Rabu, 15 Januari 2014

Kenangan Semester Pendek

Mendengarnya saja kita sudah membayangkan bahwa perkuliahnya pun akan pendek, hanya sebulan. Tetapi entah mengapa, kuliah sebulan ini rasanya seperti tiga bulan ya.hehehe…

Kalau kata Mba’ Silvi, semester pendek ini adalah SKS, Sistem Kejar Sebulan…

Entah efektif atau tidak, suka atau tidak suka, materi yang seharusnya diberikan dalam waktu empat bulan harus bisa dipelajari dan dikuasai dalam waktu sebulan. Tentunya stressor-nya jauh lebih berat dibanding semester biasa yang kita hadapi.

Dimulai dengan kuliah OBPP…

Banyak cerita dari mata kuliah ini, cerita suka atau pun duka. Ada beberapa hal yang berkesan dari mata kuliah ini. Salah satunya adalah saya ingin berterima kasih pada Mba’ Wanti karena berkat amplangnya saya bisa belajar untuk mengontrol emosi.

Ada juga kisah Bunda Yuli yang tiba-tiba mengeluarkan jurus “goloknya”, sampai-sampai Pak Ikhsan terheran-heran. Dari peristiwa ini saya belajar dari Bunda Adawiyah bahwa tidak semua apa yang kita inginkan akan kita dapatkan. Terkadang untuk mencapai sebuah kesuksesan kita harus berkorban. Tentunya dalam pengorbanan itu ada air mata. Terkadang dalam perjalanan menuju kesuksesan itu kita akan bertemu dengan orang-orang yang akan melatih kesabaran kita. Terima kasih Bunda. Sejak bertemu di matrikulasi, engkau selalu membesarkan hatiku.

Ada lagi kisah lain dari Achmad Sya’dullah. Memang seperti itulah hidup saudaraku. Penuh dengan ujian. Karena itu, kita harus belajar untuk memperlakukan orang lain seperti mereka ingin diperlakukan (Ustadz Salim A. Fillah). Banyak-banyak saja bersabar dan berdoa, sungguh Allah itu Maha Membolak-balikkan hati. Keep spirit ya…

Kisah apalagi ya???

Mungkin kisah yang paling banyak adalah kisah di mata kuliah TIK. Apalagi dengan sistem pembelajaran online yang diterapkan oleh dosen. Saya yakin kalau teman-teman sudah habis-habisan untuk mata kuliah ini, habis-habisan buat pulsa nelpon, habis-habisan buat pulsa modem, habis-habisan buat cari jaringan, habis-habisan buat begadang, habis-habisan buat ujian tengah malam, dan tentunya selalu deg-degan setiap malam menanti ada tugas dadakan apalagi nih di kuliah online. Hehehe…

Terima kasih buat teman-teman yang selalu memberikan info perkuliahan lewat sms, bbm, dan facebook. Buat Mba’ Endang dan K’Dilla yang selalu mengirimkan sms dan teman-teman di BBM yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.

Dari mata kuliah ini ada satu hal yang sangat menarik. Setelah UTS secara online dan saya merasa kurang puas dengan ujian yang telah saya ikuti, maka seharian itu saya tidak mau menyentuh BB. Saya tidak mau membuka email, FB, dan group BB. Soalnya saya sudah merasa “eneg” dengan perkuliahan online ini. Sehari saya bisa online 5 jam dan itu saya lakukan tiap hari, gimana ngga mau muntah ya. Hhhffftttt….

Saat waktu menunjukkan pukul 19.30 WIB, saya iseng membuka BB. Koq pesannya banyak banget ya? Ternyata…… dosen memutuskan untuk memberikan ujian ulang dengan sistem online pukul 20.00 WIB. Waduh, masa harus belajar lagi. Sementara waktunya sudah dekat. Ternyata beberapa teman-teman sudah mengirimkan pesan via sms dan bbm, hanya karena saya malas untuk membukanya sehingga saya telat mengetahui informasi tersebut. Tetapi ujian tersebut harus tetap dilewati, walaupun akhirnya tetap membuat saya awalnya kurang puas namun akhirnya bisa mendapat nilai 100 semua ya.wkwkwkwk…

Dari kisah teman-teman, ternyata bukan cuma saya yang telat mengetahui informasi tersebut. tetapi beberapa teman-teman yang lain juga malas untuk membuka gadget mereka karena sudah merasa “eneg” untuk kuliah online. K’ Fadhillah Latief yang ujian setelah mencuci segambreng, Pak Ikhsan yang ujian di mobil, April Jasmine yang ujian sampai harus minta tolong sama temannya karena di tempatnya ngga ada jaringan, Neni yang teriak setelah ujian, dan banyak lagi kisah yang lain.

Tentunya masih banyak kisah-kisah yang lain dari semester pendek ini. Tetapi saya tak bisa menuliskan semuanya. Semoga ini semua akan menjadi kenangan yang indah saat kita sudah mengaplikasikan ilmu kita di masyarakat. Terima kasih teman-teman untuk semua ilmu yang sudah kalian bagi. Saya banyak belajar dari kalian, apalagi ilmu tentang “how to be a good mother” dari para emak-emak, Mba Reni, Mba Silvi, Emak Yuli, Bunda Linda, Bunda Adawiyah, Mba Endang, K’ Ros, Mba’ Melda, dan Pak Hafiz. Buat Nisa, kamu sudah mau disebut emak-emak atau tidak say??? Hihihi… Semoga ilmu-ilmu dari mereka kelak bermanfaat buat kita-kita ya K’ Dilla, Mba’ Ambar, Tutut, Chelly, Made, April Jasmine, Mba’ Wanti, Rikza, Neni, Tutut, Dini, Melia, dan Windi… ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...