Menatapmu...
Menghadirkan kembali kerinduanku...
Kerinduan pada penghuni-penghunimu...
Adakah namaku disebut-sebut disana???
Adakah namaku menjadi bahan pembicaraan mereka di sana?
Adakah namaku dirindukan oleh penghuni-penghunimu di sana?

Langit...
Menatapmu...
Seperti memberi kekuatan pada jiwaku...
Untuk selalu bersabar, bersabar, dan bersabar...
Bukankah batas kesabaran itu adalah engkau?
Dan engkau tak ada batasnya kan???
Kuharap Dia meneguhkan jiwaku dalam kesabaran...

Langitku...
Ajari terus jiwa ini...
Agar tetap melangit...
Namun hati tetap merendah, tunduk patuh pada aturan-Nya...

Hujan...
Ahhhh...
Engkau selalu bercerita tentang kerinduanku...
Rindu pada orang-orang yang merindukanmu...
Rindu pada orang-orang yang selalu menantikanmu...

Hujan...
Tetesan airmu yang meresap ke tanah...
Seperti itulah harapanku...
Harapan semoga doa-doa yang kulantunkan pun menembus langit

Hujan...
Kehadiranmu selalu saja mengajariku....
Mengajariku tentang akan arti sebuah kehadiran...
Kehadiranmu yang selalu menyejukkan ...
Kehadiranmu yang selalu menenangkan...
Izinkan aku menjadi dirimu...
Memberi manfaat untuk orang-orang di sekitarku...

Hujan...
Engkau selalu saja meninggalkan jejak-jejak langkah pada tanah yang engkau basahi...
Tanpa pernah kutahu...
Siapa pemilik jejak-jejak itu...
Lagi-lagi izinkan aku tuk’ menjadi dirimu...
Meninggalkan jejak langkah...
Tanpa perlu mereka tahu siapa diriku...
Karena aku datang dalam sebuah keterasingan...
Dan aku ingin tetap asing...
Kembali pada keterasingan...

Laut...
Engkau selalu saja menyapaku dengan kalimat pamungkasmu...
“Duhai, Sudahkah kamu mensyukuri nikmat Tuhan-Mu???”
Ahhh...
Engkau selalu membuatku hanya bisa bernapas panjang...
Kenangan di masa lalu hadir kembali...
Seperti sebuah tayangan film, hadir satu persatu di hadapanku...
Dan jiwa ini pun kembali bertanya...
“Apa yang sudah engkau lakukan untuk Tuhanmu???”
Ataukah aku hanyalah seperti buih di lautan???
Atau aku hanyalah seorang anak kecil yang hanya berani bermain ombak di pinggir pantai???
Tanpa pernah berani bermain di tengah lautan menghadapi ombak yang besar?
Dimanakah dirimu sekarang berada???

Laut...
Memandangimu lagi-lagi menjadi sebuah tamparan bagiku...
“Hai kamu!!!!! Dunia itu tak lebih dari sisa air yang melekat di jarimu saat engkau mencelupkannya ke dalam diriku!!! Apa yang engkau pandangi saat ini, itulah akhirat!!!! Lalu dimana engkau meletakkan dunia dalam dirimu???”
Lagi-lagi engkau membangunku dari tidur panjangku...
Meletakkan dunia di tanganku...
Hingga dunia ini tunduk dalam genggamanku...

Langit...
Hujan...
Laut...
Jangan pernah berhenti mengajari jiwaku...
Jiwa sang pengembara yang sedang berjalan menuju sebuah pertemuan abadi...

# Jakarta, 30 November 2013
Setelah mentadabburi surah Ar Rahman...
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan???”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...