Senin, 06 Maret 2017

JABAL UHUD

Ketika perang uhud terjadi, saat itu Rasulullah saw berpesan kepada pasukan pemanah untuk tidak meninggalkan bukit uhud sampai Beliau memberikan perintah.

Ketika kaum muslimin sudah berhasil membuat kaum kafir Quraisy mundur, pasukan pemanah tergiur dengan ghanimah atau harta rampasan perang yang ditinggalkan oleh kaum kafir Quraisy. Mereka khawatir tidak kebagian ghanimah. Hal itu membuat iman mereka goyah dan mengabaikan pesan Rasulullah saw. Mereka pun meninggalkan bukit dan berebutan ghanimah. Melihat hal itu, kaum kafir Quraisy pun mengubah strateginya. Mereka menyerang dari belakang dan akhirnya membuat kaum muslimin kewalahan. Di perang uhud ini banyak sahabat yang menjadi syuhada.

Disini kita bisa mengambil pelajaran betapa menyilaukannya dunia hingga bisa membuat iman kita goyah. Bahkan sampai mengabaikan perintah dari Rasulullah saw. Maka mintalah kepada Allah agar senantiasa meletakkan dunia ditanganmu, cukup Allah dan RasulNya yang bertahta dihatimu. Dan ketika memandangi bukit ini, "Ya Rasulullah, betapa berat perjuanganmu agar kami bisa menikmati nikmatnya islam hingga saat ini. Lalu masih pantaskah ada kalimat keluhan dari lisan ini?"

Ketika mengunjungi tempat ini, ada dua kisah sahabat dari perang uhud yang tersimpan baik di memoriku dan selalu jadi penyemangat disaat ghirah lagi turun...

Pertama, Hamzah bin Abdul Muthalib. Beliau adalah paman Rasulullah saw yang mendapat julukan SINGA ALLAH. Beliau dibunuh oleh seorang budak suruhan Hindun yang bernama Wahsyi. Setelah berhasil membunuhnya, Wahsyi pun melaporkannya kepada Hindun dengan memberikan hati Hamzah. Hindun lalu memakan hati Hamzah namun tidak bisa dia kunyah maka dia pun memuntahkannya dengan penuh kemarahan dan dendam. Bahkan Hindun sampai memotong telinga Beliau lalu menggantungkannya di lehernya. Kematian paman Beliau sangat membuat Rasulullah saw bersedih. Pada peristiwa ini turunlah surah An Nahl : 125-128

"Serulah manusia kepada jalan TuhanMu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya TuhanMu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang2 yang mendapat petunjuk. Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang2 yang bersabar. Bersabarlah hai Muhammad dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap kekafiran mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang2 yang bertakwa dan orang2 yang berbuat kebaikan." (Q.S. An Nahl: 125-128)

Kedua, Thalhah bin Ubaidillah. Beliau adalah satu dari 9 sahabat yang melindungi Rasulullah saw dari serangan pedang kaum kafir Quraisy ke tubuh Beliau. Thalhah menjadikan tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi Rasulullah saw. Hingga di tubuhnya ditemukan 70 luka bekas sayatan pedang dan hujaman tombak. Bahkan jari-jarinya sampai putus demi melindungi manusia mulia yang dicintainya. Sampai Rasulullah saw pernah berkata,"jika engkau ingin melihat calon penghuni surga berjalan di muka bumi, maka lihatlah Thalhah."

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw dan para syuhada uhud. Semoga kita menjadi orang-orang yang dinantikan oleh mereka di jannahNya. Aamiin ya Rabbal 'alamin

Madinah, 20 Februari 2017

#catatanperjalananumroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...