Rabu, 15 Januari 2014

Masuk, Pelajari, Pahami, Perbaiki

Bismillahirrahmanirrahim...

Salah satu dosen saya pernah berkata seperti ini, “untuk bisa memahami dunia anak-anak, maka masuklah ke dalam dunia anak-anak. Setelah Anda sudah bisa memasuki dunianya, maka Anda akan mudah untuk mengajaknya masuk ke dunia Anda”.

Meminjam kalimat bijak dari dosen saya ini, maka saya jadi menyimpulkan satu hal bahwa untuk bisa memahami suatu permasalahan maka kita harus bisa masuk dalam masalah tersebut, mempelajarinya, kemudian berusaha untuk menyelesaikannya. Bukan dengan lari dari masalah yang justru tidak akan menyelesaikan permasalahan tersebut.

Teringat kembali kisah Ustadz Rachmat Abdullah (Alm) saat Beliau memasuki dunia orang-orang yang suka berjudi dan meminum minuman keras. Memasuki dunia mereka bukan berarti ikut meminum minuman keras, tetapi Beliau berusaha mendekati pribadi orang-orang tersebut untuk mengajaknya pada kebaikan. Atau dengan kata lain Beliau berusaha menyentuh hati para pemabuk tersebut. Ya... kalau tidak ada yang peduli dengan mereka, lalu siapa lagi kalau bukan kita???

Ada lagi kisah lain dari seorang ustadz (ini cerita dari salah satu teman saya), Beliau ingin mengajak orang-orang yang senang berjudi untuk melakukan kebaikan. Awalnya saya merasa aneh saat mendengar cara Beliau untuk menyentuh hati orang-orang yang senang berjudi. Beliau ikut bermain judi bersama dengan orang-orang tersebut. Namun, ketika tiba waktu sholat Beliau mengajak orang-orang tersebut untuk menunaikan shalat lima waktu. Awalnya tidak ada yang mau mengikuti ajakannya. Lama kelamaan, ada satu orang yang akhirnya mau ikut menunaikan shalat lima waktu dan pada akhirnya semua ikut menunaikan shalat lima waktu dan kegiatan judi itu pun berhenti total.

Lalu apa maksud dari semua kisah yang saya tuliskan di atas?

Saudaraku yang kucintai karena Allah...

Banyak hal yang mungkin terlihat aneh di sekitar kita, tetapi janganlah terlalu cepat memberikan penilaian sebelum engkau menyelami dalamnya. Seperti kata Aa Gym dalam taujihnya dalam suatu kajian kampus, “Orang yang meninggal di masjid apakah dijamin khusnul khotimah? Belum tentu. Siapa tahu dia baru saja pulang dari berbuat maksiat dan dia hanya mampir di masjid untuk tidur-tiduran. Apakah orang yang meninggal di diskotik tidak khusnul khatimah? Belum tentu, siapa tahu dia sedang menjalankan misi dakwahnya di diskotik tersebut. Sungguh khusnul khatimah itu rahasia Allah...”

Saya kembali ke topik awal ya...

Maaf membuat kalian bingung... hehehehe... ^_^

Nah, di awal saya sudah menyampaikan bahwa “untuk bisa memahami dunia anak-anak, maka masuklah ke dalam dunia anak-anak. Setelah Anda sudah bisa memasuki dunianya, maka Anda akan mudah untuk mengajaknya masuk ke dunia Anda”. Cara ini kurang lebih sama dengan yang telah dilakukan oleh orang-orang yang peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Berusaha memasuki dunia mereka dulu, memahami dunia mereka, menyentuh hati mereka lalu mengajaknya pada kebaikan. Tetapi ada poin penting yang harus diingat, jangan sampai kita yang awalnya ingin memberi “warna” tersendiri malah kita yang ikut “terwarnai”. Oleh karena itu, mengutip kembali tulisan-tulisan saya sebelumnya, “mintalah selalu kepada Allah agar Allah mengistiqomahkan hati-hati kita di jalan-Nya. Karena Allah-lah Sang Pemilik dan Penggenggam hati-hati kita.”

Nah, mungkin seperti itu pula yang harus kita lakukan jika kita ingin melihat negara kita menjalankan syariat islam. Kita harus masuk dalam sistem yang ada dulu, berusaha mempelajari dan memahami sistem yang ada. Setelah mempelajari dan memahaminya barulah kemudian berusaha memperbaiki yang salah dan meneruskan hal-hal yang sudah sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah.

Maaf jika pemahaman saya masih sangat dangkal... saya hanya berusaha memahami kejadian-kejadian di sekitar saya dari sudut pandang seseorang yang senang dengan dunia anak-anak.

Maafkan Bonita jika ada kata yang salah, karena saya pun masih belajar, terus belajar, dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dihadapan-Nya...

Wallahu a’lam bi shawab...

# Hasil diskusi dengan sahabat-sahabat baru... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...