Bismillah...
31 Desember 2014...
Sebenarnya tak ada yang special. Aku hanya ingin menulis. Hanya itu. Jika kelak aku membaca tulisan ini lagi, setidaknya menjadi pengingat buat diriku. Pengingat untuk selalu mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah untukku.
Tahun 2014 adalah tahun yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak hal yang kualami tahun ini dan memberiku banyak pelajaran moral. Aku seperti berada dalam sebuah permainan roller coaster. Penuh dengan kejadian-kejadian yang tak terduga.
Tahun 2014...
Masa-masa yang berat pernah kualami di tahun ini. Masa ketika aku berada di sebuah titik ingin menyerah pada keadaan dan aku merasa tak sanggup lagi menyelesaikan semuanya. Tetapi kehadiran orang-orang di sekitarku yang selalu mendukung dan mendoakanku membuatku kuat dan berusaha untuk terus bertahan. Bertahan untuk melanjutkan dan menyelesaikan semuanya. Hingga akhirnya aku bisa menghadapi dan melewatinya.
Tahun 2014...
Mimpi untuk kuliah dengan beasiswa tanpa membebani mamaku alhamdulillah bisa terwujud. Dan yang pastinya janji untuk selesai tepat waktu bisa kupenuhi dengan hasil yang sangat memuaskan. Setiap kali melihat tesisku, aku teringat pada orang-orang yang selalu mendukungku dalam menyelesaikan tugas akhir tersebut. Mama yang selalu menyemangati dan mendoakanku. Kakak-kakak yang selalu mendukung dan mendoakanku. Sahabat yang menemaniku begadang tiap malam karena dikejar oleh waktu. Sahabat yang selalu mendengarkan setiap curhat untuk rindu yang tak tersampaikan pada keluarga yang jauh. Yaa, kami sudah berjanji untuk tidak menangis setiap kali menelpon dengan keluarga. Mereka hanya boleh tahu kalau kami baik-baik saja di perantauan. Besse, Supi, Neni, Dini, K'Tri, aku merindukan kalian. Ada lagi satu orang yang tak terlupakan, adikku Neni yang selalu bertanya, "kakak-kakak mauki makan apa? Jangan meki tinggalkan laptopta', nanti saya saja yang keluar beli makan." Ahhh, bagaimana kabarmu sekarang dek? Semoga tesismu pun berjalan lancar dan bisa selesai tepat waktu.
Tahun 2014...
Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh Allah untuk keluargaku. Kakak-kakak yang bisa kembali berkumpul dengan keluarganya setelah ditugaskan di daerah lain. Kakak yang lulus PNS dan masih banyak lagi berkah di tahun ini. Sungguh setiap nikmat yang diberikan oleh Allah adalah sebuah ujian. Apakah kita menjadi hamba yang bersyukur atau malah sebaliknya? Semoga Allah senantiasa menuntun hati-hati kami untuk selalu mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Tahun 2014...
Alhamdulillah, banyak hal yang bisa kucapai tahun ini. Mimpi empat tahun lalu akhirnya bisa tercapai juga. Lagi-lagi semua atas kehendak Allah. Aku hanya belajar untuk terus berani bermimpi jika mimpi itu adalah sebuah kebaikan. Bagaimana caranya bisa terwujud? Biarlah Allah yang mengatur semuanya. Biarlah Allah yang menuntun langkah-langkahmu karena Allah lebih tahu yang terbaik dan kapan waktu yang tepat untukmu. Tugas kita hanya berusaha, berdoa, dan selalu berprasangka baik kepada Allah. Ketika ada yang tidak sesuai dengan rencanamu, maka sungguh rencana Allah jauh lebih indah untukmu. Hingga akhirnya engkau hanya bisa terkagum-kagum dengan semua rencana indah dari-Nya.
Tahun 2014...
Ketika aku menginginkan sesuatu dan orang-orang di sekitarku mengatakan, "Kamu tidak akan bisa! Kamu tidak akan mampu!". Terkadang untuk sebuah kebaikan, kita harus menjadi orang tuli. Tuli terhadap hal-hal negatif yang bisa mematahkan keyakinan kita. Dan Alhamdulillah aku bisa mencapainya. Aku mendapatkan apa yang dikatakan orang-orang tak akan pernah bisa kudapatkan. Dari pengalaman ini, aku belajar satu hal, "Niatkan semua hal untuk Allah. Termasuk dalam hal pekerjaan. Ketika engkau menolong agama Allah, maka Allah yang akan menolongmu." Yaa, apapun yang kulakukan saat ini semua semata-mata untuk-Nya. Aku teringat dengan sahabat-sahabat dalam lingkaran kecilku, "Sekarang kita berpisah untuk menjadi lebih baik. Kelak kita harus kembali ke kampus yang telah membuat kita bertemu di jalan ini." Saat itu kami hanya bermimpi dan aku bisa mewujudkan mimpi kami. Yaaa, aku menyebutnya "mimpi kami". Karena semua itu adalah mimpi-mimpi kami. Entah siapa yang duluan, entah siapa yang akan kembali, tetapi kami harus berusaha untuk mewujudkannya. Aku berharap ketika mereka kembali dari rantau, kita bisa kembali berkumpul dalam taman-taman surga-Nya dan kembali merangkai mimpi-mimpi kita. Duhai kawan, bagaimana kabar imanmu disana? Semoga Allah selalu mengikat hati-hati kita dalam cinta-Nya. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Tahun 2014...
Aku mendapatkan pelajaran akan arti sebuah keluarga. Aku pernah berada di satu titik ketika aku bingung harus mengambil sebuah keputusan. Titik dimana mimpimu tak sejalan dengan harapan ibumu. Dan di saat itulah engkau harus memilih, antara mempertahankan egomu atau memenuhi harapan ibumu. Memenuhi harapan ibumu sama saja dengan mengubur dalam-dalam semua mimpi yang pernah engkau bangun. Hingga akhirnya aku memutuskan memilih ibuku. Mungkin inilah hal yang paling berat untuk bisa kulewati tahun ini. Melawan egoku yang terus saja berontak. Dan perlahan-lahan mengajaknya untuk berdamai. Hingga waktu jualah yang akhirnya menjawab semuanya.
Saat itu aku hanya meyakini satu hal, "Ridho Ibumu berarti ridhonya Allah". Aku tak mungkin melangkah tanpa keridhoan dari mamaku. Toh saat ini aku hanya punya mama dan surgaku ada padanya. Aku yakin, kelak Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Aku tak pernah tahu seperti apa, tetapi hanya ini yang bisa kuberikan untuk mamaku. Mamaku yang telah mengorbankan banyak hal dalam hidupnya untukku. Mamaku yang senantiasa menyebut namaku dalam doa-doanya tanpa pernah kuminta. Mamaku yang senantiasa hadir saat aku terjatuh dan membantuku bangkit kembali. Apa yang kuberikan belum ada apa-apanya dibanding apa yang telah diberikannya untukku.
Ahhh Mamaku sayang...
Setiap kali menulis tentangmu, aku tak pernah bisa menahan air mata yang terus saja memaksa untuk keluar. Saat ini aku hanya ingin membahagiakanmu. Aku ingin selalu membuatmu tersenyum. Akhir-akhir ini aku menyadari bahwa kondisi kesehatanmu semakin menurun. Dan aku ingin terus mendampingimu di masa-masa tuamu. Berusaha untuk selalu menggoreskan senyuman di wajahmu. Meskipun aku tahu keinginan terbesarmu saat ini adalah melihatku menyempurnakan setengah dien-ku. Ahhh Mama, topik yang selalu menghiasi obrolan kita. Aku bersyukur karena Mama tak seperti orang-orang di sekitarku yang selalu memintaku untuk pacaran. Mama selalu percaya pada setiap keputusanku, termasuk prinsipku yang satu ini. Jodoh, rezeki, dan usia semua sudah diatur. Dan izinkan aku menyempurnakan setengah dien-ku dengan cara yang diberkahi dan diridhoi oleh Allah. "Jika waktunya tiba, Allah yang akan menuntunnya dan menghadirkan dia untukmu." Kalimat itu hanyalah sebagian kecil dari sekian banyak nasehatnya.
"Mamaku sayang, ketika semua orang berkomentar tentang hidupku, asalkan engkau percaya padaku, itu sudah cukup bagiku. Cukup engkau percaya padaku, aku akan selalu kuat menghadapi semuanya."
Ya Allah...
Terima kasih untuk semuanya...
Setiap nikmat yang Engkau berikan untukku, kumohon ajari hamba untuk selalu bersyukur...
Jadikan hamba ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa mensyukuri nikmatMu...
Setiap ujian yang Engkau berikan, kumohon ajari hamba untuk selalu bersabar...
Hamba yakin bahwa semua itu adalah wujud kasih sayangMu untukku...
Jadikan hamba ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersabar dalam ketaatan...
Aamiin Ya Rabbal 'alamin...
#Makassar, 31 Desember 2014
Dalam Ruang Perenungan...
Saat engkau mensyukuri nikmat Allah, maka Dia akan menambah nikmat yang lain untukmu...
Belajarlah untuk terus berprasangka baik kepada Allah...
Tuliskan mimpi-mimpimu...
Berusaha dan berdoalah untuk mewujudkannya...
Jangan sampai semuanya hanya menjadi sebuah angan-angan...
Dan libatkan Allah dalam mewujudkannya... ^_^
Selamat Datang 2015!!!
Selamat Datang Mimpi-mimpiku!!! ^_^