Jika kelak engkau menemukan aku sebagai isterimu...
Aku ingin memohon restumu. Kumohon berikan aku waktu untuk mewujudkan satu mimpiku yang belum sempat kuraih. Sejak aku jatuh cinta pada dunia anak-anak, aku bermimpi ingin membuat sekolah Paud atau pun TK di tempat yang kita sepakati bersama. Mungkin waktu kita akan banyak dihabiskan untuk membahas sekolahku. Lebih tepatnya sekolah kita bersama karena aku akan meminta izinmu terlebih dahulu untuk mewujudkannya.
Jika kelak engkau menemukan aku sebagai isterimu...
Maafkan aku jika rumah kita agak sedikit ribut oleh suara anak-anak. Karena aku ingin membangun sekolah itu di samping rumah impian kita. Agar aku tetap bisa menjalankan tugasku sebagai seorang isteri. Aku pun tetap bisa menjalankan tugasku sebagai seorang ibu bagi anak-anak kita.
Jika kelak engkau menemukan aku sebagai isterimu...
Maafkan aku jika sebagian waktuku akan kuhabiskan untuk mengembangkan sekolah kita. Toh semua ini kulakukan untuk kita. Kelak, aku ingin mencetak generasi-generasi Rabbani yang sholeh dan sholehah. Aku berharap semoga ilmu yang kuajarkan kepada mereka kelak akan bermanfaat dikala dewasa. Bukankah semua itu akan menjadi amal jariyah kita? Tentu saja amal jariyah ini untukmu juga karena aku tak akan melakukan semua ini tanpa izin dan ridho darimu.
Jika kelak engkau menemukan aku sebagai isterimu...
Maafkan aku jika waktuku banyak kuhabiskan dengan buku-buku parenting. Aku hanya ingin menambah pengetahuanku tentang cara mendidik siswaku menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Dan tentu saja semua itu pertama kali akan kuterapkan pada anak-anak kita. Jadi kumohon, semoga engkau tak keberatan jika anak-anak kita menjadi "anak-anak eksperimen". Sebelum kuajarkan ke anak ideologisku, maka semua ilmuku akan kuberikan kepada anak-anak kita. Toh aku jauh-jauh menuntut ilmu, semuanya untuk anak-anak kita kelak.
Jika kelak engkau menemukanku sebagai isterimu...
Semoga engkau tak kaget jika sewaktu-waktu engkau menemukanku bersikap seperti anak kecil. Semua itu hanya bagian dari dunia yang kucintai selama ini. Kadang aku harus menjadi seperti mereka agar aku bisa memahami dunianya. Kadang aku harus berperilaku seperti anak kecil agar mereka mau menganggapku seperti temannya. Aku pun akan berperilaku yang sama pada anak-anak kita. Agar mereka selalu merasa nyaman berada di rumah.
Jika kelak engkau menemukanku sebagai isterimu...
Tak perlu engkau khawatirkan darimana modal untuk mewujudkan mimpiku itu. Aku hanya butuh dukunganmu ketika orang-orang menertawakan mimpi-mimpiku. Sama seperti keyakinanku bahwa menikah itu akan mengayakan, maka aku selalu yakin kalau Allah punya banyak cara untuk mewujudkan mimpiku. Selama mimpi-mimpi ini kulakukan untuk-Nya, maka aku akan terus menjaga keyakinanku. Bukankah dulu kita tak saling mengenal? Hingga kita dipertemukan oleh Allah dengan cara yang tak pernah kita duga. Aku hanya memintamu tetaplah disampingku memberiku dukungan untuk mewujudkan semuanya.
Jika kelak engkau menemukan aku sebagai isterimu...
Kumohon tegurlah aku dengan penuh kasih sayang jika aku sudah tak punya lagi waktu untukmu. Kumohon tegurlah aku dikala berdua jika waktuku lebih banyak kuhabiskan bersama dengan siswa-siswaku. Aku hanyalah perempuan biasa yang dulunya adalah manusia bebas yang seluruh waktunya digunakan hanya untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Mungkin saat itu aku lupa kalau amanahku sudah bertambah. Maka kumohon ingatkan aku akan tugas utamaku sebagai seorang isteri untukmu dan ibu bagi anak-anak kita kelak. Namun, satu hal yang perlu engkau tahu bahwa aku tak akan melakukan semua itu tanpa izinmu. Karena aku menyadari bahwa surgaku saat itu berada dalam keridhaanmu.
# Lagi ikut proyek "Jika" dari Kurniawan Gunadi...
Iseng aja sih, plus seru2an sama teman...
Hehehehe... ^_^