Sabtu, 29 Juli 2017

CINTA SAHABAT KEPADA RASULULLAH SAW (Resume Kajian Ustadz Adi Hidayat, LC., MA)



Bismillah…
Hari ini Allah memberikan saya kesempatan untuk mengikuti kajian dari Ustadz Adi Hidayat. Ustadz yang saya kenal lewat you tube ini akhirnya datang ke Makassar. Ustadz yang dikenal dengan disetiap nasehatnya selalu disertai dengan kalimat “antum sehat???” dan juga hafalannya yang Masya Allah sangat detail. In syaa Allah, saya mencoba untuk membuat resume dari kajian Beliau. Meskipun caranya menjelaskan yang cepatnya Masya Allah, mudah-mudahan tidak mengurangi makna dari apa yang beliau sampaikan. Disini saya tidak menuliskan lengkap ayat Al Qur’annya, berhubung butuh waktu lama untuk membuat tulisan lengkapnya karena Beliau betul-betul detail menyebutkan setiap point dengan ayat Al Qur’an (Surah, ayat, halaman, baris, sampai letaknya di sudut bagian mana) dan hadits. Jadi, saya hanya menuliskan ayatnya, silahkan dicek langsung di Al Qur’annya ya gaannn.


Beliau membuka kajiannya dengan motivasi untuk mempelajari Al-Qur’an. Masya Allah, pengantarnya aja lebih tiga puluh menit. Diawali dengan QS. 2: 214 tentang motivasi Al Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan kisah para sahabat ketika pertama kali masuk Islam. Ketika mereka melakukan halaqoh secara sembunyi-sembunyi di rumah Arqam. Inilah yang menjadi tempat pertama bagi para sahabat untuk belajar Islam dari Rasulullah saw. Maka, kata beliau “Jika para sahabat yang sudah jelas dijamin masuk surga, hidup di zaman Rasulullah saw, di tengah keterbatasannya dalam belajar Islam, sampai harus diintrogasi ketika akan pergi belajar Islam, lalu antum butuh apa lagi di tengah semua kemudahan yang diberikan oleh Allah agar mau belajar Al Qur’an? ANTUM SEHAT???”

Selanjutnya silahkan dibuka QS 3: 142
Beliau memberikan nasehat agar selalu semangat dalam belajar Al Qur’an. 
Pertama IJTIHAD, kesungguhan dalam  merencanakan. Jika antum benar-benar serius ingin belajar Islam, maka carilah guru. Tentukan jadwalnya, tempatnya, dan mau belajar apa. Saya jadi teringat dengan sebuah nasehat bahwa perencanaan yang baik adalah setengah dari kesuksesan.

Kedua JIHAD, yaitu berjihadlah dalam melaksanakan semua perencanaan tadi. Dalam sebuah hadits dikatakan (disini saya terlewat gaaannn nyatat perawi haditsnya, hiks…) bahwa Rasulullah saw menggambarkan jalan untuk menuntut ilmu itu berupa jalan yang sempit dan berliku, bukan jalan yang lebar. Disini Rasulullah saw benar-benar sudah menunjukkan bahwa jihad ilmu itu jalannya sempit dan berliku, maka diperlukan jihad di dalamnya. Itulah sebabnya dikatakan oleh hadits tersebut bahwa barangsiapa yang melangkah keluar untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mencatat setiap langkah kakinya sebagai amal untuk dimudahkan jalannya menuju surga. Untuk antum yang tidak dihadapkan pada kondisi yang mengharuskan jihad fisik, maka antum harus berjihad ilmu.

Lalu dilanjutkan dengan kisah orang-orang yang selalu terbuka jalannya untuk menjemput hidayah sebagaimana dijelaskan dalam QS 4: 100. Selain itu, pada QS 2: 149 dijelaskan tentang kisah Fir’aun. Lalu pada QS 20: 43 dijelaskan bahwa Allah swt mengirimkan dua nabi sekaligus untuk menyampaikan kebenaran kepada Fir’aun, yaitu Nabi Musa as dan Nabi Harus as. Lalu apakah Fir’aun mendapatkan hidayah? Lalu BAGAIMAN DENGAN ANTUM YANG SELALU DIJAGA OLEH ALLAH, KENAPA TIDAK BERUBAH-UBAH MENJADI LEBIH BAIK? LAGI-LAGI ANTUM SEHAT???  (dibagian ini nohooookkk bangeettt waktu Beliau yang sampaikan…).

Maka pada QS 29: 69 Allah menjelaskan tentang hidayah bahwa tidak mudah menjadi orang baik, maka berhijrahlah. Jika lingkunganmu membuatmu sulit untuk hijrah, maka tinggalkanlah. Jika teman-temanmu membuatmu sulit untuk hijrah, maka carilah teman-teman yang bisa menemanimu berhiirah menjemput hidayah Allah. Dalam QS 2: 122 dijelaskan tentang taubat. Allah mencintai hambaNya yang senantiasa bertaubat. Lalu antum keliru mengambil cinta? ALLAH JELAS-JELAS MENCINTAIMU, TETAPI KENAPA ANTUM TIDAK AMBIL? SEMENTARA CINTA MANUSIA YANG BELUM JELAS MENGANTARKANMU KE JANNAH-NYA ANTUM AMBIL???

Ketiga MUJAHADAH, yaitu perjuangan melawan penyakit-penyakit jiwa dalam menuntut ilmu Al Qur’an seperti malas. Maka beristiqomahlah dan sabar. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.

Demikian pengantar dari Beliau saat membuka kajiannya. Jamaah sampai tertawa begitu nyadar kalau pengantarnya hampir 40 menit. Beliau pun masuk ke materi inti kajian hari ini, yaitu tentang CARA SAHABAT MENCINTAI RASULULLAH SAW.

Beliau membuka kisahnya dengan QS 2: 127 dan QS 61: 36 tentang Rasulullah saw yang sudah didoakan oleh dua nabi sebelum kedatangannya, yaitu Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Lalu dilanjutkan dengan QS 2: 138 Nabi Adam as diturunkan ke bumi lalu dibangunkannya sebuah bangunan untuk manusia. Dilanjutkan penjelasannya pada QS 3: 96-97 tergambar jelas bahwa ternyata ka’bah itu sudah ada sebelum Adam diturunkan ke bumi. Lalu kelak Nabi Ibrahim as diperintahkan oleh Allah swt untuk meninggikan bangunan ka’bah karena habis dilanda banjir. Pada proses ini Nabi Ibrahim as dibantu oleh putranya Ismail yang masih berusia 5 atau 6 tahun. Ismail pada saat itu membantu mengangkat batu-batu dengan bolak balik. Tempat ini sekarang disebut dengan hijir Ismail. Nah, anak antum sudah smp / sma sudah bisa bantu antum di rumah??? Bagaimana Ismail bisa memiliki akhlak yang seperti itu?

Ketika Ismail lahir di Mekkah, Ibrahim saat itu tinggal di Palestina. Meskipun begitu, Nabi Ibrahim as tidak pernah alfa menengok anaknya. Di tengah kesibukannya dalam berdakwah, Beliau menempuh jarak yang jauh hanya untuk menemui anaknya. Itulah sebabnya Nabi Ibrahim as mendapat gelar Sang Penyebrang, Sang Penyayang. ANTUM BUKAN NABI, TETAPI MENGABAIKAN ANAK??? ANTUM SIBUK APA???

Lalu dilanjutkan dengan QS 37: 99-109 dan 128-129 disini ane terlewat gaannn, silahkan dibaca sendiri yaaa atau kalau ada yang mau melengkapi silahkan…

Lalu dilanjutkan dengan penyebutan nama “ahmad” dalam QS 61: 6 dan penyebutan nama “Muhammad” dalam QS 3: 144; QS 33: 40; QS 47: 2; dan QS 48: 29. 

Makna “Muhammad” menunjukkan superlatif. Artinya betapa akhlaknya yang penyayang bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada hewan dan tumbuhan. Lalu beliau melanjutkan dengan kisah-kisah yang menunjukkan kemuliaan akhlak Rasulullah saw. Di bagian ini bener-bener ngga bisa nahan air mata gaannn. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullahs saw.

Setiap kali Idul Adha, Beliau selalu berqurban dengan 100 ekor unta. Ketika berqurban, doa Beliau ada tiga. Pertama qurban tersebut untuk Muhammad, kedua untuk keluarga besar Muhammad, dan ketiga untuk umat Muhammad saw. Bahkan setiap kali beliau berqurban, Beliau masih mengingat kita umatnya yang belum pernah ditemuinya. Lalu bagaimana cinta kita selama ini dengan Rasulullah saw?

Lalu Beliau berkisah tentang seorang anak yatim, pakaiannya lusuh, dan tidak mau diajak main oleh teman-temannya. Lalu Rasulullah saw menemuinya dan bertanya apa yang membuatnya sedih. Berceritalah anak tersebut kalau ayahnya sudah meninggal, dia tidak punya pakaian bagus, dia juga tidak punya mainan, sampai tidak ada yang mau bermain dengannya. Lalu Rasulullah saw berkata, “Maukah engkau jika mulai hari ini aku menjadi ayahmu? Fatimah menjadi kakakmu dan Hasan Husain menjadi teman mainmu?” anak itu lalu menangis dan memeluk Rasulullah saw dan berkata, “Mau ya Rasulullah!” lalu Beliau pun membawa anak tersebut dan memberinya pakaian serta mainan yang bagus. Lalu anak tersebut ikut bermain dengan teman-temannya yang pernah menolaknya. Teman-temannya merasa heran lalu bertanya darimana dia mendapatkan itu semua. Anak itu lalu menceritakan semua kejadiannya. Seketika teman-temannya berkata, “Duhai, mengapa ayah kami tidak meninggal juga.” Kisah ini menunjukkan bagaimana Beliau juga dicintai oleh kalangan anak-anak.

Kisah tentang akhlak ini juga dikisahkan dari Nabi Isa as bahwa ketika suatu hari Beliau melakukan perjalanan dengan muridnya. Lalu mereka melewati sebuah jalan yang ada bangkainya dan sudah sangat bau. Seketika muridnya berkata, “bau sekali bangkai ini!” lalu Nabi Isa as berkata, “PUTIH SEKALI GIGI HEWAN ITU!”. Dari kisah ini kita belajar bahwa apa yang memenuhi pikiran kita, maka itulah yang keluar dari lisan kita. Itulah mengapa Allah memerintahkan jika tak bisa berkata baik, maka diamlah. Seperti itulah gambaran akhlak Rasulullah saw. Apa yang terlihat dari kata-kata dan perilakunya, itulah yang memenuhi hati dan pikirannya. Maka pantaslah Beliau menjadi teladan.

LALU BAGAIMANA PARA SAHABAT MENCINTAI RASULULLAH SAW?
Kisah sahabat Umar bin Khattab ra saat berkata “Saya mencintai Anda ya Rasulullah, tetapi diri saya dulu.” Lalu Rasulullah saw tersenyum dan membacakan ayat Al Qur’an yang maknanya bahwa cintailah diriku melebihi dirimu sendiri (Disini ane kelewat lagi ayatnya, soalnya Beliau cepet banget jelasinnya gaannn, hikss…maafkeenn…). Lalu apa yang dilakukan Umar saat itu? Cinta para sahabat pada waktu itu tidak mengambil waktu lama. Tidak menunggu esok lalu mengubah cintanya, tetapi seketika itu juga Umar bin Khattab lalu berkata, “Ya Rasululah, sungguh aku mencintaimu melebihi cintaku pada diriku sendiri.”

Ada lagi kisah seorang perempuan yang suami dan anak-anaknya meninggal ketika perang uhud. Lalu ketika perang usai, bukan suami atau anaknya yang dicari tetapi Beliau mencari Rasulullah saw. Ketika perempuan ini menemui Rasulullah saw dalam kondisi yang baik, lalu dia bersyukur karena Rasulullah saw selamat. Perempuan ini lebih mencintai Rasulullah saw dibanding suami dan anak-anaknya.

Bukan hanya sahabat, para malaikat pun sangat mencintai Rasulullah saw. Hal ini dikisahkan dalam Al Qur’an (disini kelewat lagi ayatnya gaann…) bahwa malaikat berkata “keterlaluan orang yang mendengar namamu ya Muhammad lalu dia tidak bershalawat!”

Sementara ketika Rasulullah saw menjelang sakaratul mautnya masih saja yang diingat umatnya. Ini dijelaskan dalam QS 3: 185 dan QS 89: 27. Ketika nyawa beliau perlahan-lahan ditarik, maka Rasulullah saw berdoa, “Ya Allah, jika Engkau perkenankan, maka berikanlah semua sakitnya kepadaku.” Kata “perkenankan” disini maknanya bisa dikabulkan, bisa tidak. Lihatlah bagaimana cintanya Rasulullah saw kepada kita. Sampai diakhir hayatnya Beliau masih menyebut-nyebut kita, “ummati, ummati, ummati…”. Bahkan Rasulullah saw pernah menyatakan kerinduannya kepada kita, padahal kita belum pernah ditemuinya.

Ada juga kisah sahabat yang menunjukkan rasa cintanya kepada Rasulullah saw. Sahabat ini terlambat masuk islam. Oleh karena itu, untuk membayar semua keterlambatannya itu, sahabat ini tidak menunggu Rasulullah saw di masjid, tetapi menunggu Beliau di depan pintu rumahnya. Sahabat tersebut ingin meneladani setiap hal dari diri Rasulullah saw. Maka dalam QS 4: 69 dikatakan tentang akan bersama siapa kamu kelak.

LALU BAGAIMANA CARANYA SAYA MENCINTAI RASULULAH SAW
Inilah bagian yang lumayan bikin jari-jari ane kriting. Masya Allah, Beliau menuliskan semua ayat dan haditsnya di papan tulis sampai full papannya. Saya hanya menuliskan saja ya gaannn, silahkan dicek sendiri di Al Qur’an. Untuk haditsnya saya tidak sempat catat, karena om kameramen tidak mengarahkan kameranya ke papan tulis.
Pertama, QS 3: 31
Kedua QS 59: 7
Ketiga, QS 33: 21

Adapun turunan dari ketiga ayat tersebut
QS 51: 56; QS 17: 78; QS 2: 238; QS 17:79; QS 73; 1-20; QS 51: 15-23; QS 15: 9; QS 96: 2-5; QS 54; 17, 22, 32, & 40

Lalu diturunkan lagi
QS 4: 134; QS 2: 215; QS 2: 261-264; QS 9: 103; QS 9: 60
QS 4: 69; QS 51: 15; dan QS 3: 133-134
QS 59: 9-10

Hanya ini beberapa hadits yang sempat saya catat, yaitu Al Bukhari: 744, Muslim: 397, Bukhari: 2108-2010, Muslim 749, dan Tirmidzi: 886 (masiiiihhh banyaaakkk lagi, kameranya sudah tidak bersahabat gaannn…)
Oke, ada tiga ayat yang dijelaskan oleh Beliau. Berikut penjelasannya

PERTAMA QS 3: 31
Jika antum serius mencintai Allah swt, maka IKUTI NABI SAW. Karena cinta kepada Allah selalu beriringan dengan cinta kepada Rasulullah saw. Maka, jika antum sudah mencintai Rasulullah saw, maka engkau pun sudah mencintai Allah swt. Hal ini dijelaskan juga dalam QS 4: 69

KEDUA QS 59:7
Pada ayat ini menjelaskan bahwa “ambillah cepat semua yang diberikan oleh Nabi saw”. Hanya di dalam Islam yang ada tuntunannya mulai dari Anda bangun tidur sampai tidur kembali. Rasulullah saw sudah mencontohkan semua hal-hal detail dalam menjalani kehidupan kita. Jangan mengambil sepotong-sepotong, sholatnya seperti nabi tetapi lisannya selalu menyakiti saudaranya. Contoh kecil, ketika minum air dan tidak membaca doa maka seketika kita tidak mendapatkan apapun. Namun, ketika kita minum disertai dengan membaca doa, maka seketika itu pula minum kita bernilai ibadah. Jadi, kalau untuk menjalani kehidupan dunia saja kita butuh bekal, apalagi untuk kehidupan akhirat.

Lalu dalam QS 25: 23 dijelaskan bahwa banyak orang yang selalu berbuat baik ketika di dunia, tetapi ternyata masuk neraka. Koq bisa? Hal itu disebabkan karena perbuatannya tidak disertai dengan IMAN. Bahkan ada orang yang sholat tetapi ternyata tempat kembalinya di neraka. Dikatakan bahwa “celakalah orang yang sholat.” Hal itu karena tidak ada iman di dalam hatinya ketika dia melaksanakan sholat. Dia hanya sholat karena ingin mendapatkan pujian dari manusia. Bisa jadi semua amalannya seperti debu yanng beterbangan. Sungguh setiap manusia memiliki potensi untuk rugi. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al Ashr. Potensi rugi ini disebabkan jika waktunya tidak diisi dengan iman, hanya perbuatan sia-sia.

Jadi jika antum mengikuti semua tuntunan nabi saw, maka

  1. Setiap perbuatan akan bernilai ibadah
  2.  Diampuni dosa-dosanya dan Allah akan senantiasa menjaganya dari melakukan perbuatan dosa
  3. Dicintai oleh Allah

Kesimpulannya, jika kita menjadi pengikuti Nabi saw, maka kita akan dicintai oleh Allah sehingga Allah akan selalu menjaga kita dari perbuatan dosa. Jika antum sudah taubat, tetapi masih mengulangi kesalahan tersebut maka taubat antum belum diterima. Jangan sampai antum menjadi ahli ibadah, tetapi akhlaknya tidak mengikuti tuntunan Nabi saw.

KETIGA QS 33: 21
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa dalam diri Rasulullah saw sudah ada teladan dari kata “uswatun”. Disini huruf alif bertanda dhommah. Dhommah artinya berkumpul. Maka semua teladan dalam menjalani kehidupan sudah ada dalam diri Rasulullah saw (berkumpul dalam diri Rasulullah saw). Disini saya lagi-lagi kagum dengan Al Qur’an dimana beliau menjelaskan bahwa bahasa Al Qur’an adalah kalimat terindah dari semua yang pernah beliau pelajari. Dimana setiap huruf bahkan tanda bacanya memiliki makna. Itulah mengapa Beliau pertama kali belajar bahasa Arab karena ingin bisa membaca Al Qur’an dengan memahami maknanya. Beliau sangat suka belajar tafsir dan untuk bisa memahami itu semua harus bisa bahasa Arab. Waktu Beliau cerita tentang ini, saya jadi teringat dengan kenangan saat umroh kemarin. Semoga Allah memudahkan jalanku seperti niat yang Beliau punya dimana ketika waktu di Mekkah saya cemburu melihat penduduk setempat yang tilawah dengan penuh kenikmatan, sholat sambil nangis karena mereka paham maknanya. Dan itulah salah satu doaku di depan ka’bah, semoga Allah memudahkan jalanku untuk mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan Al Qur’an. Mohon doanya ya gaannn karena kita tidak pernah tahu doa siapa yang akan dikabulkan oleh Allah.

Pada bagian ini Beliau menutupnya dengan kalimat “keistimewaan dari meneladani Rasulullah saw adalah Anda akan menjadi teladan. Lihatlah bagaimana Abu Bakar ra meneladani Rasulullah saw. Lalu Abu Bakar pun menjadi teladan serta kisah para sahabat yang selalu meneladani kehidupan Rasulullah saw dan sampai sekarang menjadi kisah yang selalu kita teladani. Imam Syafi’I meneladnai kehidupan Rasulullah saw, maka Beliau pun menjadi teladan sampai sekarang.”

Di bagian akhir kajian Beliau, banyak kisah-kisah lain lagi seperti kisah Abu Darda yang berniaga sambil berdakwah. Abu Darda adalah orang pertama yang membuka toko di depan masjid Nabawi. Tujuannya agar Beliau bisa tetap dekat dengan Allah. Setiap kali waktu sholat tiba, maka Beliau langsung menutup tokonya lalu pergi sholat. Itulah mengapa sekarang kita banyak melihat toko di depan masjid Nabawi. Pertanyaannya, apakah kekayaannya berkurang ketika Abu Darda memilih jalan seperti itu? Nyatanya tidak. Lalu apa lagi yang menghalangimu mendekat kepada Allah?

Ada juga kisah para pahlawan nasional yang karena kedekatannya dengan Allah, mereka berhasil membuat negara kita merdeka. Kisah Jendral Sudirman yang dipilih karena kedekatannya dengan Allah, KH Ahmad Dahlan sampai kisah seorang diplomat, K.H. Agus Salim. Beliau seorang diplomat yang hafal Al Qur’an dan menguasai 14 bahasa. Suatu hari Beliau akan berpidato, lalu terdengar suara kambing. Respon orang-orang pada umumnya ketika dalam kondisi tersebut bisa jadi marah, koq bisa ada kambing dalam ruang rapat. Lalu apa respon Beliau. Karena keimanan yang ada di dalam hatinya, beliau tersenyum sambil berkata, “Saudara-saudaraku, Anda tahu bahwa saya menguasai beberapa bahasa bahkan sampai bahasa kambing pun saya kuasai. Oleh karena itu, untuk kambing izinkan saya menggunakan bahasa manusia dulu untuk menyampaikan pidato saya…” seketika semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut tertunduk kagum pada Beliau. Itulah IMAN. Negara ini bisa merdeka karena iman yang ada di dalam dada para pejuang. Bahkan rumah yang digunakan untuk membacakan teks proklamasi adalah rumah yang sudah diwaqafkan oleh seorang yang beragama Islam (disini saya kelewat namanya soalnya sudah mulai ribut jamaahnya karena waktunya sudah mau selesai…). Maka setiap persoalan yang kita hadapi, bahkan sampai persoalan negara ini pun bisa kita selesaikan jika kita punya iman di dalam hati kita (Di bagian ini Beliau menjelaskan detail kisah para pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan dengan keimanan bahkan sampai dijelaskan keturunan nenek moyangnya, tetapi ngga sempat ane catat karena fokus mendengarkan. Jamaah di sekitar ane sudah pada ribut mau pulang, soalnya detik-detik terakhir…)


Alhamdulillah, selesai juga resumenya. Mohon maaf kalau ada kekeliruan, maklum ane hanya manusia biasa yang tak luput dari khilaf. Kalau ada yang mau nambahin catatan ane, dengan senang hati ya gaaannn. Kalau mau dishare silahkan, dengan senang hati juga. Semoga resume sederhana ini bermanfaat. Mohon doanya selalu semoga Allah senantiasa menetapkan hati-hati kita untuk selalu meneladani Rasulullah saw dalam kehidupan ini. Aamiin ya Rabbal ‘alamin

Makassar, 29 Juli 2017
Ketika lagi bayangin diri ini bisa punya hafalan kayak Ustadz Adi Hidayat yang supeeerrr detail… (Senyuuuummmmmiiiinnnn ajaaaaa sambil didoain ya gaaannnn… hehehe…)

Wallahu a’lam bi shawab


Selasa, 18 Juli 2017

RUMAHKU MASIH NGONTRAK


Judul                    : Rumahku Masih Ngontrak
Penulis                : Dr. Syafiq bin  Riza bin Hasan bin Abdul Qadir bin Salim Basalamah, MA
Penerbit              : Rumah Ilmu
Jumlah Halaman: 83 halaman

Berawal dari mendengar cerita teman-teman yang sibuk mencari rumah hingga kisah seorang teman yang memutuskan untuk meninggalkan aktivitas yang bisa menjeratnya pada riba, membuat saya banyak mencari pelajaran tentang rumah. Saya hanya teringat pesan dari seorang ustadz, “Banyak yang sibuk membangun rumahnya di dunia, tetapi lupa membangun rumahnya di akhirat.” Sejak itu saya selalu bertanya, “Bagaimana cara membangun rumah di surga?” Iseng buat status, Alhamdulillah rezeki anak sholehah. Seorang teman di Komunitas Menulis Online (KMO), Kang Tiesna Sutisna, membaca status tersebut dan beliau menghadiahkan bukunya yang berjudul “Rumahku Masih Ngontrak”. Semoga Allah membalas kebaikan Beliau dengan penjagaan dari Allah untuk keluarga kecilnya. Saya tertarik untuk membuat resume buku ini dengan niat semoga banyak yang mengetahui manfaat dari buku ini dan sebagai ikhtiar untuk memperbanyak link meraih surgaNya Allah. Aaminn Ya Rabbal ‘alamin

Buku ini diawali dengan bab Kampanye Shalawat. Penulis ingin mengajak para pembaca untuk selalu bershalawat kepada Rasulullah saw lewat beberapa kisah. Salah satu kisahnya yaitu ketika Nabi saw menceritakan tentang Al Baitul Ma’mur di atas langit sana yang beliau lihat pada saat peristiwa Isra ‘Mi’raj. Beliau berkata: “Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Akupun bertanya kepada JIbril, beliau menjawab, “Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada 70.000 malaikat yang sholat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.” (HR. Bukhari 3207, Muslim 164, Nasai 448 dan lainnya)”.  Jika malaikat saja bershalawat kepada Rasulullah saw, lalu bagaimana dengan kita? Seberapa banyak shawalat kita kepada Rasulullah saw?

Pada bab-bab selanjutnya, penulis banyak menceritakan tentang nikmatnya memiliki sebuah rumah. Dimana dalam surah An Nahl : 80 dikatakan bahwa “dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal.” Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir berkata bahwa kesempurnaan nikmat dari Allah kepada hambaNya yaitu Allah menjadikan rumah-rumah sebagai tempat berlindung, bernaung, dan memperoleh segala macam manfaat dengannya (Tafsir Ibnu Katsir 4/590). Selain itu dari sahabat Nabi saw, Sa’ad bin Abi Waqqash ra, Rasulullah saw bersabda: “Empat hal yang menjadi sumber kebahagiaan: isteri shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik, dan tunggangan yang nyaman. Empat hal sumber kesengsaraan: tetangga yang buruk, isteri yang durhaka, tempat tinggal yang sempit, dan kendaraan yang tidak nyaman. (HR. Ibn Hibban 4032 Shahihah 282)”

Penulis juga memaparkan beberapa kisah yang sudah Allah tuliskan dalam Al Qur’an tentang kesudahan orang dahulu yang ditimpa azab karena kesombongan memiliki bangunan-bangunan yang mewah, seperti kisah Kaum Tsamud, Kaum ‘Aad, hingga kerajaan Fir’aun. Di dalam Al Qur’an telah tergambar jelas bagaimana mereka pada akhirnya meninggalkan bangunan-bangunan yang mereka bangga-banggakan selama hidupnya dan membuat mereka lupa kepada Allah. 

Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi kaum yang mengetahui
(QS. An Naml: 52)

Di sisi lain, Allah juga memberikan contoh dari kisah Nabi Sulaiman as. Nabi dan raja yang shaleh dan tersohor, namun keshalehan dan kenabiannya tidak dapat menjadikannya kekal dan abadi tinggal di istana dan kerajaan yang dibangunnya, bahkan beliau telah diberi berbagai karunia yang tidak diberikan kepada selain beliau (Shaad: 35-40). Ternyata Nabi Sulaiman pun juga harus keluar meninggalkan istananya dan singgasana ratu Balqis yang spektakuler.

So, Sejatinya semuanya hanya mengontrak!!! Sebagus apapun rumah yang dimiliki, maka ia tetap saja rumah kontrakan. Sehebat apapun ketaqwaan dan keshalihan hamba, ia pada sejatinya juga mengontrak. Karena akan datang suatu hari yang memaksa kita untuk keluar dari rumah kita. Tidak kenal, raja, nabi, presiden, atau siapa saja. Sampai mati ia ngontrak di muka bumi ini. Bila masa kontrakan habis maka harus keluar, mau tidak mau! Suka tidakl suka!


Penulis juga menuliskan beberapa kisah inspiratif dari perempuan-perempuan sholehah terdahulu untuk menjadi teladan kita. Diantaranya kisah Khadijah ra, isteri Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits diceritakan, “Jibril mendatangi Nabi saw lalu berkata: “Ya Rasulullah, Khadijah telah datang membawa tempayan berisi kuah atau makanan atau minuman, maka jika ia tiba sampaikanlah kepadanya salam dari Rabbnya (La Ilaha Illa Allah, Allah yang menciptakan makhluk, yang menciptakan surga dan neraka, kirim salam buat Khadijah. Betapa mulianya dan dicintainya Khadijah oleh Allah swt) dan aku juga kirim salam – kata malaikat Jibril, serta berikan kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah yang terbuat dari mutiara yang tidak ada suara keras (hiruk pikuk) di dalamnya dan juga tidak ada keletihan” (HR. Bukhari No 3820 dan Muslim No 2432).

Kisah lain yang sangat menggugah hati adalah Isteri Fir’aun, Asiah. Asiah yang tinggal di istana kerajaan berbalut segala kemewahan, namun ketika iman masuk ke dalam hatinya, beliau pun meminta sebuah rumah kepada Allah. Kisah ini diabadikan dalam Al Qur’an surah At Tahrim: 11: “Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika itu berkata: ‘Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum zhalim.’ Indah sekali doa itu. Asiah berdoa agar bisa bertetangga dengan Allah. Seperti dikatakan dalam sebuah peribahasa Arab, “Pilih tetangga terlebih dahulu sebelum pilih rumah.” Seperti itulah islam mengajari kita dalam memilih rumah, pilihlah tetangga terlebih dahulu karena kita tidak akan tinggal satu atau dua tahun di rumah tersebut, tetapi akan tinggal bertahun-tahun. Point ini juga dibahas dalam ilmu parenting tentang bagaimana lokasi rumah sangat mempengaruhi proses pengasuhan pada anak.

Lalu bagaimana cara memiliki rumah di surga?
Berikut saya paparkan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membangun rumah kita di surga yang dibahas dalam buku ini:

1.    Shalat sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam
Tidaklah seorang muslim melaksanakan sholat sunnah untuk Allah pada setiap harinya sebanyak 12 raka’at selain shalat fardhunya, melainkan Allah akan membangunkan baginya rumah di surga”. (Shahih Muslim Juz 1 hal. 502).

2.    Membangun masjid
Nabi saw bersabda: “Barang siapa yang membangunkan sebuah masjid karena Allah, walaupun sekecil tempat bertelurnya burung Dara pasir atau yang lebih kecil, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Albani, Shahih Jami’ No 6128).

3.    Membaca surah Al Ikhlas 10 kali
Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang membaca surah Qul Quwallahu Ahad sebanyak sepuluh kali, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga”. (HR. Ahmad, dishahihkan Albani, Shahih Jami’ No 6472).

4.    Bersabar dan memuji Allah tatkala mendapat musibah meninggalnya buah hati
Rasulullah saw bersabda:
Jika anak seorang hamba Allah swt meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikat-Nya: “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?”, maka mereka berkata: “Iya benar”.
Kemudian Allah berkata: “Kalian telah mengambil buah hatinya?, maka para malaikat berkata: “Iya benar”.
Allah bertanya lagi: “Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku?”
“Dia memuji-Mu dan berkata “Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un (Sesunggunya kami miliki Allah dan sesungguhnya kepadaNya kami akan kembali)”,jawab para malaikat.
Allah pun berfirman: “Dirikanlah sebuah rumah untuk hamba-Ku di surga dan namakan rumah itu RUMAH PUJIAN”. (HR. Tirmidzi, dihasankan Albani, Shahihul Jami’ No 795).

5.    Membaca doa tatkala masuk pasar
Barangsiapa yang masuk ke pasar dan berkata: “Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan hanya Allah yang Esa, yang tiada sekutu bagi-Nya, milliki-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala pujian, Dia yang menghidupkan dan Dia yang mematikan, dan Dia Maha Hidup, tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Maka Allah akan menuliskan baginya seribu dikali seribu kebaikan, dihapuskan darinya seribu kali seribu dosa, dan diangkat untuknya seribu kali seribu derajat dan Allah akan membanguinkan baginya rumah di surga. (HR Ahmad, Tirmidzi, dihasankan oleh Albani – Shahihul Jami’ No 6231).

6.    Meninggalkan kebiasaan berdusta, walaupun hanya sedang bergurau
Aku menjamin sebuah rumah di tengah-tengah surga, bagi yang meninggalkan dusta, walaupun hanya bergurau”. (Hr Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Shohihah No 273).

7.    Meninggalkan segala bentuk perdebatan walau merasa penda[patnya adalah yang paling benar
Rasulullah saw bersabda: “Aku menjaminkan sebuah rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan pertengakaran walaupun ia dipihak yang benar”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasanjkan oleh Albani dalam Shohih Targhib 3/6).

8.    Menutup celah diantara shaf sholat
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menutup celah di shaf niscaya Allah akan mengangkat baginya satu derajat dan membangunkannya rumah di surga”. (HR. Thabrani, dishahihkan Albani, Shohihah No 1892).

9.    Berhijrah
Rasulullah saw bersabda: “Aku menjaminkan sebuah rumah di bagian pinggiran surga, di tengah surga yang tertinggi dari kamar-kamar surga bagi yang beriman kepadaku dan masuk islam serta berhijrah”. (HR. Nasai, Shohih Jami’ No 1465).

10.  Berjihad di jalan Allah
Rasulullah saw bersabda: “Aku menjaminkan bagi yang beriman kepadaku, aku menjaminkan bagi yang beriman kepadaku, dia memeluk islam dan berjihad di jalan Allah, dengan sebuah rumah di pinggiran surga, satu buah rumah di tengah surga, dan satu buah rumah di surga yang tertinggi”. (Hr Nasai, Shohih Jami’ No 1465).

Ada yang spesial di point ini, tiga rumah spesial ini dikhususkan bagi mereka yang menegakkan kalimat Allah di muka bumi.

11.  Khusnul Khuluq (Akhlak yang Baik)
Bila engkau mengharapkan sebuah rumah yang indah di surga, maka perbaikilah akhlakmu. Rasulullah saw bersabda: “Subhanallah aku menjaminkan rumah di surga tertinggi bagi siapa yang akhlaknya baik”. (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Albani dalam Shahih Targhib 3/6)


Alhamdulillah, selsai juga membuat review buku ini. Semoga bermanfaat teman-teman dan teruslah menebar manfaat di muka bumi Allah. Semoga kelak Allah menghadiahkan kita sebuah rumah disisiNya, aamiin ya Rabbal ‘alamin


Makassar, 18 Juli 2017
#InstitutIbu Profesional
#RumbelIIP
#RumahBelajarMenulilsIIP

Senin, 17 Juli 2017

SETIAP ANAK ADALAH BINTANG



Sebelum memulai materi, saya ingin mengajak bunda-bunda “SholCan” (Sholeh dan Cantik) untuk melakukan kegiatan di bawah ini.

  1. Tuliskan atau cobalah mengingat KEKURANGAN dari anak Anda 
  2.  Tuliskan atau cobalah mengingat KELEBIHAN anak Anda
  3. Tuliskan atau cobalah mengingat pengalaman yang pernah membuat Anda marah/jengkel/kecewa yang berhubungan dengan anak Anda 
  4.  Tuliskan pengalaman atau cobalah mengingat yang pernah membuat Anda bahagia yang berhubungan dengan anak Anda.

Bagaimana bunda? Jika saya boleh mengajukan pertanyaan kembali, mohon dijawab pertanyaan di bawah ini:
  1. Lebih mudah mana, mengingat kelebihan atau kekurangan anak Anda? 
  2. Lebih mudah mana, mengingat kejadian yang membuat Anda tersenyum atau marah kepada anak Anda?

Jika lebih mudah mengingat kelebihan-kelebihan dibanding kekurangannya dan lebih mudah mengingat kejadian yang menyenangkan dibanding yang membuat Anda marah, maka bersyukurlah.Berarti Anda sudah bisa fokus pada kelebihan anak Anda. Tetapi jika lebih mudah mengingat semua kekurangannya, apalagi hal-hal yang membuat Anda sampai marah, maka mari kita sama-sama belajar untuk melihat anak-anak kita dari sisi yang lain.


10 TANDA KEHANCURAN SEBUAH BANGSA“Penelitian Dr. Thomas Lickona”

Berikut ini saya paparkan terlebih dahulu tentang sepuluh tanda kehancuran sebuah bangsa  dari hasil penelitian Dr. Thomas Lickona yang saya kutip dari buku “Fitrah Based Education” karya Ustadz harry Santosa.
1.      Meningkatnya perilaku kekerasan di kalangan pelajar
2.      Penggunaan bahasa yg buruk (ejekan, celaan)
3.      Pengaruh teman lebih kuat dibanding orang tua & guru
4.      Perilaku free sex, merokok, & narkoba
5.      Merosotnya perilaku moral / pribadi egois
6.      Rendahnya rasa hormat pada orang tua, guru, & orang lain
7.      Menurunnya patriotisme
8.      Meningkatnya perilaku merusak kepentingan publik
9.      Ketidakjujuran terjadi dimana-mana
10.    Berkembangnya rasa saling curiga & memusuhi (SARA)


Apakah dari sepuluh tanda tersebut sudah ada di sekitar kita bunda?Jika jawabannya tidak, maka bersykurlah Allah masih menjaga anak-anak kita.Akan tetapi, kondisi ini tidak membuat bahwa tugas kita berhenti.Sungguh tugas kita masih banyak, maka senantiasalah bertawakal kepada Allah. Lalu jika jawabannya ya, maka mari kita perbanyak doa-doa kita agar Allah senantiasa menjaga anak-anak kita karena hanya DIA-lah sebaik-baik penjaga.


KODRAT YANG HILANG PADA DIRI ANAK
Setelah mengetahui sepuluh tanda kehancuran sebuah bangsa, maka sekarang kita akan telusuri apa penyebabnya. Ada yang pernah membaca teori tabularasa yang mengatakan bahwa “anak itu seperti kertas putih, maka akan jadi apa dia kelak itu karena coretan orang tuanya di atas kertas tersebut”.Ini adalah teori lama dan lagi-lagi dikemukakan oleh orang Barat.Saatnya kita kembali kepada Al Qur’an dan hadits termasuk dalam urusan mendidik anak-anak kita.Ketika urusan hari-hari kita selalu berdasarkan tuntunan Al Qur’an dan hadits, lalu mengapa ketika ingin mencari solusi tentang persoalan anak-anak kita sibuk mencari teori-teori lain dan melupakan Al Qur’an?


Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya
(QS. Ar Rum (30) : 30)


Selain itu dalam saebuah hadits juga dikatakan bahwa
Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dza’bi dari Az Zuhriy dari Abu Salamah bin ‘Abdurrahman dari Abu Hurairah raberkata Nabi saw bersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaaan fitrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu Yahudi, Nashrani, atau Majusi sebagaimana binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?” (HR. Bukhari)


Dari kedua sumber di atas, maka sudah jelas bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah.Pemaknaan “fitrah” disini ada dua, berdasarkan dari beberapa ulama.Pertama, fitrah artinya anak sudah dilahirkan dalam kondisi Islam, maka yang menjadikan anak tersebut Yahudi, Nashrani, atau Majusi adalah orang tuanya.Kedua, fitrah disini diartikan bahwa anak dilahirkan sudah membawa potensi-potensi kebaikan dalam dirinya.Allah sudah memberikan bekal kepada setiap anak dengan potensi kebaikan.Yang menjadikan potensi tersebut tidak muncul adalah karena orang tuanya atau lingkungan sekitarnya dimana dia tinggal.Apakah Anda sudah yakin bahwa anak lahir sudah membawa potensi kebaikan?Sesekali coba perhatikan bayi yang sedang menangis. Kira-kira apakah seorang ibu pernah mengajari anaknya ketika baru lahir tentang bagaimana cara menangis? Bagaimana cara tersenyum, tertawa, dsb? Bukankah semua bekal itu sudah dimiliki anak sejak lahir dan orang tua tak pernah mengajarinya?Maka yakinlah bahwa Allah sudah memberikan “bekal” ke dalam diri setiap anak dengan potensi-potensi kebaikan berupa minat, bakat, dan kecerdasan.Tugas kitalah sebagai orang tua untuk menumbuhkan semua potensi tersebut, bukan mematikannya. Lalu apa saja fitrah tersebut? Berikut ada delapan fitrah yang dibahas oleh Ustadz Harry Santosa dalam bukunya “Fitrah Based Education” atau Pendidikan Berbasis Fitrah.


1.    FITRAH BERAGAMA
Banyak orang tua atau pun pendidik yang masih memisahkan kehidupan sehari-hari dari agama. Seolah-olah agama hanyalah berisi ritual ibadah. Sebagai contoh, ketika di sekolah menjelang ujian, anak malah dibantu untuk menyontek.Seolah-olah menyontek bukan bagian dari yang diatur oleh agama kita.Padahala jelas-jelas bahwa menyontek adalah salah satu contoh mencuri di dunia pendidikan.Maka apapun aktivitas anak-anak kita, pasti selalu berhubungan dengan agama kita.Islam sudah mengatur segalanya dengan sedemikian rupa untuk menjadi jalan kita agar selamat dunia dan akhirat.


2.    FITRAH BELAJAR
Akademik is number one!!!Hingga ADAB TERLUPAKAN. Inilah yang paling sering ditemukan.Orang tua hanya menghargai anak-anaknya yang rangkingnya masuk tiga besar.Anak yang tidak rangking di kelasnya, maka ditekan untuk belajar hingga diikutkan berbagai macam kursus yang belum tentu diminati oleh anak.Orang tua sibuk meningkatkan kemampuan akademik anaknya, hingga lupa mengajari tentang adab.Maka tanpa disadari kitalah yang sebenarnya mematikan fitrah belajar anak.


3.    FITRAH BAKAT
Anak tidak diberikan kesempatan mengembangkan bakatnya. Anak yang dihargai hanya yang RANGKING!!!Orang tualah yang menentukan profesi anaknya kelak.


4.    FITRAH PERKEMBANGAN
Sebagian besar orang tua, khususnya yang memiliki anak yang duduk di bangku TK dipaksakan untuk bisa CALISTUNG.Padahal secara psikis, usianya belum siap untuk menguasai kemampuan tersebut.Ada juga yang menerapkan pola asuh yang memanjakan anak-anaknya sehingga membuat anak terlambat dewasa.Inilah yang menyebabkan lahirnya “generasi galau”.


5.    FITRAH SEKSUALITAS
Pola asuh yang tidak mempertegas tentang jenis kelamin anak, ayah yang hanya sibuk mencari nafkah hingga lupa bahwa dia juga punya tanggung jawab mendidik anak-anaknya, hingga ibu yang melupakan perannya sebagai MADRASAH PERTAMAbisa menyebabkan anak mengalami kasus LGBT.


6.    FITRAH ALAM
Setiap tahun universitas meluluskan mahasiswanya. Sayangnnya, banyak alumni yang tidak tahu harus kemana setelah lulus kuliah. Bahkan tidak tahu bagaimana membangun kampung halamannya.Maka jangan heran jika setiap tahun jumlah pengangguran meningkat.


7.    FITRAH KEARIFAN & REALITAS MASYARAKAT
Pengasuhan yang tak lagi bisa mampu menjawab permasalahan sosial karena lupa dengan peran masing-masing. Anak-anak juga tumbuh mernjadi pribadi yang anti sosial, tidak peka dengan kondisi yang terjadi di lingkungan masyarakat.Hal ini bisa disebabkan karena pola asuh keluarga atau anak jarang dibawa berwisata ke panti asuhan atau panti jompo.Tempat hiburan yang dikenal anak-anak adalah mall atau pun bioskop.Orang tua jarang membawa anak-anaknya untuk berwisata hati.


8.    FITRAH ZAMAN
Pengaruh gadget yang membuat anak lupa waktu hingga tanpa kita sadari sampai merusak fitrah anak.Gadget bukannya menjadi teman dalam pengasuhan, malah menjadi musuh.Gadget bukannya malah menumbuhkan fitrah anak, tetapi malah merusak fitrah anak. Contoh kasuus, anak yang diberikan kebebasan dalam bermain gadget hingga dia bisa menonton apa saja yang tak pantas untuk dia.


MASA GOLDEN AGE YANG TERABAIKAN

Setelah memahami delapan fitrah perkembangan pada anak, maka sudah seharusnya tumbuh keyakinan dalam diri kita bahwa setiap anak sudah memiliki potensinya masing-masing.Setiap anak adalah bintang di bidangnya masing-masing.Tugas kita adalah menumbuhkan fitrah tersebut dengan memberikannya banyak kesempatan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.Benih padi tidak bisa menjadi tanaman jagung, benih jagung tidak bisa menjadi tanaman padi. Orang tua bisa menuntun, tetapi tidak bisa mendikte apa yang sudah menjadi KODRAT ANAK. Karena itu, anak sudah memiliki fitrahnya, orang tua-lah yang harus banyak bersabar dalam menumbuhkan fitrahnya.


Sekarang kita bahas tentang cara menumbuhkan fitrah tersebut. Caranya dengan memberikan banyak stimulasi, khususnya ketika anak dalam masa-masa keemaasan perkembangannya. Masa golden age tersebut di usia sejak lahir sampai 8 tahun. Pada saat itu otak anak seperti spons.Pernah melihat spons yang disiram air? Ketika spons tersbeut diperas, maka banyak air yang keluar. Seperti itulah otak anak.Apa yang dilihat, didengar, hingga yangn dirasakannya diserap oleh otaknya. Oleh karena itu, berikanlah teladan yang baik karena anak adalah peniru yang ulung.Anak bukan pendengar yang baik. 1000 kali Anda menyuruh dia sholat tidak akan mempan dibanding dengan Anda memberikan contohnya langsung dengan mengajak dia sholat berjama’ah.


PENDIDIKAN YANG MENANAMKAN ATAU MENUMBUHKAN?

Ini pertanyaan terakhir dari saya, mau menerapkan pendidikan yang menanamkan atau menumbuhkan?
Pendidikan yang menanamkan adalah pendidikan yangn dikendalikan oleh orang tua. Anak mengikuti semua obsesi orang tua, tanpa pernah bertanya kepada mereka tentangapa yang mereka minati atau apa yang mereka tidak sukai. Sementara pendidikan yang menumbuhkan adalah orang tua memberikan banyak kesempatan kepada anak untuk menumbuhkan fitrah anak yang telah diberikan oleh Allah kepada mereka.Membantu anak untuk menemukan minat dan bakat mereka hingga mereka tumbuh menjadi bintang di bidangnya masing-masing. Hingga tak ada lagi kalimat yang terlontar bahwa Si A lebih hebat dari Si B, tetapi yang ada adalah Si A ahli di bidang IT sementara si B ahli di bidang olahraga. Tak ada lagi orang tua yang sibuk menutup lubang, tetapi lebih sibuk menggali lubang.Artinya, tak ada lagi orang tua yang sibuk mencari-cari kekurangan anaknya dan berusaha menutupinya.Tetapi yang ada adalah orang tua sibuk menggali terus potensi-potensi kebaikan dari anak yang boleh saja masih tertutupi atau belum kelihatan karena anak belum diberikan kesempatan untuk mencoba.Karena pendidikan seharusnya tidakmenyamaratakan anak, tetapi memahami keistimewaan anak dan mengembangkannya.

Wallahu a’lam bi shawab

DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’an
Santosa, Harry. Fitrah Based Education. Bekasi: Yayasan Cahaya Mutiara Timur, 2016.
Setiawan, Bukik. Anak Bukan Kertas Kosong. Jakarta: PandaMedia, 2015.

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...