Bismillah…
Apa kabar teman-teman? Semoga Allah selalu memberikan kesehatan untuk kita semua…
Amiin…
Kali ini saya ingin menulis tentang pengalamanku saat mengikuti kegiatan Scientific Meeting II di Kampus IPB dan Puncak Bogor. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 11 – 12 Mei 2013 ini meninggalkan banyak kenangan untuk saya pribadi. Acara ini dimulai dengan agenda seminar yang temanya berkaitan dengan kiat-kiat untuk menembus jurnal internasional. Selain itu, ada juga agenda field trip ke taman bunga di daerah Puncak Bogor. Banyak pelajaran moral yang saya dapatkan dari kegiatan ini. Oleh karena itu, izinkan saya menuangkannya lewat sebuah tulisan sederhana… ^_^
Ketika dalam perjalanan pulang, ada beberapa orang yang bertanya kepada saya, termasuk salah satu panitia, “Gimana kesan-kesannya dek mengikuti kegiatan ini?”
Saya tersenyum mendengar pertanyaannya, saya bingung harus menjawab apa. Jadi kujawab saja, “luar biasa k’…”. Banyak kesan-kesan yang saya dapatkan, tetapi karena saya lebih senang menulis, maka saat itu saya berpikir untuk menjawab pertanyaan tersebut lewat tulisan saja.
Sebelumnya, saya ingin mengapresiasi usaha panitia untuk memberikan kenangan terindah (kayak lagu aja ya… hehehe…) kepada seluruh peserta PPBU. Terutama pemilihan waktu. Soalnya waktunya bertepatan dengan selesainya jadwal UTS di kampusku, jadi acara SM II ini bagian dari agenda refreshing anak-anak UNJ untuk melupakan sejenak tugas-tugas yang selalu kejar-kejaran.
Hal pertama yang ingin saya ceritakan adalah tentang kampus IPB. Ini pertama kalinya saya mengunjungi kampus tersebut. Saat pertama kali memasuki kampus ini saya langsung teringat dengan kampus Unhas, khususnya di area yang banyak ditumbuhi pepohonan yang rindang. Saya merindukan saat berolah raga dan bersepeda di Unhas (jadi rindu kampung halaman. Hiks…hiks…hiks…). Saat berkeliling di sekitar kampus IPB ini adalah saat-saat mengenang kampung halaman. Boleh dibilang sedikit mengobati kerinduan akan kampung halaman.
Hari kedua, para peserta diajak mengunjungi Taman Bunga di Puncak Bogor. Panitia memang cerdas dalam memilih tempat. Mengapa saya berkata demikian? Sekedar info aja ya teman-teman, salah satu hal yang kurindukan semenjak tinggal di Jakarta adalah udara segar. Polusi udara yang sudah memenuhi kota Jakarta, ditambah lagi kemacetannya, plus tugas-tugas dari dosen yang rasanya seperti ingin membunuhku (edisi lebay.com… wkwkwkwk…). Keindahan Taman Bunga ini membuatku bisa melupakan sejenak tugas-tugas dari dosen yang selalu menghantui.
Dibalik semua kegiatan SM II ini banyak pelajaran moral yang saya dapatkan.
Pertama, Allah Al-Musawwir. Ya… saya bisa melihat salah satu lukisan terindah dari Sang Maha Indah. Keindahan pemandangan sepanjang jalan dan keindahan di taman bunga membuatku tersadar betapa banyak nikmat Allah yang kadang lupa kusyukuri. Kalau taman bunga saja sudah seindah itu, bagaimana dengan keindahan surganya Allah ya… Subhanallah…
Kedua, Allah itu selalu memberikan apa yang kita butuhkan. Mengapa saya berkata demikian? Dari kegiatan ini saya menyadari bahwa kulit saya ternyata tidak cocok dengan cuaca dingin. Itulah mungkin sebabnya, Allah tak pernah mengabulkan doaku untuk menuntut ilmu di Bandung. Saya mendengar cerita dari teman-teman yang kuliah di Bandung, khususnya teman-teman dari Makassar bahwa mereka butuh waktu untuk bisa beradaptasi dengan cuaca di sana. Cuaca Makassar yang lumayan panas sudah sangat mirip dengan cuaca di Jakarta. Hal ini membuat saya bisa beradapatasi lebih cepat dengan kondisi cuaca di Jakarta. Ya… lagi-lagi saya harus banyak bersyukur dengan semua nikmat yang diberikan oleh Allah. Dan terima kasih untuk adek Nunik yang sudah berbagi pengalaman denganku… ^_^
Ketiga, tersenyum dan jangan malu untuk memulai sesuatu. Engkau cukup melakukan dua hal tersebut dan engkau akan memiliki sahabat baru. Dari kegiatan ini, Allah mempertemukanku dengan saudara-saudara baru dari berbagai daerah di Indonesia. Tetapi yang paling membahagiakan adalah bertemu dengan teman-teman dari Makassar. Salah satu teman dari Makassar bertanya kepadaku, “Bagaimana rasanya Bon ketemu saudara-saudara dari Makassar.” Kujawab dengan singkat, “sangat membahagiakan kawan.” Tahukah engkau, bertemu dengan saudara sekampung seperti bertemu dengan keluarga sendiri. Bertemu kalian mengingatkanku pada keluargaku yang ada di kampung halaman dan hal itu bisa menjadi pengobat rindu kepada mereka. Dan yang lebih membahagiakan lagi adalah saya bisa berbahasa bugis sepuasnya bersama kalian. Kayaknya ini yang paling penting kawan, secara capekma ma logat… Kalau na bilang Art 2 tonic, “na logat meki eee…” Hahahahaha… :D
Keempat, selalu bersyukur dan berprasangka baik kepada Allah. Saat diskusi bersama kalian di hotel, saya teringat dengan pernyataan dari salah satu kakak yang sudah lulus bahwa teman-teman tak perlu khawatir memikirkan masa depan. Kita seharusnya bersyukur karena Allah memilih kita menjadi bagian dari PPBU ini. Begitu banyak saudara-saudara kita yang ingin kuliah tetapi tidak bisa karena banyak kendala. Tetapi Allah justru memilih kita untuk menjadi bagian dari PPBU ini. Jadi, teman-teman tetap semangat dan fokus untuk menyelesaikan kuliah.
Ya… itu beberapa pelajaran moral yang saya dapatkan dari kegiatan SM II kemarin. Masih banyak yang ingin kutuliskan teman-teman, tetapi tulisannya ntar kepanjangan. Hehehe…
Oh ya, ada satu lagi. Saya baru tahu, ternyata anak-anak PPBU ada bakat jadi foto model. Hahahaha… saya jadi teringat dengan komentar salah satu peserta, “dimana ada kamera langsung action”. Saya ngga tahu, itu bakat jadi foto model atau narsis, hehehe… ^_^
Di akhir tulisan ini, saya ingin mengucapkan Barakallahu fii buat K’ Rais yang terpilih menjadi ketua PPBU menggantikan K’ Nashar. Semoga bisa menjalankan amanah dengan baik apalagi tahun depan kita akan jadi tuan rumah. Insya Allah, Semoga Allah masih mempertemukan kita di SM III edisi Makassar. Seperti apa SM III edisi Makassar??? Kita tunggu saja… Mungin di acara SM III nanti perlu ada agenda wisata kuliner… ^_^
Terima kasih untuk teman-teman panitia yang sudah bersedia mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mensukseskan acara SM II ini…
Terima kasih buat sahabat-sahabat baruku yang telah menjadi guruku selama dua hari. Banyak pelajaran moral yang saya dapatkan dari kalian… Semoga Allah masih mempertemukan kita, tentunya dalam kondisi yang lebih baik…
Terima kasih untuk fotografer panitia dan fotografer dadakan yang selalu bersedia menjadi fotografer teman-teman dari UNJ… Saya lupa menanyakan namanya, jadi saya ingin mengucapkan terima kasih pada mereka…
Mohon maaf jika ada kekurangan dari tulisan ini, karena sesungguhnya saya pun masih harus banyak belajar…
Bonita yang masih terus belajar, belajar, dan belajar…
“Salah satu nikmat yang harus kusyukuri adalah Allah mempertemukanku
dengan saudara-saudara baru seperti kalian.”
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan, dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian adalah orang yang paling bertaqwa di sisi Allah. “(Al-Hujurat:13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar