Selasa, 14 Januari 2014

ICT dan Malaysia

Ulasan Artikel

ICT, the New Media (Internet) and Development: 

Malaysian Experience

 Awalnya Malaysia sangat bergantung pada media tradisionalnya, yaitu Kantor Berita Nasional (Bernama) yang didirikan pada tahun 1968. Media ini menjadi jembatan bagi pemerintah dengan pers dalam meningkatkan pembangunan di Malaysia. Tak lama kemudian, Malaysia mulai melihat adanya media lain yang lebih efektif dalam menunjang pembangunan di negara mereka. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan ICT.
Malaysia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang memanfaatkan ICT untuk memajukan negaranya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan fasiltas internet dalam aktivitas sehari-hari. Internet dipandang sebagai media massa yang dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat. Internet juga membantu masyarakat dalam menjalankan perekonomian mereka. Selain itu, internet juga menjadi gudang pengetahuan bagi siapa pun, baik pelajar ataupun masyarakat. Meskipun demikian, masih ada penduduk yang merasa ketakutan dengan kehadiran internet ini. Hal ini wajar karena internet bukan hanya memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak  negatif. Efek negatif inilah yang mejadi kerisauan setiap orang tua. Jika fasilitas internet ini bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk menunjang proses belajar anak, maka tentunya akan berdampak pada prestasi belajar anak di sekolah.

Salah satu upaya Malaysia untuk menjadikan negaranya maju dalam hal ICT adalah adanya markas baru pemerintah Malaysia, yaitu Putrajaya yang juga dikenal sebagai “kota cerdas”. Putrajaya disebut sebagai kota cerdas karena memiliki fasilitas terbaru untuk era informasi, dan menggunakan ICT untuk membantu memodernisasi sistem pemerintahan dan administrasi. Selain Putrajaya, ada juga kota Cyberjaya. Kota ini memproduksi produk dan menyediakan jasa untuk pasar global dengan menggunakan teknologi yang canggih. Perkembangan ICT ini tentunya juga berdampak pada penciptaan lapangan kerja baru bagi penduduk di Malaysia.

Seperti kita ketahui bahwa salah satu janji TIK adalah menyiapkan individu dalam memasuki dunia kerja. Seseorang yang mampu mengusai TIK, maka kelak akan memiliki masa depan yang baik. Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan saat ini mulai menggunakan ICT dalam segala hal, misalnya saja saat memasukkan lamaran kerja. Saat ini seseorang bisa memasukkan lamaran kerjanya hanya dengan mengirimkan CV melalui email. Hal ini pula yang dilakukan oleh Malaysia. Negara ini berusaha memanfaatkan ICT dalam segala bidang.

Pada bidang pendidikan, Malaysia menerapkan ICT dalam dunia pendidikannya. Sebagai contoh, Malaysia telah menetapkan tujuan penyediaan komputer untuk sekolah di rasio satu untuk setiap sepuluh siswa pada tahun 2005 dan satu untuk setiap lima mahasiswa pada tahun 2010. Melalui kementrian pendidikan di Malaysia, sekolah-sekolah di sana sudah menerapkan ICT dalam proses belajar dan mengajar. Selain itu, mereka juga mengadakan sekolah cerdas atau smart school. Sekolah cerdas ini merupakan aplikasi dari beberapa sekolah di negara lain yang berhasil, kemudian diadaptasi oleh Malaysia dengan cara menyesuaikan dengan kurikulum Malaysia. Program Malaysia yang lain yaitu e-government. Pemerintah Malaysia berusaha memberikan kemudahan pelayanan kepada penduduknya dengan memanfaatkan ICT. Pemerintah Malaysia juga menjalin kerja sama dengan sektor-sektor swasta untuk mengembangkan penggunaan ICT ini. Kerja sama diantara keduanya menunjukkan bahwa kedua pihak memiliki visi dan misi yang sama untuk memajukan negara mereka. Pemerintah tidak hanya menyiapkan fasilitas ICT di daerah perkotaan, tetapi juga sampai ke pedesaan. Sektor-sektor swasta inilah yang berusaha untuk menyediakan fasilitas ICT tersebut di daerah pedesaan sehingga ICT ini bisa dinikmati oleh semua masyarakat.

Pada artikel ini, ada satu hal yang tidak dijelaskan, yaitu bagaimana cara Malaysia dalam mengembangkan kuliatas SDM-nya, khususnya dalam penggunaan ICT. Selain faktor biaya, penyediaan infrastruktur, kerjasama antara pemerintah dan swasta, kita juga tak boleh melupakan faktor SDM dalam menunjang kemajuan sebuah negara. Faktor SDM juga merupakan salah satu faktor penting yang tak bisa dianggap remeh. Kecanggihan sebuah teknologi tak akan ada gunanya jika tidak didukung oleh kualitas SDM yang memadai.

Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh sebuah negara agar negaranya menjadi negara maju. Beberapa diantaranya adalah kesediaan dana, penyediaan infrastruktur, perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan swasta, dan kemampuan pemerintah dalam menyusun sebuah kebijakan dan program yang terkait dengan ICT. Pemerintah bisa memanfaatkan ICT ini untuk kemajuan negaranya melalui sebuah kebijaka dan program penerapan ICT di semua sektor kehidupan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena ICT ini hadir sebagai salah satu solusi bagi masalah yang dihadapi oleh manusia. Pemerintah sebaiknya bukan hanya menerapkan suatu kebijakan dan program ICT dengan alasan karena negara lain juga menerapkan kebijakan tersebut. Akan tetapi, pemerintah sebaiknya mendorong perkembangan ICT sehingga memberi dampak yang maksimal terhadap kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Referensi:

Ali Salman, PhD. ICT, The New Media (Internet) and Development:  Malaysian Experience. The Innovation Journal:  The Public Sector Innovation Journal, Volume 15(1), 2010, article 5, Online,  http://www.innovation.cc/scholarly-style/salman_internet_malaysian3final5.pdf, (diakses pada tanggal 2 Februari 2013).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...