Minggu, 03 Desember 2017

CAPAIAN KESUKSESAN

Bismillah…

“Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam: 15)

Dalam tafsir Ibnu Katsir dikatakan bahwa Sufyan Ibnu Uyaynah mengatakan bahwa hal yang paling mengerikan bagi seseorang adalah dalam tiga keadaan, yaitu saat dia dilahirkan karena dia melihat dirinya keluar dari tempat pertamanya. Saat dia mati, maka dia melihat kaum yang belum pernah disaksikannya. Dan saat dia dibangkitkan hidup kembali, maka dia melihat dirinya berada di padang masyhar yang luas.

Saya membuat tulisan ini sebagai pengingat untuk buat diri saya pribadi tentang makna sebuah kesuksesan. Ketika bertanya ke sebagian orang apa itu kesuksesan? Sebagian menjawab ketika mereka berhasil mendapatkan apa yang mereka impikan di dunia ini, seperti jabatan, harta kekayaan, dan semua hal yang kebanyakan berorientasi dunia. Pertanyaan selanjutnya, “Pernahkah kita bertanya pada diri kita sudahkah kita menyiapkan diri ini untuk sukses di alam kubur? Sudahkah kita menyiapkan diri untuk meraih kesuksesan di akhirat kelak? Sementara ada kehidupan yang abadi setelah kehidupan di dunia ini.”

Maka di dalam surah Maryam di atas Allah telah mengajari kita tentang pencapaian kesuksesan yang berlangsung di tiga alam, yaitu
1. Saat di dunia, betapa banyak orang-orang terdahulu yang hanya sekedar sukses di dunia. Sebut saja salah satunya Fir’aun. Bagaimana Fir’aun dengan semua kekayaan dan kekuasaannya sampai menyebut dirinya Tuhan. Disini Allah ingin kita belajar untuk tidak meniru apa yang sudah dilakukan oleh Fir’aun. Jika kita meniru, maka balasannya pun sudah jelas. Silahkan pelajari lagi Al Qur’an yang mengisahkan kisah Nabi Musa as dan Nabi Harun as ketika menghadapi Fir’aun. Lalu apakah kita tak boleh sukses di dunia? Sangat boleh. Salah satu contoh yang bisa kita teladani adalah Nabi Sulaiman as yang dengan kekayaannya namun tetap zuhud kepada dunia.

2. Sukses di alam kubur. Kesuksesan  di dunia mengantarkan mereka pada kesuksesan selanjutnya, yaitu di alam kubur.

Dalam QS Ali Imran: 171 dikatakan bahwa “Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah. Dan sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.”

Disini saya teringat dengan kisah seorang sahabat yang bertanya kepada Utsman bin Affan, “Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat pekuburan?”
Beliau menjawab, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda ‘Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari siksaannya, maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun, jika ia tidak selamat dari siksaannya, maka siksaan selanjutnya akan lebih kejam’” (HR. Tirmidzi)

Semoga kelak Allah menganugerahi kita tempat peristirahatan, tempat penantian dari taman-taman surgaNya. Aamiin Ya Rabbal ‘alamin

3. Sukses saat dibangkitkan di akhirat dimana kita akan mendapatkan kebahagiaan lebih dari apa yang sudah kita dapatkan di alam kubur.

Disini saya mengutip QS Al Qiyamah: 22-23 yang artinya, “Wajah-wajah orang mukmin pada hari itu berseri-seri, MEMANDANG TUHANNYA.”

Kenikamatan apa lagi yang kita harapakan jika Allah memilih kita untuk memandang wajahNya?

Hadits yanng bersumber dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah yang keduanya ada di dalam kitab Sahih disebutkan bahwa sejumlah orang bertanya, “Wahai Rasulullah apakah kita dapat melihat Tuhan kita di hari kiamat nanti?” Rasulullah saw balik bertanya, “Apakah kamu berdesak-desakan saat melihat matahari dan bulan di hari yang tak berawan?” Mereka menjawab, “Tidak.” Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian seperti itu.”

Di dalam kitab sahihain disebutkan melalui Abu Musa yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Ada dua surga yang semua wadahnya dan segala isinya dari emas dan ada pula dua surga yang semua wadahnya dan segala isinya dari perak. Sedangkan tiada penghalang antara kaum (penghuni surga) dan kesempatan mereka untuk melihat Allah swt, melainkan hanya selendang Keagungan-Nya yang menghijab Zat-Nya di dalam surga Adn.”

Di dalam hadits Ifrad Imam Musllim disebutkan melalui Suhaib dari Nabi saw yang bersabda, “Apabila ahli surga telah masuk surga, Nabi saw melanjutkan, Allah swt berfirman, ‘Apakah kamu menginginkan sesuatu tambahan yang Aku akan berikan kepadamu?’ Mereka menjawab, ‘Bukankah Engkau telah menjadikan wajah kami putih bercahaya dan bukankah Engkau telah memasukkan kami di dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Nabi saw melanjutkan, ‘bahwa lalu Allah membuka tirai hijab-Nya, maka tiada sesuatu nikmat pun yang diberikan kepada mereka selain memandang kepada Zat Tuhan mereka. Inilah yang dimaksud dengan tambahan.’”

Dalil dan hadits-hadits di atas menguatkan bahwa kelak orang-orang mukmin akan mendapatkan kenikmatan untuk memandang wajah Allah. Dan inilah kesuksesan yang sejati. Ketika semua lelah karena Lillah kita terbayar lunas di surga FirdausNya dan Allah memilih kita untuk mendapatkan kenikmatan tambahan untuk memandang wajah Allah.

Semoga Allah senantiasa menuntun langkah kaki kita untuk senantiasa berada dalam ketaatan hingga kelak kita bisa meraih khusnul khatimah dan mencapai kesuksesan di surga FirdausNya...
Semoga Allah senantiasa menjaga keyakinan kita bahwa perjumpaan denganNya adalah sesuatu yang  nyata, lebih nyata dari semua yang kita lihat di dunia ini...
Semoga Allah senantiasa menetapkan hati kita di jalanNya dan tidak lagi mengembalikan kita pada kejahiliyahan setelah diberi hidayah olehNya.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wallahu a’lam bi shawab

Referensi
1. Al Qur’an
2. Tafsir Ibnu Katsir
3. Beberapa catatan yang dikumpulkan dari beberapa kajian

Semoga bermanfaat  ^_^

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...