Malam 17 Ramadhan...
Aku tiba-tiba ingin menulis tentangnya...
Dua sosok yang tiap malam kurindukan...
Senyumanmu yang selalu membuatku melupakan kesulitan yang kuhadapi...
Kata-katamu yang selalu menenangkan hatiku...
Tatapan matamu, tersimpan sejuta cinta disana untukku...
Tangan lembutmu yang selalu membelaiku...
Setiap kali engkau mencium keningku dan memberiku pelukan hangat...
Semua masih terasa...
Mama...
Seperti itulah aku memanggilmu...
Meski kadang kita berbeda pendapat, tetapi engkau selalu berkata, “Kalau Mama salah ya dikasih tahu ya nak...”
Ah Mama...
Engkau membuatku kembali merasa bersalah...
Rasa egoku untuk mempertahankan prinsipku kadang membuat kita harus berbeda...
Tetapi lagi-lagi engkau selalu menegurku dengan cara yang lembut...
Mengajariku tentang kedewasaan dalam bertindak...
Mengajariku bagaimana menjadi seorang isteri kelak...
Mengajariku bagaimana menjadi seorang Ibu untuk anak-anakku kelak...
Mengajariku bagaimana menjaga kehormatan diri seorang muslimah...
Terlalu banyak yang engkau ajarkan untukku...
Dan semua itulah yang selalu kurindukan...
Mamaku sayang...
Percayalah...
Apa yang kulakukan selama ini, Insya Allah semua untukmu juga...
Aku berharap doa-doamu tak pernah berhenti untukku...
Seperti yang selalu engkau katakan, "Tanpa kamu meminta pun Mama akan selalu mendoakanmu..."
Oh Mama...
Semoga Jannah-Nya kelak menjadi balasan untuk lautan kasih sayang yang engkau berikan untukku...
Ada lagi sosok lain yang kurindukan...
Meskipun sudah tak bersama...
Wajahnya masih teringat jelas di benakku...
Di balik sikap tegasmu, tersimpan sejuta cinta untukku...
Di balik sikap tegasmu, engkau ingin menjagaku dari tangan-tangan jahil...
Di balik sikap tegasmu, engkau ingin menjaga kehormatanku sebagai seorang muslimah...
Di balik sikap tegasmu, engkau ingin melindungi putrimu satu-satunya agar tak menyeretmu kelak ke neraka...
Aku selalu memanggilmu, Bapak...
Bapakku yang mencintaiku dalam diamnya...
Betapa aku sangat merindukanmu...
Percakapan tujuh tahun lalu akan selalu menjadi kenangan terindah dalam hidupku...
“Bapak, Ita sayang Bapak semua karena Allah...”
Kalimat terakhir yang bisa kuucapkan sebelum engkau tak sadarkan diri dan tak pernah lagi membuka mata untukku...
Bapak...
Aku merindukan tatkala jarum jam sudah menunjukkan pukul 18.00 maka HP-ku akan berdering dan terlontar pertanyaan, “Kenapa belum pulang? Anak perempuan kurang baik pulang malam-malam.”
Aku merindukan pertanyaan-pertanyaanmu yang seperti mendikte, tetapi begitulah caramu menjagaku, “Kamu koq selalu pulang malam, di kampus bikin apa saja?”
Kisah pengantar tidur yang selalu menemani masa-masa kecilku...
Saat dijalan dan engkau menelponku, “Ita, tolong belikan Bapak buah lengkeng ya nak!!!”...
Ya... Buah kesukaanmu...
Ah... Terlalu banyak kenangan antara kita...
Bahkan janjimu untuk menemaniku selama dua tahun pun engkau penuhi...
Bapak...
Maafkan anakmu yang telah melanggar janji...
Aku tahu Bapak tak pernah mengizinkanku kuliah ke Jawa...
Dan sekarang aku mengerti mengapa izin itu tak pernah kudapatkan dulu...
Tetapi aku akan menjaga kepercayaan Bapak...
Semoga ilmu yang kudapatkan berberkah dan pahalanya mengalir untuk Mama dan Bapak...
Mama dan Bapak yang selalu kucintai karena Allah...
Maafkan putrimu yang belum bisa membalas kebaikanmu...
Bahkan aku belum bisa memberikan hadiah wisuda untuk Bapak...
Berusaha menjadi anak yang sholehah dan selalu mendoakanmu...
Itulah yang bisa kulakukan untuk membalas setiap kebaikanmu...
Bumi beserta isinya tak akan sanggup membalas setiap kasih sayang yang Mama dan Bapak berikan untukku...
Mama dan Bapakku yang selalu kucintai karena Allah...
Terima kasih untuk setiap kasih sayang yang engkau berikan untukku...
Terima kasih telah mengajariku tentang kehidupan...
Terima kasih untuk setiap doa-doa yang selalu engkau kirimkan untukku...
Terima kasih... terima kasih... terima kasih...
Hanya Allah yang bisa membalas setiap kebaikan yang engkau berikan untukku...
Di setiap doa-doaku...
Aku selalu berharap dan berdoa...
Semoga Allah membangunkan sebuah istana di surga-Nya untuk kita...
Aku ingin berkumpul dengan Mama dan Bapak di Jannah-Nya...
Aku ingin membuat Mama dan Bapak bangga di hadapan Allah...
# Jakarta, 25 Juli 2013...
Anakmu yang selalu mencintai dan merindukanmu... ^_^
Aku tiba-tiba ingin menulis tentangnya...
Dua sosok yang tiap malam kurindukan...
Senyumanmu yang selalu membuatku melupakan kesulitan yang kuhadapi...
Kata-katamu yang selalu menenangkan hatiku...
Tatapan matamu, tersimpan sejuta cinta disana untukku...
Tangan lembutmu yang selalu membelaiku...
Setiap kali engkau mencium keningku dan memberiku pelukan hangat...
Semua masih terasa...
Mama...
Seperti itulah aku memanggilmu...
Meski kadang kita berbeda pendapat, tetapi engkau selalu berkata, “Kalau Mama salah ya dikasih tahu ya nak...”
Ah Mama...
Engkau membuatku kembali merasa bersalah...
Rasa egoku untuk mempertahankan prinsipku kadang membuat kita harus berbeda...
Tetapi lagi-lagi engkau selalu menegurku dengan cara yang lembut...
Mengajariku tentang kedewasaan dalam bertindak...
Mengajariku bagaimana menjadi seorang isteri kelak...
Mengajariku bagaimana menjadi seorang Ibu untuk anak-anakku kelak...
Mengajariku bagaimana menjaga kehormatan diri seorang muslimah...
Terlalu banyak yang engkau ajarkan untukku...
Dan semua itulah yang selalu kurindukan...
Mamaku sayang...
Percayalah...
Apa yang kulakukan selama ini, Insya Allah semua untukmu juga...
Aku berharap doa-doamu tak pernah berhenti untukku...
Seperti yang selalu engkau katakan, "Tanpa kamu meminta pun Mama akan selalu mendoakanmu..."
Oh Mama...
Semoga Jannah-Nya kelak menjadi balasan untuk lautan kasih sayang yang engkau berikan untukku...
Ada lagi sosok lain yang kurindukan...
Meskipun sudah tak bersama...
Wajahnya masih teringat jelas di benakku...
Di balik sikap tegasmu, tersimpan sejuta cinta untukku...
Di balik sikap tegasmu, engkau ingin menjagaku dari tangan-tangan jahil...
Di balik sikap tegasmu, engkau ingin menjaga kehormatanku sebagai seorang muslimah...
Di balik sikap tegasmu, engkau ingin melindungi putrimu satu-satunya agar tak menyeretmu kelak ke neraka...
Aku selalu memanggilmu, Bapak...
Bapakku yang mencintaiku dalam diamnya...
Betapa aku sangat merindukanmu...
Percakapan tujuh tahun lalu akan selalu menjadi kenangan terindah dalam hidupku...
“Bapak, Ita sayang Bapak semua karena Allah...”
Kalimat terakhir yang bisa kuucapkan sebelum engkau tak sadarkan diri dan tak pernah lagi membuka mata untukku...
Bapak...
Aku merindukan tatkala jarum jam sudah menunjukkan pukul 18.00 maka HP-ku akan berdering dan terlontar pertanyaan, “Kenapa belum pulang? Anak perempuan kurang baik pulang malam-malam.”
Aku merindukan pertanyaan-pertanyaanmu yang seperti mendikte, tetapi begitulah caramu menjagaku, “Kamu koq selalu pulang malam, di kampus bikin apa saja?”
Kisah pengantar tidur yang selalu menemani masa-masa kecilku...
Saat dijalan dan engkau menelponku, “Ita, tolong belikan Bapak buah lengkeng ya nak!!!”...
Ya... Buah kesukaanmu...
Ah... Terlalu banyak kenangan antara kita...
Bahkan janjimu untuk menemaniku selama dua tahun pun engkau penuhi...
Bapak...
Maafkan anakmu yang telah melanggar janji...
Aku tahu Bapak tak pernah mengizinkanku kuliah ke Jawa...
Dan sekarang aku mengerti mengapa izin itu tak pernah kudapatkan dulu...
Tetapi aku akan menjaga kepercayaan Bapak...
Semoga ilmu yang kudapatkan berberkah dan pahalanya mengalir untuk Mama dan Bapak...
Mama dan Bapak yang selalu kucintai karena Allah...
Maafkan putrimu yang belum bisa membalas kebaikanmu...
Bahkan aku belum bisa memberikan hadiah wisuda untuk Bapak...
Berusaha menjadi anak yang sholehah dan selalu mendoakanmu...
Itulah yang bisa kulakukan untuk membalas setiap kebaikanmu...
Bumi beserta isinya tak akan sanggup membalas setiap kasih sayang yang Mama dan Bapak berikan untukku...
Mama dan Bapakku yang selalu kucintai karena Allah...
Terima kasih untuk setiap kasih sayang yang engkau berikan untukku...
Terima kasih telah mengajariku tentang kehidupan...
Terima kasih untuk setiap doa-doa yang selalu engkau kirimkan untukku...
Terima kasih... terima kasih... terima kasih...
Hanya Allah yang bisa membalas setiap kebaikan yang engkau berikan untukku...
Di setiap doa-doaku...
Aku selalu berharap dan berdoa...
Semoga Allah membangunkan sebuah istana di surga-Nya untuk kita...
Aku ingin berkumpul dengan Mama dan Bapak di Jannah-Nya...
Aku ingin membuat Mama dan Bapak bangga di hadapan Allah...
# Jakarta, 25 Juli 2013...
Anakmu yang selalu mencintai dan merindukanmu... ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar