Senin, 18 Agustus 2014

Jawaban Lagi...

Kenapa?
Kenapa?
Kenapa?
Aku bertanya berkali-kali pun, aku tak akan menemukan jawaban...
Mungkin karena pertanyaanku adalah pertanyaan yang tak pernah membutuhkan jawaban...
Dan aku memilih diam...
Hingga jawaban itu datang...
Karena tidak semua pertanyaan harus terjawab sekarang...

Kamis, 14 Agustus 2014

Untukmu Guru-guru Kecilku...

Setiap kali belajar, entah membaca atau belajar di kelas, aku selalu teringat wajah-wajah polos kalian. Mengingat setiap pola perilaku kalian dan menghubungkannya dengan teori2 yang kubaca. Tanpa kalian sadari, kalian telah menjadi guruku selama ini. Dan tanpa kalian sadari juga, kalianlah yang membuatku jatuh cinta dengan dunia yang dulunya sangat tidak kusukai, Pendidikan Anak.
Hingga Allah menghadirkan kalian satu persatu dan mengajariku betapa berharganya kalian untukku...
Kini...
Aku takut jika kelak ilmuku tak berguna untukmu...
Aku takut jika waktuku lebih banyak untuk mengurusi anak orang lain dan melupakan kalian...
Maaf jika belum bisa memberikan yang terbaik untukmu nak...
Namun, semua ini untukmu...
Dan aku mencintaimu lebih dari yang kalian tahu...
Anak-anakku yang selalu memanggilku Tante Boni...
I Love you coz Allah...

#Jakarta, 17 Agustus 2014

Rabu, 06 Agustus 2014

Terima Kasihku...

Bismillah...
Alhamdulillah, satu amanah telah terselesaikan. Tepatnya, 23 Juli 2014 adalah salah satu bagian cerita dalam hidupku.
Saat dosen membacakan nilai dan hasil ujianku, aku menangis...
Aku menangis bahagia dan bersyukur untuk semua nikmat yang diberikan oleh Allah untukku...
Aku menangis mengingat setiap kemudahan yang diberikan Allah untukku...
Aku menangis mengingat setiap pertolongan yang Allah berikan untukku...
Aku menangis mengingat nikmat yang diberikan oleh Allah untukku selama ini...

Banyak cerita hingga aku bisa sampai disini...
Tetapi aku selalu mengingat nasehat dosen pembimbingku, "setiap kepedihanmu, perjuanganmu, tangismu, cukup engkau dan Allah yang tahu. Perjuangan yang telah engkau lalui cukup menjadi cambuk buatmu agar menjadi lebih baik. Kepedihanmu biarlah menjadi kisah hidupmu yang kelak akan membuatmu tersenyum bahagia saat berhasil melewatinya..."

Yaaa, aku masih ingat semua nasehat itu...
Finally...
Terima kasih ya Allah untuk semuanya...
Terima kasih untuk setiap nikmat dan kemudahan yang Engkau berikan untukku...
Terima kasih membuatku kuat dengan ujian-ujianmu hingga aku bisa sampai disini...
Terima kasih telah mengirimkan orang-orang yang selalu mendukungku...
Terima kasih untuk semuanya Ya Rabb...
Hingga kadang aku bertanya, "Apakah ini nikmat atau musibah?"
Dan semua ini adalah ujian untukku...
Ujian seberapa besar rasa syukurku kepada-Mu...
Apakah aku menjadi hamba yang bersyukur atau kufur terhadap nikmat-Mu?
Ya Allah, ajari hamba untuk selalu menjadi hamba yang bersyukur...
Tuntun hamba ketika salah dalam melangkah...

Melalui tulisan ini juga aku pengen berterima kasih kepada seorang perempuan yang selalu mendoakanku, Mamaku yang selalu kucintai karena Allah...
Orang yang paling mengerti aku dan selalu memberikan semangatnya ketika aku jatuh...
Aku teringat saat semproku dibatalkan karena kalender akademik yang gak boleh lagi ada ujian, Beliau menelponku hampir setiap hari dan memberikanku semangat...
Aku masih ingat nasehatnya, "Allah tahu yang terbaik untukmu. Allah pasti punya rencana sampai sempromu diundur nak. In syaa Allah, tetap berprasangka baik sama Allah..."

Ahhh Mama...
Aku selalu bingung harus menuliskan apalagi untukmu...
Aku hanya ingin menyampaikan rasa terima kasihku yang sebesar-besarnya untuk semuanya...
Ketika semua bingung menghadapi sikapku yang terlalu fokus menyelesaikan tugas akhirku, engkau hadir dan paling memahami situsi yang kuhadapi...
Semua yang kudapatkan hingga kini tak pernah lepas dari doa-doamu...
Dan kini kupersembahkan semuanya untukmu...
Semoga aku bisa menjadi salah satu anakmu yang bisa melihat senyum kebahagiaanmu...

Bapakku yang selalu kucintai karena Allah...
Kini aku semakin mengerti dengan semua nasehat-nasehatmu untukku. Aku selalu ingat keinginanmu, "Bapak ingin melihatmu memakai toga nak. Belajar baik-baik biar cepat selesai, jangan terlalu berleha-leha..."
Meskipun engkau tak pernah melihatku memakai toga, tetapi aku selalu berdoa semoga setiap ilmu yang kupelajari dan kuajarkan kelak akan menjadi amal jariyah untuk Bapak dan Mama.
Bapak, terima kasih untuk semuanya. Cukup Allah yang tahu betapa besar kerinduanku padamu...
Betapa aku ingin berlari memelukmu seperti dulu sambil membawa hasil ujianku...
Betapa aku ingin berlari memelukmu dan menagih janji-janjimu ketika aku berhasil mendapatkan nilai bagus di sekolah...
Dan aku rindu ketika engkau tersenyum menyambutku sambil berkata, "Sudah berterima kasih sama Allah?"
Bapak, terima kasih sudah memberiku kenangan masa kecil yang indah...
Meski aku belum sempat membalas setiap kebaikanmu, semoga Allah membalasnya dengan sebaik-baik balasan-Nya...

Terima kasih untuk semua kakakku yang selalu memberiku semangat dan melantunkan doa-doanya untukku...
Terima kasih selalu ada ketika aku butuh semangat dari orang-orang yang kusayangi...
Banyak hal yang ingin kutuliskan sebagai ungkapan terima kasihku...
Namun, biarlah Allah yang membalas setiap kebaikan kakak...
Dengan sebaik-baik balasan dari Allah...

Terima kasih untuk sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangatnya...
Teman begadang, tertawa, menangis, berbagi, Besse dan Supi...
Semua kenangan akan perjuangan kita di saat terakhir akan tersimpan dengan baik...
Terima kasih sudah menguatkanku ketika aku merasa tak sanggup menyelesaikan semuanya...

Saudaraku dalam lingkaran kecil...
Terima kasih untuk semua doa-doa dan semangatnya...
Dan semua sahabat-sahabatku yang tak bisa kusebutkan satu persatu...
Semoga Allah membalas setiap kebaikan dan pengorbanan teman-teman dengan sebaik-baik balasannya...
Aamiin yra...

#Jakarta, 25 Agustus 2014

Minggu, 03 Agustus 2014

Karena Aku Harus Melawan Diriku Sendiri...

Kadang aku berpikir untuk mengambil langkah ekstrim...
Menuruti semua keinginanmu...
Melawan orang-orang yang kadang kuanggap sebagai penghalang...
Bahkan melawan diri sendiriku...

Hingga akhirnya aku memilih diam...
Sepertinya ada yang harus kuperbaiki dari langkah-langkahku...
Aku bukan melawan mereka...
Aku bukanlah berhadapan dengan manusia-manusia itu...
Aku sedang berhadapan dengan hatiku...

Yaa....
Hingga akhirnya aku memutuskan berdamai dengannya...
Ada yang berteriak disana dan berkata, " engkau sedang berhadapan dengan Tuhan-mu!!!!"
Tahukah engkau...
Aku hanya bisa menangis...
Aku pun tak tahu mengapa aku menangis...
Aku hanya menangis...
Ternyata semua diluar dugaanku...
Semuanya jauh lebih berat dari apa yang kubayangkan...
Tetapi seperti itulah kehidupan...
Semua harus berjalan...
Tak ada pilihan "CLEAR ALL" seperti yang ada di gadget-gadgetmu...
Tetapi aku masih punya tombol "PAUSE"...
Izinkan aku berhenti sejenak...
Hanya sejenak...
Aku ingin merenungi dan kembali menata semuanya...
Sayangnya tombol ini tak boleh kubiarkan lama-lama...
Putaran film orang-orang di sekitarku terus berjalan...
Aku tak mungkin berdiam lama dalam goa ini...
Dan aku kembali menekan tombol "PLAY"...
Kulanjutkan semua cerita ini...
Meski dengan merangkak...
Mengejar ketinggalan...

Kawan....
Tahukah engkau...
Aku memilih semua ini bukanlah hal yang mudah...
Aku harus berhadapan dengan musuh terbesarku...
DIRIKU SENDIRI!!!!
Yaaa....
Aku harus melawan keinginan diriku...
Dan aku harus bisa menaklukkannya...
Dan engkau tak perlu tahu seperti apa aku menaklukkan dia...
Sama seperti aku tak pernah mau tahu alur cerita filmmu...
Biarkan aku berjalan...
Kuhadapi semuanya dengan bekal keyakinanku...
Kalau Allah lebih tahu yang terbaik untukku...
Beginilah cara Allah mengajariku...
Beginilah cara Allah mendewasakanku...
Yaaaa......
Beginilah cara Allah...
Dan biarkan aku belajar menjalaninya...

Jakarta, 3 Agustus 2014

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...