Bismillah…
Hari ini Allah
memberikan saya kesempatan untuk mengikuti kajian dari Ustadz Adi Hidayat. Ustadz
yang saya kenal lewat you tube ini akhirnya datang ke Makassar. Ustadz yang
dikenal dengan disetiap nasehatnya selalu disertai dengan kalimat “antum sehat???” dan juga hafalannya
yang Masya Allah sangat detail. In syaa Allah, saya mencoba untuk membuat
resume dari kajian Beliau. Meskipun caranya menjelaskan yang cepatnya Masya
Allah, mudah-mudahan tidak mengurangi makna dari apa yang beliau sampaikan. Disini
saya tidak menuliskan lengkap ayat Al Qur’annya, berhubung butuh waktu lama
untuk membuat tulisan lengkapnya karena Beliau betul-betul detail menyebutkan
setiap point dengan ayat Al Qur’an (Surah, ayat, halaman, baris, sampai
letaknya di sudut bagian mana) dan hadits. Jadi, saya hanya menuliskan ayatnya,
silahkan dicek langsung di Al Qur’annya ya gaannn.
Beliau membuka
kajiannya dengan motivasi untuk mempelajari Al-Qur’an. Masya Allah,
pengantarnya aja lebih tiga puluh menit. Diawali dengan QS. 2: 214 tentang
motivasi Al Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan kisah para sahabat ketika
pertama kali masuk Islam. Ketika mereka melakukan halaqoh secara
sembunyi-sembunyi di rumah Arqam. Inilah yang menjadi tempat pertama bagi para
sahabat untuk belajar Islam dari Rasulullah saw. Maka, kata beliau “Jika para
sahabat yang sudah jelas dijamin masuk surga, hidup di zaman Rasulullah saw, di
tengah keterbatasannya dalam belajar Islam, sampai harus diintrogasi ketika
akan pergi belajar Islam, lalu antum butuh apa lagi di tengah semua kemudahan
yang diberikan oleh Allah agar mau belajar Al Qur’an? ANTUM SEHAT???”
Selanjutnya silahkan
dibuka QS 3: 142
Beliau memberikan
nasehat agar selalu semangat dalam belajar Al Qur’an.
Pertama IJTIHAD, kesungguhan dalam
merencanakan. Jika antum benar-benar serius ingin belajar Islam, maka
carilah guru. Tentukan jadwalnya, tempatnya, dan mau belajar apa. Saya jadi
teringat dengan sebuah nasehat bahwa perencanaan yang baik adalah setengah dari
kesuksesan.
Kedua JIHAD,
yaitu berjihadlah dalam melaksanakan semua perencanaan tadi. Dalam sebuah
hadits dikatakan (disini saya terlewat gaaannn nyatat perawi haditsnya, hiks…)
bahwa Rasulullah saw menggambarkan jalan untuk menuntut ilmu itu berupa jalan
yang sempit dan berliku, bukan jalan yang lebar. Disini Rasulullah saw
benar-benar sudah menunjukkan bahwa jihad ilmu itu jalannya sempit dan berliku,
maka diperlukan jihad di dalamnya. Itulah sebabnya dikatakan oleh hadits
tersebut bahwa barangsiapa yang melangkah keluar untuk menuntut ilmu, maka Allah
akan mencatat setiap langkah kakinya sebagai amal untuk dimudahkan jalannya
menuju surga. Untuk antum yang tidak dihadapkan pada kondisi yang mengharuskan
jihad fisik, maka antum harus berjihad ilmu.
Lalu dilanjutkan
dengan kisah orang-orang yang selalu terbuka jalannya untuk menjemput hidayah
sebagaimana dijelaskan dalam QS 4: 100. Selain itu, pada QS 2: 149 dijelaskan
tentang kisah Fir’aun. Lalu pada QS 20: 43 dijelaskan bahwa Allah swt
mengirimkan dua nabi sekaligus untuk menyampaikan kebenaran kepada Fir’aun,
yaitu Nabi Musa as dan Nabi Harus as. Lalu apakah Fir’aun mendapatkan hidayah? Lalu
BAGAIMAN DENGAN ANTUM YANG SELALU DIJAGA OLEH ALLAH, KENAPA TIDAK BERUBAH-UBAH
MENJADI LEBIH BAIK? LAGI-LAGI ANTUM SEHAT??? (dibagian ini nohooookkk bangeettt waktu
Beliau yang sampaikan…).
Maka pada QS 29:
69 Allah menjelaskan tentang hidayah bahwa tidak mudah menjadi orang baik, maka
berhijrahlah. Jika lingkunganmu membuatmu sulit untuk hijrah, maka
tinggalkanlah. Jika teman-temanmu membuatmu sulit untuk hijrah, maka carilah
teman-teman yang bisa menemanimu berhiirah menjemput hidayah Allah. Dalam QS 2:
122 dijelaskan tentang taubat. Allah mencintai hambaNya yang senantiasa bertaubat.
Lalu antum keliru mengambil cinta? ALLAH JELAS-JELAS MENCINTAIMU, TETAPI KENAPA
ANTUM TIDAK AMBIL? SEMENTARA CINTA MANUSIA YANG BELUM JELAS MENGANTARKANMU KE
JANNAH-NYA ANTUM AMBIL???
Ketiga MUJAHADAH,
yaitu perjuangan melawan penyakit-penyakit jiwa dalam menuntut ilmu Al Qur’an
seperti malas. Maka beristiqomahlah dan sabar. Sungguh Allah beserta
orang-orang yang sabar.
Demikian pengantar
dari Beliau saat membuka kajiannya. Jamaah sampai tertawa begitu nyadar kalau
pengantarnya hampir 40 menit. Beliau pun masuk ke materi inti kajian hari ini,
yaitu tentang CARA SAHABAT MENCINTAI RASULULLAH SAW.
Beliau membuka
kisahnya dengan QS 2: 127 dan QS 61: 36 tentang Rasulullah saw yang sudah
didoakan oleh dua nabi sebelum kedatangannya, yaitu Nabi Ibrahim as dan Nabi
Ismail as. Lalu dilanjutkan dengan QS 2: 138 Nabi Adam as diturunkan ke bumi
lalu dibangunkannya sebuah bangunan untuk manusia. Dilanjutkan penjelasannya
pada QS 3: 96-97 tergambar jelas bahwa ternyata ka’bah itu sudah ada sebelum
Adam diturunkan ke bumi. Lalu kelak Nabi Ibrahim as diperintahkan oleh Allah
swt untuk meninggikan bangunan ka’bah karena habis dilanda banjir. Pada proses
ini Nabi Ibrahim as dibantu oleh putranya Ismail yang masih berusia 5 atau 6
tahun. Ismail pada saat itu membantu mengangkat batu-batu dengan bolak balik. Tempat
ini sekarang disebut dengan hijir Ismail. Nah, anak antum sudah smp / sma sudah
bisa bantu antum di rumah??? Bagaimana Ismail bisa memiliki akhlak yang seperti
itu?
Ketika Ismail
lahir di Mekkah, Ibrahim saat itu tinggal di Palestina. Meskipun begitu, Nabi
Ibrahim as tidak pernah alfa menengok anaknya. Di tengah kesibukannya dalam
berdakwah, Beliau menempuh jarak yang jauh hanya untuk menemui anaknya. Itulah sebabnya
Nabi Ibrahim as mendapat gelar Sang Penyebrang, Sang Penyayang. ANTUM BUKAN
NABI, TETAPI MENGABAIKAN ANAK??? ANTUM SIBUK APA???
Lalu dilanjutkan
dengan QS 37: 99-109 dan 128-129 disini ane terlewat gaannn, silahkan dibaca
sendiri yaaa atau kalau ada yang mau melengkapi silahkan…
Lalu dilanjutkan
dengan penyebutan nama “ahmad” dalam
QS 61: 6 dan penyebutan nama “Muhammad”
dalam QS 3: 144; QS 33: 40; QS 47: 2; dan QS 48: 29.
Makna “Muhammad”
menunjukkan superlatif. Artinya betapa akhlaknya yang penyayang bukan hanya
kepada manusia tetapi juga kepada hewan dan tumbuhan. Lalu beliau melanjutkan
dengan kisah-kisah yang menunjukkan kemuliaan akhlak Rasulullah saw. Di bagian
ini bener-bener ngga bisa nahan air mata gaannn. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullahs saw.
Setiap kali Idul
Adha, Beliau selalu berqurban dengan 100 ekor unta. Ketika berqurban, doa
Beliau ada tiga. Pertama qurban tersebut untuk Muhammad, kedua untuk keluarga
besar Muhammad, dan ketiga untuk umat Muhammad saw. Bahkan setiap kali beliau berqurban,
Beliau masih mengingat kita umatnya yang belum pernah ditemuinya. Lalu bagaimana
cinta kita selama ini dengan Rasulullah saw?
Lalu Beliau
berkisah tentang seorang anak yatim, pakaiannya lusuh, dan tidak mau diajak
main oleh teman-temannya. Lalu Rasulullah saw menemuinya dan bertanya apa yang
membuatnya sedih. Berceritalah anak tersebut kalau ayahnya sudah meninggal, dia
tidak punya pakaian bagus, dia juga tidak punya mainan, sampai tidak ada yang
mau bermain dengannya. Lalu Rasulullah saw berkata, “Maukah engkau jika mulai
hari ini aku menjadi ayahmu? Fatimah menjadi kakakmu dan Hasan Husain menjadi
teman mainmu?” anak itu lalu menangis dan memeluk Rasulullah saw dan berkata, “Mau
ya Rasulullah!” lalu Beliau pun membawa anak tersebut dan memberinya pakaian
serta mainan yang bagus. Lalu anak tersebut ikut bermain dengan teman-temannya
yang pernah menolaknya. Teman-temannya merasa heran lalu bertanya darimana dia
mendapatkan itu semua. Anak itu lalu menceritakan semua kejadiannya. Seketika teman-temannya
berkata, “Duhai, mengapa ayah kami tidak meninggal juga.” Kisah ini menunjukkan
bagaimana Beliau juga dicintai oleh kalangan anak-anak.
Kisah tentang
akhlak ini juga dikisahkan dari Nabi Isa as bahwa ketika suatu hari Beliau
melakukan perjalanan dengan muridnya. Lalu mereka melewati sebuah jalan yang
ada bangkainya dan sudah sangat bau. Seketika muridnya berkata, “bau sekali
bangkai ini!” lalu Nabi Isa as berkata, “PUTIH SEKALI GIGI HEWAN ITU!”. Dari
kisah ini kita belajar bahwa apa yang memenuhi pikiran kita, maka itulah yang
keluar dari lisan kita. Itulah mengapa Allah memerintahkan jika tak bisa
berkata baik, maka diamlah. Seperti itulah gambaran akhlak Rasulullah saw. Apa yang
terlihat dari kata-kata dan perilakunya, itulah yang memenuhi hati dan
pikirannya. Maka pantaslah Beliau menjadi teladan.
LALU BAGAIMANA
PARA SAHABAT MENCINTAI RASULULLAH SAW?
Kisah sahabat
Umar bin Khattab ra saat berkata “Saya mencintai Anda ya Rasulullah, tetapi
diri saya dulu.” Lalu Rasulullah saw tersenyum dan membacakan ayat Al Qur’an
yang maknanya bahwa cintailah diriku melebihi dirimu sendiri (Disini ane
kelewat lagi ayatnya, soalnya Beliau cepet banget jelasinnya gaannn, hikss…maafkeenn…).
Lalu apa yang dilakukan Umar saat itu? Cinta para sahabat pada waktu itu tidak
mengambil waktu lama. Tidak menunggu esok lalu mengubah cintanya, tetapi
seketika itu juga Umar bin Khattab lalu berkata, “Ya Rasululah, sungguh aku
mencintaimu melebihi cintaku pada diriku sendiri.”
Ada lagi kisah
seorang perempuan yang suami dan anak-anaknya meninggal ketika perang uhud. Lalu
ketika perang usai, bukan suami atau anaknya yang dicari tetapi Beliau mencari
Rasulullah saw. Ketika perempuan ini menemui Rasulullah saw dalam kondisi yang
baik, lalu dia bersyukur karena Rasulullah saw selamat. Perempuan ini lebih
mencintai Rasulullah saw dibanding suami dan anak-anaknya.
Bukan hanya
sahabat, para malaikat pun sangat mencintai Rasulullah saw. Hal ini dikisahkan
dalam Al Qur’an (disini kelewat lagi ayatnya gaann…) bahwa malaikat berkata “keterlaluan
orang yang mendengar namamu ya Muhammad lalu dia tidak bershalawat!”
Sementara ketika
Rasulullah saw menjelang sakaratul mautnya masih saja yang diingat umatnya. Ini
dijelaskan dalam QS 3: 185 dan QS 89: 27. Ketika nyawa beliau perlahan-lahan ditarik,
maka Rasulullah saw berdoa, “Ya Allah, jika Engkau perkenankan, maka berikanlah
semua sakitnya kepadaku.” Kata “perkenankan” disini maknanya bisa dikabulkan,
bisa tidak. Lihatlah bagaimana cintanya Rasulullah saw kepada kita. Sampai diakhir
hayatnya Beliau masih menyebut-nyebut kita, “ummati, ummati, ummati…”. Bahkan Rasulullah
saw pernah menyatakan kerinduannya kepada kita, padahal kita belum pernah
ditemuinya.
Ada juga kisah
sahabat yang menunjukkan rasa cintanya kepada Rasulullah saw. Sahabat ini
terlambat masuk islam. Oleh karena itu, untuk membayar semua keterlambatannya
itu, sahabat ini tidak menunggu Rasulullah saw di masjid, tetapi menunggu
Beliau di depan pintu rumahnya. Sahabat tersebut ingin meneladani setiap hal
dari diri Rasulullah saw. Maka dalam QS 4: 69 dikatakan tentang akan bersama
siapa kamu kelak.
LALU BAGAIMANA CARANYA SAYA MENCINTAI RASULULAH SAW
Inilah bagian
yang lumayan bikin jari-jari ane kriting. Masya Allah, Beliau menuliskan semua
ayat dan haditsnya di papan tulis sampai full papannya. Saya hanya menuliskan
saja ya gaannn, silahkan dicek sendiri di Al Qur’an. Untuk haditsnya saya tidak
sempat catat, karena om kameramen tidak mengarahkan kameranya ke papan tulis.
Pertama, QS 3: 31
Kedua QS 59: 7
Ketiga, QS 33: 21
Adapun turunan
dari ketiga ayat tersebut
QS 51: 56; QS
17: 78; QS 2: 238; QS 17:79; QS 73; 1-20; QS 51: 15-23; QS 15: 9; QS 96: 2-5;
QS 54; 17, 22, 32, & 40
Lalu diturunkan
lagi
QS 4: 134; QS 2:
215; QS 2: 261-264; QS 9: 103; QS 9: 60
QS 4: 69; QS 51:
15; dan QS 3: 133-134
QS 59: 9-10
Hanya ini
beberapa hadits yang sempat saya catat, yaitu Al Bukhari: 744, Muslim: 397, Bukhari:
2108-2010, Muslim 749, dan Tirmidzi: 886 (masiiiihhh banyaaakkk lagi, kameranya
sudah tidak bersahabat gaannn…)
Oke, ada tiga
ayat yang dijelaskan oleh Beliau. Berikut penjelasannya
PERTAMA QS 3: 31
Jika antum
serius mencintai Allah swt, maka IKUTI NABI SAW. Karena cinta kepada Allah
selalu beriringan dengan cinta kepada Rasulullah saw. Maka, jika antum sudah
mencintai Rasulullah saw, maka engkau pun sudah mencintai Allah swt. Hal ini
dijelaskan juga dalam QS 4: 69
KEDUA QS 59:7
Pada ayat ini
menjelaskan bahwa “ambillah cepat semua yang diberikan oleh Nabi saw”. Hanya di
dalam Islam yang ada tuntunannya mulai dari Anda bangun tidur sampai tidur
kembali. Rasulullah saw sudah mencontohkan semua hal-hal detail dalam menjalani
kehidupan kita. Jangan mengambil sepotong-sepotong, sholatnya seperti nabi
tetapi lisannya selalu menyakiti saudaranya. Contoh kecil, ketika minum air dan
tidak membaca doa maka seketika kita tidak mendapatkan apapun. Namun, ketika
kita minum disertai dengan membaca doa, maka seketika itu pula minum kita
bernilai ibadah. Jadi, kalau untuk menjalani kehidupan dunia saja kita butuh
bekal, apalagi untuk kehidupan akhirat.
Lalu dalam QS
25: 23 dijelaskan bahwa banyak orang yang selalu berbuat baik ketika di dunia,
tetapi ternyata masuk neraka. Koq bisa? Hal itu disebabkan karena perbuatannya
tidak disertai dengan IMAN. Bahkan ada orang yang sholat tetapi ternyata tempat
kembalinya di neraka. Dikatakan bahwa “celakalah orang yang sholat.” Hal itu
karena tidak ada iman di dalam hatinya ketika dia melaksanakan sholat. Dia hanya
sholat karena ingin mendapatkan pujian dari manusia. Bisa jadi semua amalannya
seperti debu yanng beterbangan. Sungguh setiap manusia memiliki potensi untuk
rugi. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al Ashr. Potensi rugi ini disebabkan jika
waktunya tidak diisi dengan iman, hanya perbuatan sia-sia.
Jadi jika antum mengikuti semua tuntunan nabi saw,
maka
- Setiap perbuatan akan bernilai ibadah
- Diampuni dosa-dosanya dan Allah akan senantiasa menjaganya dari melakukan perbuatan dosa
- Dicintai oleh Allah
Kesimpulannya,
jika kita menjadi pengikuti Nabi saw, maka kita akan dicintai oleh Allah
sehingga Allah akan selalu menjaga kita dari perbuatan dosa. Jika antum sudah
taubat, tetapi masih mengulangi kesalahan tersebut maka taubat antum belum
diterima. Jangan sampai antum menjadi ahli ibadah, tetapi akhlaknya tidak
mengikuti tuntunan Nabi saw.
KETIGA QS 33: 21
Dalam ayat ini
dijelaskan bahwa dalam diri Rasulullah saw sudah ada teladan dari kata “uswatun”.
Disini huruf alif bertanda dhommah. Dhommah artinya berkumpul. Maka semua
teladan dalam menjalani kehidupan sudah ada dalam diri Rasulullah saw (berkumpul
dalam diri Rasulullah saw). Disini saya lagi-lagi kagum dengan Al Qur’an dimana
beliau menjelaskan bahwa bahasa Al Qur’an adalah kalimat terindah dari semua
yang pernah beliau pelajari. Dimana setiap huruf bahkan tanda bacanya memiliki
makna. Itulah mengapa Beliau pertama kali belajar bahasa Arab karena ingin bisa
membaca Al Qur’an dengan memahami maknanya. Beliau sangat suka belajar tafsir
dan untuk bisa memahami itu semua harus bisa bahasa Arab. Waktu Beliau cerita
tentang ini, saya jadi teringat dengan kenangan saat umroh kemarin. Semoga Allah
memudahkan jalanku seperti niat yang Beliau punya dimana ketika waktu di Mekkah
saya cemburu melihat penduduk setempat yang tilawah dengan penuh kenikmatan,
sholat sambil nangis karena mereka paham maknanya. Dan itulah salah satu doaku
di depan ka’bah, semoga Allah memudahkan jalanku untuk mempelajari,
mengamalkan, dan mengajarkan Al Qur’an. Mohon doanya ya gaannn karena kita
tidak pernah tahu doa siapa yang akan dikabulkan oleh Allah.
Pada bagian ini
Beliau menutupnya dengan kalimat “keistimewaan dari meneladani Rasulullah saw
adalah Anda akan menjadi teladan. Lihatlah bagaimana Abu Bakar ra meneladani
Rasulullah saw. Lalu Abu Bakar pun menjadi teladan serta kisah para sahabat
yang selalu meneladani kehidupan Rasulullah saw dan sampai sekarang menjadi
kisah yang selalu kita teladani. Imam Syafi’I meneladnai kehidupan Rasulullah
saw, maka Beliau pun menjadi teladan sampai sekarang.”
Di bagian akhir
kajian Beliau, banyak kisah-kisah lain lagi seperti kisah Abu Darda yang
berniaga sambil berdakwah. Abu Darda adalah orang pertama yang membuka toko di
depan masjid Nabawi. Tujuannya agar Beliau bisa tetap dekat dengan Allah. Setiap
kali waktu sholat tiba, maka Beliau langsung menutup tokonya lalu pergi sholat.
Itulah mengapa sekarang kita banyak melihat toko di depan masjid Nabawi. Pertanyaannya,
apakah kekayaannya berkurang ketika Abu Darda memilih jalan seperti itu? Nyatanya
tidak. Lalu apa lagi yang menghalangimu mendekat kepada Allah?
Ada
juga kisah para pahlawan nasional yang karena kedekatannya dengan Allah, mereka
berhasil membuat negara kita merdeka. Kisah Jendral Sudirman yang dipilih
karena kedekatannya dengan Allah, KH Ahmad Dahlan sampai kisah seorang
diplomat, K.H. Agus Salim. Beliau seorang diplomat yang hafal Al Qur’an dan
menguasai 14 bahasa. Suatu hari Beliau akan berpidato, lalu terdengar suara
kambing. Respon orang-orang pada umumnya ketika dalam kondisi tersebut bisa
jadi marah, koq bisa ada kambing dalam ruang rapat. Lalu apa respon Beliau. Karena
keimanan yang ada di dalam hatinya, beliau tersenyum sambil berkata, “Saudara-saudaraku,
Anda tahu bahwa saya menguasai beberapa bahasa bahkan sampai bahasa kambing pun
saya kuasai. Oleh karena itu, untuk kambing izinkan saya menggunakan bahasa
manusia dulu untuk menyampaikan pidato saya…” seketika semua orang yang ada di
dalam ruangan tersebut tertunduk kagum pada Beliau. Itulah IMAN. Negara ini
bisa merdeka karena iman yang ada di dalam dada para pejuang. Bahkan rumah yang
digunakan untuk membacakan teks proklamasi adalah rumah yang sudah diwaqafkan
oleh seorang yang beragama Islam (disini saya kelewat namanya soalnya sudah
mulai ribut jamaahnya karena waktunya sudah mau selesai…). Maka setiap
persoalan yang kita hadapi, bahkan sampai persoalan negara ini pun bisa kita
selesaikan jika kita punya iman di dalam hati kita (Di bagian ini Beliau
menjelaskan detail kisah para pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan
dengan keimanan bahkan sampai dijelaskan keturunan nenek moyangnya, tetapi ngga
sempat ane catat karena fokus mendengarkan. Jamaah di sekitar ane sudah pada
ribut mau pulang, soalnya detik-detik terakhir…)
Alhamdulillah,
selesai juga resumenya. Mohon maaf kalau ada kekeliruan, maklum ane hanya
manusia biasa yang tak luput dari khilaf. Kalau ada yang mau nambahin catatan
ane, dengan senang hati ya gaaannn. Kalau mau dishare silahkan, dengan senang
hati juga. Semoga resume sederhana ini bermanfaat. Mohon doanya selalu semoga
Allah senantiasa menetapkan hati-hati kita untuk selalu meneladani Rasulullah
saw dalam kehidupan ini. Aamiin ya Rabbal ‘alamin
Makassar, 29
Juli 2017
Ketika lagi
bayangin diri ini bisa punya hafalan kayak Ustadz Adi Hidayat yang supeeerrr
detail… (Senyuuuummmmmiiiinnnn ajaaaaa sambil didoain ya gaaannnn… hehehe…)
Wallahu a’lam bi
shawab