Aku teringat masa kecilku. Kenangan yang selalu membuatku tersenyum-senyum sendiri. Mengingat bagaimana Allah mengajariku hal-hal yang sederhana lewat tangan-tangan Mama dan Bapak.
Ketika itu aku hanya percaya pada mereka berdua. Ketika kulihat orang-orang di sekitarku mengancam ketenanganku, maka aku akan berlari pada ibuku. Ketika jarum suntik dokter itu mulai beraksi, aku menangis di pelukan ibuku. Ketika aku menginginkan sebatang coklat yang ada di warung dekat rumahku, aku merengek meminta untuk dibelikan kepada ibuku.
Hingga aku dewasa, aku masih saja suka berlari ke ibuku. Ketika merasa tak sanggup lagi, aku berlari ke pelukan ibuku. Ketika semua orang meninggalkanku, aku berlari ke pangkuan ibuku.
Aku hanya percaya pada ibuku. Aku yakin ibuku tak akan menyakitiku sedikit pun. Aku yakin ibuku akan memberikan sejuta kasih sayang untukku, bahkan lebih.
Mungkin seperti itulah kepercayaanku kepada ibuku.
Ilustrasi di atas mungkin kurang pas untuk menggambarkan bahwa seharusnya keyakinan kita kepada Allah sama seperti keyakinan anak kecil tadi. Anak kecil itu yakin dan percaya kalau ibunya akan selau menjaga, menyayangi, dan melindunginya dari hal-hal yang membahayakan dirinya.
Penjagaan Allah jauh lebih dahsyat dari penjagaan seorang ibu kepada anaknya. Karena sungguh Allah-lah sebaik-baik penjaga.
Kasih sayang Allah jauh lebih besar dari kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya. Karena Dia-lah Sang Maha Kasih Sayang.
Allah selalu tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Allah lebih tahu waktu terbaik untuk hamba-Nya. Allah lebih tahu kebutuhan hamba-Nya.
Itulah mengapa Allah yang lebih berhak mengatur hidupmu...
Jika engkau mempercayakan kehidupanmu kepada Allah, sungguh tak ada lagi yang perlu engkau khawatirkan. Jika engkau yakin hanya Allah yang lebih tahu yang terbaik untuk hamba-Nya, engkau akan berdoa dan berusaha sebaik mungkin. Karena engkau yakin Allah sudah menyiapkan rencana yang indah untukmu.
Ketika merasa sendiri, engkau akan tetap merasa tenang. Karena engkau yakin kalau Allah akan selalu bersamamu.
Ketika tak ada yang bisa menjagamu, maka engkau yakin Allah-lah sebaik-baik penjaga.
Ketika semua orang berkata "tak mungkin", engkau tetap melangkah optimis karena kamu yakin kalau Allah akan selalu membersamai setiap langkahmu selama itu adalah jalan kebaikan.
Dan semua keyakinan itu akan terbangun dari empat huruf.
Dialah IMAN yang ada di dalam hatimu.
Karena itu jaga dia dengan senantiasa mengingat-Nya...
Jaga dia dengan selalu berkumpul dengan orang-orang shaleh...
Jaga Allah, maka Allah pun akan selalu menjagamu...
Dan mintalah kepada Allah untuk terus menjaga keyakinanmu...
Mintalah kepada Allah untuk terus menjaga hatimu untuk terus istiqomah di jalan-Nya...
Karena Dia-lah pemilik hati-hati kita...
Wallahu a'lam bi shawab...
#Jakarta, 16 Juni 2014
Disela-sela mengerjakan revisi proposal tugas akhir...... ^_^