Mungkinkah Engkau telah Mencuri Hatiku?

Izinkan aku menulis tentangmu...

Aku hanya ingin menulis tentangmu...

Hhheemmm...

Tepatnya tentang kita...

Terkadang aku kehabisan kata-kata untuk menuliskan semua tentang kita...

Kenangan kita bersama...


Aku tak tahu kapan aku pertama kali mencintaimu...

Kapan pertama kali aku jatuh cinta kepadamu...

Dan kapan aku menyadari bahwa itu semua namanya cinta...

Apakah sejak pertama kali aku mengenalmu?

Atau sejak aku mulai menyadari kehadiranmu?

Entahlah...

Terlalu banyak kenangan antara kita berdua hingga aku lupa kapan pertama kali aku jatuh cinta kepadamu...


Dan sekarang engkau hanya meninggalkan sebuah album kenangan untukku...

Kenangan yang tak akan terulang lagi...

Engkau tak disampingku lagi...

Menemaniku melewati hari-hariku...

Menemaniku di setiap moment penting dalam hidupku...

Menggenggam tanganku di setiap kali aku merasa sendiri dan tak sanggup lagi bertahan...


Ahhhh....

Mungkin engkau telah mencuri hatiku...

Mungkinkah kudapatkan seseorang seperti dirimu???

Entahlah...


Aku hanya selalu mengingat doamu...

“Semoga kelak Allah mempertemukanmu dengan orang yang bisa membuatmu lebih taat dengan Allah,  karena dunia ini hanya persinggahan...’

Kalimat itu masih tersimpan baik dalam memoriku...

Kalimat yang terlontar ketika engkau selalu bertanya dan aku belum bisa memberimu jawaban...

Maaf...

Saat itu aku belum siap...

Aku belum siap jauh darimu...


Tetapi ternyata Allah lebih mencintaimu...

Kupandangi wajahmu...

Wajah yang selalu meneduhkan hatiku...

Aku hanya bisa terdiam menatap wajahmu...

Tak ada lagi senyuman itu...

Tak ada lagi tawa saat makan berdua...

Tak ada lagi nasehat-nasehat itu...


Engkau tahu apa yang kupikirkan saat itu...

Aku hanya berpikir satu hal...

Apakah ini semua sesuatu yang nyata ya Allah...

Hingga aku beberapa kali menatap orang-orang di sekitarku...

Menatap orang-orang yang menangisi kepergianmu...


Engkau tahu...

Saat itu aku ketakutan...

Takut jika cintaku kepadamu melebihi  dari cintaku kepada Allah...

Takut jika kehilanganmu akan membuatku jauh lebih terpuruk dibanding kehilangan cintanya Allah...

Hanya itu...

Seperti yang selalu engkau contohkan, terkadang diam itu jauh lebih baik...

Dan sekarang aku jadi semakin mengerti arti diammu...

Dalam diammu tersimpan sejuta cinta dan perhatian untukku...

Dan aku tahu...

Dalam setiap doa-doamu ada namaku disana...

Dalam setiap kenangan yang engkau ukir untukku...

Tersimpan sebuah nasehat sederhana yang masih saja selalu terngiang...

 “Buat Bapak bangga nak. Bangga dihadapan Allah... karena itu jadilah anak yang selalu menjaga Allah di dalam setiap urusan...”

Ahhhh Bapak...

Akhir-akhir ini aku selalu merindukanmu...

Bahkan di setiap kejadian aku selalu melihatmu...

Melihat anak perempuan yang berjalan bergandengan dengan Ayahnya...

Melihat anak perempuan yang dinasehati oleh Ayahnya...

Melihat anak perempuan yang ditelpon oleh ayahnya karena pulang larut malam...

Melihat anak perempuan yang foto bersama dengan ayahnya saat wisuda...

Melihat anak perempuan yang dinikahkan oleh ayahnya...

Melihat anak perempuan yang sedang bermain dengan kakeknya...

Hanya bisa tersenyum melihat semua kejadian-kejadian itu...

Dan kenangan tentang kita berdua pun kembali hadir satu persatu seperti sebuah adegan film di layar TV...

Bapak...

Terima kasih untuk semuanya...

Jika ada kebaikan yang kulakukan , aku selalu berdoa semoga pahalanya pun mengalir untuk Bapak dan Mama...

Aku berdiri di titik ini...

Semua tak lepas dari doa-doamu selama ini...

Bapak...

Mama...

“Aku mencintaimu karena Allah...”

Kalimat terakhir yang bisa kusampaikan sesaat sebelum engkau tak sadarkan diri dan engkau pergi meninggalkanku selamanya...

Semoga Allah memberimu tempat terbaik disisi-Nya...

Aamiin Ya Robbal ‘alamin

# Jakarta, 8 Desember 2013

Di sela-sela mengerjakan perbaikan tugas akhir sebagai mahasiswa... ^_^