Sahabatku yang selalu kucintai karena Allah…
Saya teringat dengan pesan salah satu sahabat saya, “hati-hati bermain dengan hati karena urusannya bisa panjang”.
Ya… berhati-hatilah bermain dengan hatimu. karena jika engkau sudah terjebak dalam urusan yang satu ini, maka engkau membutukan perjuangan yang lebih untuk bisa membebaskan hatimu.
Ibaratnya, dua orang saling mencintai. Pasangan kita akan merasa cemburu ketika kita ternyata mencintai orang lain. Begitu pula Allah…
Allah akan cemburu ketika engkau mencintai seseorang atau sesuatu melebihi cintamu kepada Allah. Belajarlah dari kisah Nabi Ibrahim yang rela menyembelih anaknya demi rasa cintanya kepada Allah. Karena rasa cinta itu pula, Allah menggantinya dengan seekor domba… (Terima kasih terbesarku kepada Almarhum Bapakku, yang selalu menceritakan kisah ini sebagai kisah pengantar tidurku… Akhirnya pertanyaanku saat kecil dulu sudah terjawab semua dan dijawab oleh Allah lewat berbagai kejadian… ^_^)
Sahabatku yang selalu kucintai karena Allah…
Bersabarlah, hingga Allah menjawab semua doa-doamu.
Bersabarlah hingga Allah mengirimkan seorang sahabat untukmu, seorang sahabat yang akan menemanimu dalam urusan agama, dunia, dan akhiratmu.
Karena semua akan indah waktunya…
Kapan waktunya???
Bersabarlah…
“Hai orang-orang yang berfirman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)”
Teruntuk sahabatku yang baru saja melepas kepergian “tamu perasaannya”…
Tak perlu berlarut-larut dengan urusan hatimu…
Engkau masih muda dan masih banyak hal positif yang bisa kamu lakukan dibanding meratapi perasaanmu yang tak tersampaikan…
Engkau tak berjodoh dengannya, itu artinya dia bukan yang terbaik untukmu…
Dan Allah sedang menyiapkan yang lebih baik untukmu…
Atau sebenarnya inilah cara Allah menegurmu agar kembali ke jalan yang lurus…
Teruntuk sahabatku yang belum melepaskan “tamu perasaannya” dan meyakini semua janji-janji yang diucapkannya…
Mengapa engkau begitu mudah percaya dengan janji manusia?
Mengapa engkau lebih mempercayai janji manusia dibanding janji Allah bahwa "Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita yang baik-baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula…” (QS. An-Nur:26).
Yakinlah bahwa ketika engkau sedang memperbaiki diri, maka dia pun saat ini sedang memperbaiki diri…
Ketika saat ini engkau sedang memperbaiki hubunganmu dengan Allah, maka yakinlah dia pun saat ini sedang memperbaiki hubungannya dengan Allah…
Hingga kalian berdua berada pada titik yang sama dan Allah pun mempertemukan kalian dalam sebuah ikatan yang suci…
Karena sesungguhnya…
Ketika dia serius denganmu, maka dia akan menemui orang tuamu, bukannya memberimu janji-janji yang tidak pasti…
Ketika dia ingin menikahimu, maka dia akan menemui orang tuamu untuk melamarmu, bukannya mengajakmu untuk berpacaran…
Ketika engkau ingin membangun sebuah komitmen hubungan dengan seseorang, maka ketahuilah bahwa komitmen itu hanya ada dalam sebuah ikatan pernikahan…
Seperti kata ustadz Salim A. Fillah, “dari pada jatuh cinta, maka aku memilih untuk membangun cintaku dengan seseorang yang dipilihkan oleh Allah untukku...”
Wallahu a’lam bi shawab…
#Akhirnya tuntas juga tulisanku tentang VMJ ini…
Terima kasih buat teman-teman dan sahabatku yang selalu memberiku pelajaran berharga lewat cerita-cerita mereka… suatu kesyukuran kalian mau berbagi kisah denganku agar saya bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah kalian…
Terima kasih buat Mama dan Bapakku (Alm) yang terus mengajari dan mendidikku untuk selalu menjaga diri dan menjaga hati…
Terima kasih buat Murabbiku yang banyak mengajariku tentang bagaimana mengelola perasaan… Sosok yang tegas tetapi lembut… I like your style… ^_^
Dan teruntuk salah satu sahabatku yang selalu mengingatkanku untuk selalu menjaga hati… Sahabat yang bisa menjadi teman, guru, sekaligus Ibu buatku… (gak perlu disebut namanya ya… ^_^)
Bonita mohon maaf jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam tulisan ini…
Saya pun masih terus belajar, belajar, dan belajar untuk menjadi lebih baik dihadapan-Nya…
Teruntuk seseorang yang disiapkan oleh Allah untukku (entah siapa, kapan, dan dimana kita akan bertemu ya…hehehehe… inilah salah satu hikmah mengapa Allah merahasiakan jodoh, agar kita berusaha terus menjadi lebih baik agar mendapatkan jodoh yang baik juga…)
Seseorang yang akan menjadi sahabat dalam urusan agama, dunia, dan akhiratku…
Seseorang yang dikirimkan dari sisi Allah, karena sungguh Dia-lah sebaik-baik waris…
Semoga Allah selalu menjaga hatimu…
Hingga Allah mempertemukan kita pada waktu yang tepat dan dengan cara yang diridhoi-Nya… (sedikit tertawa juga menuliskan doa ini, hihihihi…)
Amiin…
Saya teringat dengan pesan salah satu sahabat saya, “hati-hati bermain dengan hati karena urusannya bisa panjang”.
Ya… berhati-hatilah bermain dengan hatimu. karena jika engkau sudah terjebak dalam urusan yang satu ini, maka engkau membutukan perjuangan yang lebih untuk bisa membebaskan hatimu.
Ibaratnya, dua orang saling mencintai. Pasangan kita akan merasa cemburu ketika kita ternyata mencintai orang lain. Begitu pula Allah…
Allah akan cemburu ketika engkau mencintai seseorang atau sesuatu melebihi cintamu kepada Allah. Belajarlah dari kisah Nabi Ibrahim yang rela menyembelih anaknya demi rasa cintanya kepada Allah. Karena rasa cinta itu pula, Allah menggantinya dengan seekor domba… (Terima kasih terbesarku kepada Almarhum Bapakku, yang selalu menceritakan kisah ini sebagai kisah pengantar tidurku… Akhirnya pertanyaanku saat kecil dulu sudah terjawab semua dan dijawab oleh Allah lewat berbagai kejadian… ^_^)
Sahabatku yang selalu kucintai karena Allah…
Bersabarlah, hingga Allah menjawab semua doa-doamu.
Bersabarlah hingga Allah mengirimkan seorang sahabat untukmu, seorang sahabat yang akan menemanimu dalam urusan agama, dunia, dan akhiratmu.
Karena semua akan indah waktunya…
Kapan waktunya???
Bersabarlah…
“Hai orang-orang yang berfirman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)”
Teruntuk sahabatku yang baru saja melepas kepergian “tamu perasaannya”…
Tak perlu berlarut-larut dengan urusan hatimu…
Engkau masih muda dan masih banyak hal positif yang bisa kamu lakukan dibanding meratapi perasaanmu yang tak tersampaikan…
Engkau tak berjodoh dengannya, itu artinya dia bukan yang terbaik untukmu…
Dan Allah sedang menyiapkan yang lebih baik untukmu…
Atau sebenarnya inilah cara Allah menegurmu agar kembali ke jalan yang lurus…
Teruntuk sahabatku yang belum melepaskan “tamu perasaannya” dan meyakini semua janji-janji yang diucapkannya…
Mengapa engkau begitu mudah percaya dengan janji manusia?
Mengapa engkau lebih mempercayai janji manusia dibanding janji Allah bahwa "Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita yang baik-baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula…” (QS. An-Nur:26).
Yakinlah bahwa ketika engkau sedang memperbaiki diri, maka dia pun saat ini sedang memperbaiki diri…
Ketika saat ini engkau sedang memperbaiki hubunganmu dengan Allah, maka yakinlah dia pun saat ini sedang memperbaiki hubungannya dengan Allah…
Hingga kalian berdua berada pada titik yang sama dan Allah pun mempertemukan kalian dalam sebuah ikatan yang suci…
Karena sesungguhnya…
Ketika dia serius denganmu, maka dia akan menemui orang tuamu, bukannya memberimu janji-janji yang tidak pasti…
Ketika dia ingin menikahimu, maka dia akan menemui orang tuamu untuk melamarmu, bukannya mengajakmu untuk berpacaran…
Ketika engkau ingin membangun sebuah komitmen hubungan dengan seseorang, maka ketahuilah bahwa komitmen itu hanya ada dalam sebuah ikatan pernikahan…
Seperti kata ustadz Salim A. Fillah, “dari pada jatuh cinta, maka aku memilih untuk membangun cintaku dengan seseorang yang dipilihkan oleh Allah untukku...”
Wallahu a’lam bi shawab…
#Akhirnya tuntas juga tulisanku tentang VMJ ini…
Terima kasih buat teman-teman dan sahabatku yang selalu memberiku pelajaran berharga lewat cerita-cerita mereka… suatu kesyukuran kalian mau berbagi kisah denganku agar saya bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah kalian…
Terima kasih buat Mama dan Bapakku (Alm) yang terus mengajari dan mendidikku untuk selalu menjaga diri dan menjaga hati…
Terima kasih buat Murabbiku yang banyak mengajariku tentang bagaimana mengelola perasaan… Sosok yang tegas tetapi lembut… I like your style… ^_^
Dan teruntuk salah satu sahabatku yang selalu mengingatkanku untuk selalu menjaga hati… Sahabat yang bisa menjadi teman, guru, sekaligus Ibu buatku… (gak perlu disebut namanya ya… ^_^)
Bonita mohon maaf jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam tulisan ini…
Saya pun masih terus belajar, belajar, dan belajar untuk menjadi lebih baik dihadapan-Nya…
Teruntuk seseorang yang disiapkan oleh Allah untukku (entah siapa, kapan, dan dimana kita akan bertemu ya…hehehehe… inilah salah satu hikmah mengapa Allah merahasiakan jodoh, agar kita berusaha terus menjadi lebih baik agar mendapatkan jodoh yang baik juga…)
Seseorang yang akan menjadi sahabat dalam urusan agama, dunia, dan akhiratku…
Seseorang yang dikirimkan dari sisi Allah, karena sungguh Dia-lah sebaik-baik waris…
Semoga Allah selalu menjaga hatimu…
Hingga Allah mempertemukan kita pada waktu yang tepat dan dengan cara yang diridhoi-Nya… (sedikit tertawa juga menuliskan doa ini, hihihihi…)
Amiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar