Selasa, 17 Juni 2014

Jaga Dia, Dia pun Akan Menjagamu...

Aku teringat masa kecilku. Kenangan yang selalu membuatku tersenyum-senyum sendiri. Mengingat bagaimana Allah mengajariku hal-hal yang sederhana lewat tangan-tangan Mama dan Bapak.

Ketika itu aku hanya percaya pada mereka berdua. Ketika kulihat orang-orang di sekitarku mengancam ketenanganku, maka aku akan berlari pada ibuku. Ketika jarum suntik dokter itu mulai beraksi, aku menangis di pelukan ibuku. Ketika aku menginginkan sebatang coklat yang ada di warung dekat rumahku, aku merengek meminta untuk dibelikan kepada ibuku.

Hingga aku dewasa, aku masih saja suka berlari ke ibuku. Ketika merasa tak sanggup lagi, aku berlari ke pelukan ibuku. Ketika semua orang meninggalkanku, aku berlari ke pangkuan ibuku.

Aku hanya percaya pada ibuku. Aku yakin ibuku tak akan menyakitiku sedikit pun. Aku yakin ibuku akan memberikan sejuta kasih sayang untukku, bahkan lebih.

Mungkin seperti itulah kepercayaanku kepada ibuku.

Ilustrasi di atas mungkin kurang pas untuk menggambarkan bahwa seharusnya keyakinan kita kepada Allah sama seperti keyakinan anak kecil tadi. Anak kecil itu yakin dan percaya kalau ibunya akan selau menjaga, menyayangi, dan melindunginya dari hal-hal yang membahayakan dirinya.

Penjagaan Allah jauh lebih dahsyat dari penjagaan seorang ibu kepada anaknya. Karena sungguh Allah-lah sebaik-baik penjaga.
Kasih sayang Allah jauh lebih besar dari kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya. Karena Dia-lah Sang Maha Kasih Sayang.

Allah selalu tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Allah lebih tahu waktu terbaik untuk hamba-Nya. Allah lebih tahu kebutuhan hamba-Nya.
Itulah mengapa Allah yang lebih berhak mengatur hidupmu...

Jika engkau mempercayakan kehidupanmu kepada Allah, sungguh tak ada lagi yang perlu engkau khawatirkan. Jika engkau yakin hanya Allah yang lebih tahu yang terbaik untuk hamba-Nya, engkau akan berdoa dan berusaha sebaik mungkin. Karena engkau yakin Allah sudah menyiapkan rencana yang indah untukmu.

Ketika merasa sendiri, engkau akan tetap merasa tenang. Karena engkau yakin kalau Allah akan selalu bersamamu.
Ketika tak ada yang bisa menjagamu, maka engkau yakin Allah-lah sebaik-baik penjaga.
Ketika semua orang berkata "tak mungkin", engkau tetap melangkah optimis karena kamu yakin kalau Allah akan selalu membersamai setiap langkahmu selama itu adalah jalan kebaikan.

Dan semua keyakinan itu akan terbangun dari empat huruf.
Dialah IMAN yang ada di dalam hatimu.

Karena itu jaga dia dengan senantiasa mengingat-Nya...
Jaga dia dengan selalu berkumpul dengan orang-orang shaleh...
Jaga Allah, maka Allah pun akan selalu menjagamu...
Dan mintalah kepada Allah untuk terus menjaga keyakinanmu...
Mintalah kepada Allah untuk terus menjaga hatimu untuk terus istiqomah di jalan-Nya...
Karena Dia-lah pemilik hati-hati kita...
Wallahu a'lam bi shawab...

#Jakarta, 16 Juni 2014
Disela-sela mengerjakan revisi proposal tugas akhir...... ^_^

Kamis, 12 Juni 2014

Mengapa?

Aku mungkin pernah bertanya...
Aku bahkan selalu bertanya...
Mengapa...
Mengapa...
Mengapa...

Dan Engkau menjawab semuanya...
Menjawabnya pada waktu yang tepat...
Dan tak pernah kuduga sebelumnya...

Ya...
Jawaban itu masih saja selalu kudapatkan...
Mungkin diri ini yang salah...
Tak pernah mau belajar akan arti sebuah kesabaran...
Tak pernah mau belajar untuk bersyukur...

Dan sekarang...
Ketika semua orang bertanya kepadaku...
Mengapa...
Aku hanya bisa menjawabnya dengan senyuman...

Engkau tahu kenapa?
Karena kini aku yakin...
Aku percaya...
Engkau selalu ada untukku...
Dan aku tak mau lagi bertanya "mengapa"...
Karena aku yakin...
Jawaban itu akan datang...
Entah sekarang...
Esok...
Lusa...
Tahun depan...
Atau memang tak pernah ada jawaban...

Yang kutahu...
Engkau selalu memberiku semua tepat waktu...
Yang kutahu...
RencanaMu selalu lebih indah dari apa yang kubayangkan...

Ya Allah...
Tahukah Engkau...
Hanya Engkau yang kupunya...
Hanya Engkau tempatku bersandar...
Hanya Engkau tempatku kembali...
Karena itu...
Ajari aku ya Rabbi...
Ajariku untuk menjadi hamba yang bersyukur...
Ajariki untuk menjadi hamba yang selalu bersabar...
Ajariku untuk menjadi hamba yang hanya mencintaiMu...

#Refleksi Tahun ----...
Ketika hanya bisa berkata "Mengapa... Mengapa...Mengapa..."
Dan Dia menjawabnya...
Menyapaku dengan hidayah-Nya...
Dan semua berubah...
Dan tak ada lagi kata "Mengapa"...
Yang ada hanyalah "Terima Kasih Ya Allah"... ^_^

Rabu, 11 Juni 2014

Tanpa Judul

Tak akan ada yang bisa mengerti...
Tidak juga kamu...

Aku hanya bisa terdiam...
Menjadi seorang penonton...
Ya...
Seperti seorang penonton...
Tapi aku tak mau menjadi komentator sepak bola...
Karena aku memilih untuk diam...
Dan berbicara dengan diriku sendiri...

Kalau kata orang-orang, "biarlah waktu yang menjawab"...
Maaf...
Maaf jika aku kembali pada Sang Waktu...
Karena hanya Sang Waktu yang bisa menjawab semuanya...

Dan aku kembali hanya bisa terdiam...
Diam...
Dan berbicara dengan diriku sendiri...
Maka biarkan saja semua begini apa adanya...
Mengalir seperti air...
Tanpa pernah kutahu di laut mana dia akan bermuara...

Minggu, 08 Juni 2014

Aku, Si Manusia Khilaf...

Sepasang mata itu menatapku tajam...
Seperti ada yang aneh pada diriku...
Dia tak henti memandangku...
Aku bahkan tak bisa menebak apa yang ada dalam pikirannya sekarang...
Dan kalimat itu pun terlontar dari bibirnya...
"Kakak telah berubah..."
"Aku seperti tak menemukan dirimu lagi..."

Aku tersenyum...
Ternyata itu jawabannya...
Sekarang giliranku yang memandang wajahnya...
Melihat perubahan ekspresinya...

Ahhh waktu...
Aku seperti menemukan diriku beberapa tahun yang silam...
Saat si "kakak" kembali dan aku pun mengungkapkan kalimat yang sama...
Dan dia tak pernah memberiku jawaban sedikit pun...
Si 'kakak' hanya berkata, "waktu yang akan menjawabnya"...
Dan sekarang aku menemukan jawaban atas pertanyaanku sendiri...

Kami kembali saling bertatapan dalam diam...
Aku tahu...
Jawabanku tak akan pernah menjawab pertanyaanmu...
Biarlah waktu yang menjawabnya...

Adikku...
Aku bukan manusia yang sempurna...
Aku hanya si makhluk khilaf...
Yang bahkan terlalu sering khilaf...

Aku tak pernah tahu seperti apa yang engkau inginkan dariku...
Tapi ketahuilah...
Aku tak akan pernah bisa menjadi seperti orang yang sempurna di hadapanmu...
Jika engkau menuntut kesempurnaan...
Tengoklah Rasulullah saw...
Sungguh Beliaulah sebaik-baik teladan...

Adikku yang selalu kucintai karena Allah...
Tahukah engkau...
Tak ada yang berubah...
Aku tetap diriku yang dulu...
Yang selalu merindukanmu...
Yang selalu bahagia melihat perubahanmu...
Yang tersenyum bahagia mendengar perubahanmu...
Yang selalu mencintaimu dan berharap berkumpul denganmu di surga-Nya...

Adikku yang selalu kurindukan karena Allah...
Tak ada yang berubah...
Aku hanya belajar mencoba melihat dunia dari sudut pandang yang lain...
Dan aku belajar dari Sang Waktu...

Ahhhh...
Andai kujelaskan padamu
Mungkin engkau tak akan pernah mengerti...
Atau mungkin engkau tak akan mau mengerti...
Semuanya bisa kulihat dari tatapan matamu...
Seolah tak mau menerima diriku yang sekarang...

Tak mengapa...
Biarlah waktu yang menjawabnya...
Dan aku hanya bisa berkata...
Waktu bisa mengubah segalanya...
Pengalaman bisa mengubah segalanya...
Bertemu orang-orang baru bisa mengubah caramu melihat dunia...
Karena itu...
Keluarlah dari duniamu...
Lihat orang-orang baru disekitarmu...
Jelajahi dunia di sekitarmu...
Hingga engkau mengerti...
Dan menemukan jawaban untuk pertanyaanmu...

Adikku yang selalu kucintai karena Allah...
Jika engkau bertanya apa yang berubah?
Tak ada yang berubah...
Rasa sayangku padamu tak berkurang sedikit pun...
Dan tahukah engkau apa yang membuatku tersenyum bahagia saat melihatmu?
Engkau lebih dari apa yang sering kudengar tentangmu...
Bayangan saat pertama kali kita berjumpa...
Merajut cinta dalam ukhuwah...
Mengikat tali persahabatan ilahi...
Hingga akhirnya harus berpisah...

Dan lagi-lagi...
Aku hanya Si Manusia Khilaf...
Jadi berhentilah mengharapkan sosok yang sempurna dariku...
Semua itu hanya akan membuatku sakit...
Karena gagal menjadikan Rasulullah teladanmu...

Adikku...
Maafkan aku yang tak akan pernah bisa menjadi seperti yang engkau harapkan...
Karena aku hanya Si Manusia Khilaf...
Yang terus belajar dari Sang Waktu...

Jakarta, 8 Juni 2014

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...