Jumat, 17 Januari 2014

Aku dan Kamu Saling Mengokohkan

Bismillah...

Sudah seminggu ini hujan terus mengguyur kota Jakarta. Saya bahkan sudah lupa kapan terakhir kali melihat matahari minggu ini. Sepertinya hujan enggan meninggalkan ibu kota. Ya, semoga hujan ini menjadi rahmat bagi seluruh penghuni alam.

Hujan Jakarta selalu identik dengan banjir. Saya terkadang bingung mengapa masih ada orang yang menganggapnya hanya sebagai "GENANGAN".Kalau yang kayak gini aja disebut genangan, gimana banjirnya ya. Rumah sebagian warga yang terendam banjir masihkah disebut GENANGAN???

Ahhhh, sudahlah. Aku tak mau membahas hal itu. Kali ini aku ingin menulis tentang "Ta'awun". Ada yang sudah pernah mendengarkan istilah tersebut??? Apa yang saya tuliskan kali ini adalah materi yang pernah saya dapatkan dalam halaqoh dan menurutku bagus banget nih di share dalam kondisi seperti sekarang ini.

Ta'awun atau biasa juga disebut " Saling tolong-menolong, saling mencukupi, saling mendukung". Yapppp, menolong orang yang sedang mengalami kesulitan, misalnya saudara kita yang sedang terkena musibah banjir. Ketika ada saudara yang membutuhkan uluran tangan kita, maka sudah seharusnya kita menolong mereka. Karena sebagian mukmin dengan mukmin lainnya seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan, saling mengokohkan.

Bentuk ta'awun yang bisa kita lakukan pun macam-macam. Teman-teman yang diberi rezeki berlebih, maka boleh menolong saudaranya dalam bentuk materi. Teman-teman boleh menolong dalam bentuk uang, pakaian, bahan makanan, dan sebagainya. Untuk masalah ini, kita seharusnya peka melihat apa yang mereka butuhkan saat ini. Selain materi, teman-teman juga bisa menolong saudara-saudara kita dengan memberi semangat atau motivasi kepada mereka. Teman-teman pasti sudah tahu bahwa ketika terjadi bencana, anak-anaklah yang paling merasakan dampaknya. Teman-teman bisa membantu mereka untuk menghilangkan traumanya atas kejadian yang menimpa mereka. Masih teringat di benak saya salah satu anak yang menjadi korban banjir bandang di Kabupaten Sinjai pada tahun 2006. Satu minggu lamanya dia tidak mau menyentuh air. Dia juga lebih sering melamun dan kadang tidak menyadari kalau ada orang di sekitarnya. Ini hanya salah satu contoh trauma pada anak-anak yang pernah kutemui. Selain dua hal diatas, maka yang terpenting adalah tolong-menolong dalam kebaikan. Tolong-menolong dalam kebaikan, misalnya melindungi hak saudara kita sesama muslim. Boleh juga memberikan pertolongan kepada sesama manusia, tentunya dalam hal kebaikan, bukan kejahatan atau menyimpang dari ajaran Islam ya...

Terkait tentang ta'awun ini ada sebuah hadist dikatakan bahwa Rasulullah saw bersabda "Barangsiapa yang membantu sesama muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia, maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat dan barangsiapa yang meringankan beban seorang muslim yang sedang kesulitan, maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan akhirat." (HR.Muslim)

Ada juga hadist lain yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun perbuatan baik itu dengan engkau menjumpai saudaramu sesama muslim dengan wajah yang ceria." (HR.Muslim)

So, sekecil apapun bantuan yang teman-teman berikan jangan sekali-kali menganggapnya sebagai sesuatu yang sepele. Karena sesungguhnya setiap kebaikan itu diperhitungkan dihadapan Allah, meskipun hanya sebesar biji dzarrah.

Buat saudara-saudaraku yang sudah menyalurkan bantuan dananya, terima kasih atas kepercayaannya kepada saya. Saya memang tak punya lembaga sosial. Apa yang saya lakukan, hanyalah bentuk inisiatif dari saya dan teman-teman halaqoh untuk berbagi dengan saudara-saudara kita yang lagi membutuhkan uluran tangan kita.

Buat saudara-saudaraku yang saat ini masih terjun di TKP membantu orang-orang yang terkena banjir, tetaplah semangat dan tak perlu pedulikan komentar orang lain. Komentar atau pun pendapat dari orang lain itu memang penting sebagai bahan introspeksi diri, tetapi jangan menjadi halangan bagi kita untuk terus berbuat baik. Seperti pesan dari salah satu ustadz (aku gak mau nyebutin namanya ya...^_^), teruslah bekerja, bekerja, dan bekerja. Indonesia butuh orang-orang yang siap bekerja dan bekerjalah dengan penuh CINTA.

"Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (At Taubah: 105)

Finally, selamat bekerja kawan... Bekerja dengan penuh cinta di bumi cinta-Nya...
Wallahu a'lam bi shawab...

#Jakarta, 17 Januari 2014
Terima kasih sahabatku yang sudah mendonasikan dananya, semoga Allah membalas setiap kebaikan kalian. Bagi yang mau berpartisipasi membantu saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan saat ini, namun belum bisa memberikan secara langsung, silahkan hubungi saya ya... Insya Allah, saya dan teman-teman akan menyampaikan bantuan teman-teman kepada mereka. Karena sesungguhnya, aku, kamu, dan mereka seperti sebuah bangunan yang saling mengokohkam satu sama lain... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...