Minggu, 03 Desember 2017

CAPAIAN KESUKSESAN

Bismillah…

“Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam: 15)

Dalam tafsir Ibnu Katsir dikatakan bahwa Sufyan Ibnu Uyaynah mengatakan bahwa hal yang paling mengerikan bagi seseorang adalah dalam tiga keadaan, yaitu saat dia dilahirkan karena dia melihat dirinya keluar dari tempat pertamanya. Saat dia mati, maka dia melihat kaum yang belum pernah disaksikannya. Dan saat dia dibangkitkan hidup kembali, maka dia melihat dirinya berada di padang masyhar yang luas.

Saya membuat tulisan ini sebagai pengingat untuk buat diri saya pribadi tentang makna sebuah kesuksesan. Ketika bertanya ke sebagian orang apa itu kesuksesan? Sebagian menjawab ketika mereka berhasil mendapatkan apa yang mereka impikan di dunia ini, seperti jabatan, harta kekayaan, dan semua hal yang kebanyakan berorientasi dunia. Pertanyaan selanjutnya, “Pernahkah kita bertanya pada diri kita sudahkah kita menyiapkan diri ini untuk sukses di alam kubur? Sudahkah kita menyiapkan diri untuk meraih kesuksesan di akhirat kelak? Sementara ada kehidupan yang abadi setelah kehidupan di dunia ini.”

Maka di dalam surah Maryam di atas Allah telah mengajari kita tentang pencapaian kesuksesan yang berlangsung di tiga alam, yaitu
1. Saat di dunia, betapa banyak orang-orang terdahulu yang hanya sekedar sukses di dunia. Sebut saja salah satunya Fir’aun. Bagaimana Fir’aun dengan semua kekayaan dan kekuasaannya sampai menyebut dirinya Tuhan. Disini Allah ingin kita belajar untuk tidak meniru apa yang sudah dilakukan oleh Fir’aun. Jika kita meniru, maka balasannya pun sudah jelas. Silahkan pelajari lagi Al Qur’an yang mengisahkan kisah Nabi Musa as dan Nabi Harun as ketika menghadapi Fir’aun. Lalu apakah kita tak boleh sukses di dunia? Sangat boleh. Salah satu contoh yang bisa kita teladani adalah Nabi Sulaiman as yang dengan kekayaannya namun tetap zuhud kepada dunia.

2. Sukses di alam kubur. Kesuksesan  di dunia mengantarkan mereka pada kesuksesan selanjutnya, yaitu di alam kubur.

Dalam QS Ali Imran: 171 dikatakan bahwa “Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah. Dan sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.”

Disini saya teringat dengan kisah seorang sahabat yang bertanya kepada Utsman bin Affan, “Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat pekuburan?”
Beliau menjawab, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda ‘Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari siksaannya, maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun, jika ia tidak selamat dari siksaannya, maka siksaan selanjutnya akan lebih kejam’” (HR. Tirmidzi)

Semoga kelak Allah menganugerahi kita tempat peristirahatan, tempat penantian dari taman-taman surgaNya. Aamiin Ya Rabbal ‘alamin

3. Sukses saat dibangkitkan di akhirat dimana kita akan mendapatkan kebahagiaan lebih dari apa yang sudah kita dapatkan di alam kubur.

Disini saya mengutip QS Al Qiyamah: 22-23 yang artinya, “Wajah-wajah orang mukmin pada hari itu berseri-seri, MEMANDANG TUHANNYA.”

Kenikamatan apa lagi yang kita harapakan jika Allah memilih kita untuk memandang wajahNya?

Hadits yanng bersumber dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah yang keduanya ada di dalam kitab Sahih disebutkan bahwa sejumlah orang bertanya, “Wahai Rasulullah apakah kita dapat melihat Tuhan kita di hari kiamat nanti?” Rasulullah saw balik bertanya, “Apakah kamu berdesak-desakan saat melihat matahari dan bulan di hari yang tak berawan?” Mereka menjawab, “Tidak.” Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian seperti itu.”

Di dalam kitab sahihain disebutkan melalui Abu Musa yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Ada dua surga yang semua wadahnya dan segala isinya dari emas dan ada pula dua surga yang semua wadahnya dan segala isinya dari perak. Sedangkan tiada penghalang antara kaum (penghuni surga) dan kesempatan mereka untuk melihat Allah swt, melainkan hanya selendang Keagungan-Nya yang menghijab Zat-Nya di dalam surga Adn.”

Di dalam hadits Ifrad Imam Musllim disebutkan melalui Suhaib dari Nabi saw yang bersabda, “Apabila ahli surga telah masuk surga, Nabi saw melanjutkan, Allah swt berfirman, ‘Apakah kamu menginginkan sesuatu tambahan yang Aku akan berikan kepadamu?’ Mereka menjawab, ‘Bukankah Engkau telah menjadikan wajah kami putih bercahaya dan bukankah Engkau telah memasukkan kami di dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Nabi saw melanjutkan, ‘bahwa lalu Allah membuka tirai hijab-Nya, maka tiada sesuatu nikmat pun yang diberikan kepada mereka selain memandang kepada Zat Tuhan mereka. Inilah yang dimaksud dengan tambahan.’”

Dalil dan hadits-hadits di atas menguatkan bahwa kelak orang-orang mukmin akan mendapatkan kenikmatan untuk memandang wajah Allah. Dan inilah kesuksesan yang sejati. Ketika semua lelah karena Lillah kita terbayar lunas di surga FirdausNya dan Allah memilih kita untuk mendapatkan kenikmatan tambahan untuk memandang wajah Allah.

Semoga Allah senantiasa menuntun langkah kaki kita untuk senantiasa berada dalam ketaatan hingga kelak kita bisa meraih khusnul khatimah dan mencapai kesuksesan di surga FirdausNya...
Semoga Allah senantiasa menjaga keyakinan kita bahwa perjumpaan denganNya adalah sesuatu yang  nyata, lebih nyata dari semua yang kita lihat di dunia ini...
Semoga Allah senantiasa menetapkan hati kita di jalanNya dan tidak lagi mengembalikan kita pada kejahiliyahan setelah diberi hidayah olehNya.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wallahu a’lam bi shawab

Referensi
1. Al Qur’an
2. Tafsir Ibnu Katsir
3. Beberapa catatan yang dikumpulkan dari beberapa kajian

Semoga bermanfaat  ^_^

Jumat, 25 Agustus 2017

TANTANGAN PENGASUHAN DI ERA DIGITAL #LOMBA BLOG

Orang-orang tak bisa lagi menutup mata dari perkembangan zaman yang ada. Salah satu diantaranya adalah perkembangan era digital dalam kehidupan manusia. Jika dulu kita harus ke pasar untuk membeli sesuatu, maka sekarang sudah tak perlu lagi. Cukup ambil handphone (HP), klik satu aplikasi, maka tunggulah beberapa menit pesanan Anda akan datang. Tak hanya itu, jika selama ini kita harus membeli koran untuk mengetahui berita tentang negeri ini, sekarang Anda cukup membuka satu aplikasi berita di HP maka semua berita akan muncul. Jika dulu kita harus mengirim surat untuk memberikan kabar ke sanak saudara di luar kota bahkan sampai harus menunggu berhari-hari, maka sekarang kita bisa berkomunikasi via telepon kapan saja. Bahkan sudah sampai pada komunikasi via videocall.

Begitu banyak kemudahan yang diberikan oleh era digital saat ini. Namun, era digital yang kita hadapi saat ini ternyata juga ikut mempengaruhi kondisi beberapa keluarga di Indonesia. Keluarga yang sedang makan bersama di restoran bukannya saling ngobrol, malah kebanyakan sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Sesekali berfoto bersama untuk kepentingan media sosial kemudian kembali asyik dengan HP di tangan masing-masing. 

Tak hanya sampai disitu, terkadang kondisi di rumah tak jauh berbeda. Anak yang datang merengek-rengek meminta untuk ditemani bermain, malah diberikan gadget kemudian dibiarkan main game online. Alasannya sederhana, mereka memberikan gadget kepada anak karena tidak ingin diganggu. Kelelahan sehabis bekerja seharian membuat mereka butuh istirahat yang cukup dan ajakan anak untuk bermain hanya akan menambah kelelahannya. Di kondisi lain ditemukan ibu yang asyik berteleponan dengan teman-temannya sehingga anak pun hanya sibuk menonton, tak ada aturan tontonan yang boleh dan tidak boleh ditontonnya.

Pemberian gadget kepada anak seakan-akan dijadikan sebagai pengganti dari kehadiran orang tua. Setiap kali anak menangis, maka yang datang dihadapannya bukan orang tuanya tetapi game online atau tontonan kartun yang tersedia di HP. Ketika anak sedang bersedih karena kehilangan barang kesayangannya, maka yang dihadirkan untuknya adalah berbagai aplikasi yang bisa mengalihkan perhatiannya. Boleh jadi saat itu anak mungkin diam dan memainkan aplikasi di HP yang diberikan kepadanya, tetapi tanpa Anda sadari ada yang tidak didapatkan oleh anak. Anak tak mendapatkan kasih sayang ketika dia sedang membutuhkannya. Jadi jangan heran ketika suatu waktu anak melakukan sesuatu diluar kebiasaannya. Jangan heran jika ada laporan dari guru bahwa anak Anda berperilaku yang mengganggu jalannya proses pembelajaran. Boleh jadi semua itu adalah bagian dari caranya untuk mencari perhatian orang tuanya.

Ketika anak sedang mencari perhatian dan mereka tidak mendapatkannya dari orang tuanya, maka bisa jadi orang lainlah yang memberikannya. Suatu kesyukuran jika anak mendapatkan lingkungan yang baik di luar rumah. Sebagai contoh, anak mendapatkan teman-teman yang aktif ikut kajian-kajian yang bermanfaat atau terlibat dalam pengajian di sekolah. Hal ini akan memberikan dampak positif kepada anak karena lingkungannya bisa membantu dalam mengarahkan pembentukan karakternya. Lain lagi ceritanya jika anak malah mendapatkan lingkungan yang buruk, misalnya mereka bergaul dengan teman-temannya yang suka menghabiskan waktu di warnet. Kita tak pernah tahu apa yang mereka tonton dengan teman-temannya. Hal ini juga akan ikut mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah.

Kondisi-kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua di Indonesia sudah melupakan perannya sebagai ayah dan ibu di rumah. Ayah kebanyakan beranggapan bahwa tanggung jawab pengasuhan sepenuhnya ada di tangan ibu dan dia hanya sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Padahal kebutuhan anak tak sekadar materi, tetapi mereka juga butuh kasih sayang dan perhatian. Tak berbeda jauh dengan ayah, sebagian besar ibu pun melupakan tanggung jawabnya. Ibu juga tak mau kalah untuk mengejar karir di luar hingga melupakan tanggung jawabnya sebagai ibu bagi anaknya. 

Perubahan peran yang terjadi di sebagian besar keluarga di Indonesia ini kembali mengingatkan kita bahwa keluarga adalah organisasi terkecil dalam masyarakat. Pendidikan karakter kepada anak seharusnya dimulai dari keluarga. Hal ini disebabkan karena rumah ibarat sekolah. Di sekolah pertamanya inilah seharusnya anak mendapatkan pendidikan dan pengasuhan terbaik sehingga mereka siap menghadapi semua tantangan di luar rumahnya. Ibaratnya di sekolah pertama ini anak mendapatkan sistem imun yang baik agar ketika keluar dari rumah mereka tidak mudah diserang oleh virus-virus yang berniat jahat kepadanya. Sejahat apapun virus di luar rumah, maka anak tidak akan mudah terpengaruh karena sistem imun dari rumah yang sudah kuat berupa nilai-nilai positif yang membentuk karakternya.

Sekolah pertama ini juga seharusnya menjadi tempat yang paling menyenangkan bagi anak. Setiap kali anak menghadapi masalah di luar rumahnya, maka mereka ingin segera pulang ke rumah. Hal ini disebabkan karena disanalah mereka menemukan rasa aman dan nyaman. Justru mengherankan ketika ada anak yang lebih nyaman di sekolahnya daripada di rumahnya. Hal ini berarti bahwa ada sesuatu yang tidak membuat mereka betah di rumah. Boleh jadi karena kehadiran orang tua tidak lagi berarti buat mereka. Gadget yang diberikan oleh orang tuanya sudah menjadi pengganti yang menemani mereka melewati hari-harinya.  

Sebuah sekolah pasti punya kepala sekolah, guru, dan kurikulum. Kepala sekolahnya adalah ayah yang bertanggung jawab sepenuhnya agar sekolahnya bisa berjalan baik dan aman. Ibu adalah guru atau madrasah utama bagi anak. Kepala sekolah dan guru harusnya memiliki kesepakatan yang berkaitan dengan kurikulum yang akan diterapkan dalam keluarga mereka berupa pola asuh yang akan diterapkan bersama, termasuk di dalamnya aturan dalam penggunaan gadget.

Mengapa harus ada aturan dalam penggunaan gadget? Karena gadget ibarat mata pisau, dia bisa bermanfaat tetapi juga bisa menikam penggunanya kapan saja. Ketika anak diajari dan diberikan aturan dalam penggunaan gadget, maka benda tersebut bisa bermanfaat untuk dirinya. Sebagai contoh, anak diberikan aturan tentang konten yang boleh dan tidak boleh mereka akses serta lamanya waktu yang digunakan untuk menggunakan gadget tersebut. Jika aturan tersebut jelas dan pengawasan dari orang tua tetap ada, maka gadget tersebut akan bermanfaat untuk anak. Namun sebaliknya, jika anak tak diberikan aturan dan batasan dalam penggunaannya, maka gadget ini bisa menikam otak anak-anak kita. Ditambah lagi tak adanya pengawasan dari orang tua, maka tanpa disadari kita sendirilah yang telah merusak mereka.

Di era digital ini kita tak bisa memungkiri bahwa gadget menjadi salah satu tantangan dalam pengasuhan, maka pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita sudah siap menjadi orang tua? Ketika kita sudah siap untuk menjadi orang tua, maka pilihannya ada di tangan kita apakah mau menjadikan gadget sebagai mata pisau yang bermanfaat atau malah menikam anak kita sendiri? 

Oleh karena itu, penanaman iman kepada anak sejak dini melalui pembiasaan positif harusnya dimulai dari rumah. Penanaman iman sejak dini adalah bagian dari upaya untuk membentuk sistem imun anak agar mereka siap menghadapi zamannya. Anak adalah bintang-bintang di masa depan yang harus kita siapkan sejak dini agar kelak mereka bisa menjadi pemimpin dunia yang akan membawa negeri ini menjadi lebih baik. Hingga kelak mereka tak hanya membuat kita tersenyum bahagia dihadapan manusia, tetapi juga dihadapan Allah karena mereka menjadi anak-anak sholeh yang mengantarkan ayah dan ibunya ke jannahNya. 

Wallahu a’lam bi shawab

Bonita Mahmud

Rabu, 09 Agustus 2017

PEREMPUAN WAJAR & TIDAK WAJAR VERSI EMAKKU

Nak,  jadi perempuan yang wajar-wajar aja. Teman-teman jalanmu dulu bajunya biasa aja. Ngga selonggar pakaian kamu apalagi kalau kamu pake gamis, jadinya kayak emak-emak dan itu ngga wajar.

Nak,  jadi perempuan yang wajar-wajar aja. Sesekali modellah jilbabmu seperti teman-temanmu itu dulu. Ngga perlu panjang dan lebar begitu. Ntar kamu jadi ribet banget beraktivitasnya. Model jilbabmu itu membuat kamu koq jadi kelihatan cupu sekali dan itu ngga wajar.

Nak, jadi perempuan yang wajar-wajar aja. Sesekali jalanlah ke mall, bioskop,  nongkrong dengan teman-temanmu itu dulu. Koq setiap kali ditanya darimana, jawabmu hanya dua. Kalau bukan rapat, yaa kajian. Kegiatanmu koq itu-itu aja nak dan itu ngga wajar.

Nak,  jadi perempuan yang wajar-wajar aja. Teman sekolahmu dulu koq sudah punya pacar, kamu jangan terlalu berlebihan dgn prinsipmu itu dan itu ngga wajar.

Nak,  jadi perempuan yang wajar-wajar aja. Ngomong sama laki-laki tuh suaranya jangan tegas begitu,  ntar kamu dikiranya ngga ada lembut2nya dan itu ngga wajar.

Nak,  jadi perempuan yang wajar-wajar aja.  Itu matamu sampai jadi mata panda gitu. Sesekali pikirkan tentang dirimu, berikan waktu untuk dirimu, kenapa selalu masalah teman-temanmu yang terlontar dari lisanmu dan itu ngga wajar.

Emakku yang kucintai karena Allah...

Mak,  pakaian yang engkau lihat tak wajar,  seperti pakaian orang tua,  kuno,  dan berbagai anggapan dari orang lain abaikan saja. Karena ini perintah Rabb-ku Mak. Anakmu ingin belajar menjadi hamba yang taat dalam urusan pakaian. Dan sebaik-baik pakaian adalah taqwa. Karena itu Mak,  kita harus sama-sama belajar untuk selalu menggunakan pakaian taqwa. Jika itu tak wajar di mata manusia,  semoga wajar di hadapan Allah.

Mak, jilbab yang engkau lihat ribet ini adalah cara Allah untuk menjaga anakmu. Jilbab yang engkau lihat seolah menghambat aktivitasku adalah ikhtiarku agar kelak kita bersama-sama berjalan menuju jannahNya. Jika itu tak wajar di mata manusia,  semoga wajar di hadapan Allah.

Mak, rapat atau pun  kajian semuanya adalah caraku untuk menambah ilmu karena anakmu ini masih haus ilmu Mak dan link menuju ke jannahNya karena anakmu ini hanyalah manusia pendosa. Rapat dan kajian itu agar anakmu senantiasa berada di sekitar orang-orang yang bisa menambah keimanannya kepada Allah. Anakmu juga harus ikut rapat Mak karena banyak yang tidak senang ketika umat ini meRAPATkan barisan. Jika itu tak wajar di mata manusia,  semoga wajar dihadapan Allah Mak.

Mak, dulu emak pacaran ngga sama abah?  Tidak kan? Terus kenapa bisa menikah?  Inilah jodoh Mak. Mau dengan cara apapun,  maka jodohnya tetap sama. Maka izinkan anakmu melewatinya dengan cara yang diberkahiNya. Jika itu tak wajar di mata manusia,  semoga wajar di hadapan Allah.

Mak,  suaraku ini bisa mengantarkanku ke nerakaNya jika anakmu ini tak pandai bersikap. Maka ketegasan itu agar anakmu ini tak menjadi penyebab orang lain berbuat dosa.  Jika itu tak wajar di mata manusia,  semoga wajar di hadapan Allah.

Mak, setiap waktu yang kulewati adalah untuk Rabb-ku. Ketika anakmu melewati waktu-waktu itu,  maka itulah waktu untuk diriku juga Mak. Karena bahagia itu kalau kelelahan itu lillah Mak. Jika itu tak wajar di mata manusia,  semoga wajar di hadapan Allah.

Mak, anakmu ini sedang berhadapan dengan waktu. Entah berapa lama lagi sisa waktuku Mak.  Sementara dosaku setiap hari bertambah,  amalanku tak juga bertambah. Sementara aku ingin membuatmu bangga di hadapan Allah,  bukan di mata manusia.

Mak,  semoga engkau Ridho jika anakmu mendapat gelar perempuan tak wajar. Maafkan anakmu karena membuatmu harus menghadapi cerita tentang perempuan tak wajar. Tapi  Mak,  bukankah hidup itu untuk mencari ridho Allah, bukan ridho manusia? Semoga kita bisa melangkah bersama menggapai itu semua Mak. Biarkan jika itu tak wajar di mata manusia,  semoga wajar di hadapan Allah.

Teruntuk seorang perempuan yang senantiasa ikhlas memberikan izinnya untuk anak perempuannya. Semoga di setiap izin itu tercatat sebagai pahala disisi Allah untuknya....

Makassar,  9 Agustus 2017
Ketika cerita tentang Si Cupu,  cacing kepanasan, dan kucing bertemu 😂😂😂

Sabtu, 29 Juli 2017

CINTA SAHABAT KEPADA RASULULLAH SAW (Resume Kajian Ustadz Adi Hidayat, LC., MA)



Bismillah…
Hari ini Allah memberikan saya kesempatan untuk mengikuti kajian dari Ustadz Adi Hidayat. Ustadz yang saya kenal lewat you tube ini akhirnya datang ke Makassar. Ustadz yang dikenal dengan disetiap nasehatnya selalu disertai dengan kalimat “antum sehat???” dan juga hafalannya yang Masya Allah sangat detail. In syaa Allah, saya mencoba untuk membuat resume dari kajian Beliau. Meskipun caranya menjelaskan yang cepatnya Masya Allah, mudah-mudahan tidak mengurangi makna dari apa yang beliau sampaikan. Disini saya tidak menuliskan lengkap ayat Al Qur’annya, berhubung butuh waktu lama untuk membuat tulisan lengkapnya karena Beliau betul-betul detail menyebutkan setiap point dengan ayat Al Qur’an (Surah, ayat, halaman, baris, sampai letaknya di sudut bagian mana) dan hadits. Jadi, saya hanya menuliskan ayatnya, silahkan dicek langsung di Al Qur’annya ya gaannn.


Beliau membuka kajiannya dengan motivasi untuk mempelajari Al-Qur’an. Masya Allah, pengantarnya aja lebih tiga puluh menit. Diawali dengan QS. 2: 214 tentang motivasi Al Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan kisah para sahabat ketika pertama kali masuk Islam. Ketika mereka melakukan halaqoh secara sembunyi-sembunyi di rumah Arqam. Inilah yang menjadi tempat pertama bagi para sahabat untuk belajar Islam dari Rasulullah saw. Maka, kata beliau “Jika para sahabat yang sudah jelas dijamin masuk surga, hidup di zaman Rasulullah saw, di tengah keterbatasannya dalam belajar Islam, sampai harus diintrogasi ketika akan pergi belajar Islam, lalu antum butuh apa lagi di tengah semua kemudahan yang diberikan oleh Allah agar mau belajar Al Qur’an? ANTUM SEHAT???”

Selanjutnya silahkan dibuka QS 3: 142
Beliau memberikan nasehat agar selalu semangat dalam belajar Al Qur’an. 
Pertama IJTIHAD, kesungguhan dalam  merencanakan. Jika antum benar-benar serius ingin belajar Islam, maka carilah guru. Tentukan jadwalnya, tempatnya, dan mau belajar apa. Saya jadi teringat dengan sebuah nasehat bahwa perencanaan yang baik adalah setengah dari kesuksesan.

Kedua JIHAD, yaitu berjihadlah dalam melaksanakan semua perencanaan tadi. Dalam sebuah hadits dikatakan (disini saya terlewat gaaannn nyatat perawi haditsnya, hiks…) bahwa Rasulullah saw menggambarkan jalan untuk menuntut ilmu itu berupa jalan yang sempit dan berliku, bukan jalan yang lebar. Disini Rasulullah saw benar-benar sudah menunjukkan bahwa jihad ilmu itu jalannya sempit dan berliku, maka diperlukan jihad di dalamnya. Itulah sebabnya dikatakan oleh hadits tersebut bahwa barangsiapa yang melangkah keluar untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mencatat setiap langkah kakinya sebagai amal untuk dimudahkan jalannya menuju surga. Untuk antum yang tidak dihadapkan pada kondisi yang mengharuskan jihad fisik, maka antum harus berjihad ilmu.

Lalu dilanjutkan dengan kisah orang-orang yang selalu terbuka jalannya untuk menjemput hidayah sebagaimana dijelaskan dalam QS 4: 100. Selain itu, pada QS 2: 149 dijelaskan tentang kisah Fir’aun. Lalu pada QS 20: 43 dijelaskan bahwa Allah swt mengirimkan dua nabi sekaligus untuk menyampaikan kebenaran kepada Fir’aun, yaitu Nabi Musa as dan Nabi Harus as. Lalu apakah Fir’aun mendapatkan hidayah? Lalu BAGAIMAN DENGAN ANTUM YANG SELALU DIJAGA OLEH ALLAH, KENAPA TIDAK BERUBAH-UBAH MENJADI LEBIH BAIK? LAGI-LAGI ANTUM SEHAT???  (dibagian ini nohooookkk bangeettt waktu Beliau yang sampaikan…).

Maka pada QS 29: 69 Allah menjelaskan tentang hidayah bahwa tidak mudah menjadi orang baik, maka berhijrahlah. Jika lingkunganmu membuatmu sulit untuk hijrah, maka tinggalkanlah. Jika teman-temanmu membuatmu sulit untuk hijrah, maka carilah teman-teman yang bisa menemanimu berhiirah menjemput hidayah Allah. Dalam QS 2: 122 dijelaskan tentang taubat. Allah mencintai hambaNya yang senantiasa bertaubat. Lalu antum keliru mengambil cinta? ALLAH JELAS-JELAS MENCINTAIMU, TETAPI KENAPA ANTUM TIDAK AMBIL? SEMENTARA CINTA MANUSIA YANG BELUM JELAS MENGANTARKANMU KE JANNAH-NYA ANTUM AMBIL???

Ketiga MUJAHADAH, yaitu perjuangan melawan penyakit-penyakit jiwa dalam menuntut ilmu Al Qur’an seperti malas. Maka beristiqomahlah dan sabar. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.

Demikian pengantar dari Beliau saat membuka kajiannya. Jamaah sampai tertawa begitu nyadar kalau pengantarnya hampir 40 menit. Beliau pun masuk ke materi inti kajian hari ini, yaitu tentang CARA SAHABAT MENCINTAI RASULULLAH SAW.

Beliau membuka kisahnya dengan QS 2: 127 dan QS 61: 36 tentang Rasulullah saw yang sudah didoakan oleh dua nabi sebelum kedatangannya, yaitu Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Lalu dilanjutkan dengan QS 2: 138 Nabi Adam as diturunkan ke bumi lalu dibangunkannya sebuah bangunan untuk manusia. Dilanjutkan penjelasannya pada QS 3: 96-97 tergambar jelas bahwa ternyata ka’bah itu sudah ada sebelum Adam diturunkan ke bumi. Lalu kelak Nabi Ibrahim as diperintahkan oleh Allah swt untuk meninggikan bangunan ka’bah karena habis dilanda banjir. Pada proses ini Nabi Ibrahim as dibantu oleh putranya Ismail yang masih berusia 5 atau 6 tahun. Ismail pada saat itu membantu mengangkat batu-batu dengan bolak balik. Tempat ini sekarang disebut dengan hijir Ismail. Nah, anak antum sudah smp / sma sudah bisa bantu antum di rumah??? Bagaimana Ismail bisa memiliki akhlak yang seperti itu?

Ketika Ismail lahir di Mekkah, Ibrahim saat itu tinggal di Palestina. Meskipun begitu, Nabi Ibrahim as tidak pernah alfa menengok anaknya. Di tengah kesibukannya dalam berdakwah, Beliau menempuh jarak yang jauh hanya untuk menemui anaknya. Itulah sebabnya Nabi Ibrahim as mendapat gelar Sang Penyebrang, Sang Penyayang. ANTUM BUKAN NABI, TETAPI MENGABAIKAN ANAK??? ANTUM SIBUK APA???

Lalu dilanjutkan dengan QS 37: 99-109 dan 128-129 disini ane terlewat gaannn, silahkan dibaca sendiri yaaa atau kalau ada yang mau melengkapi silahkan…

Lalu dilanjutkan dengan penyebutan nama “ahmad” dalam QS 61: 6 dan penyebutan nama “Muhammad” dalam QS 3: 144; QS 33: 40; QS 47: 2; dan QS 48: 29. 

Makna “Muhammad” menunjukkan superlatif. Artinya betapa akhlaknya yang penyayang bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada hewan dan tumbuhan. Lalu beliau melanjutkan dengan kisah-kisah yang menunjukkan kemuliaan akhlak Rasulullah saw. Di bagian ini bener-bener ngga bisa nahan air mata gaannn. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullahs saw.

Setiap kali Idul Adha, Beliau selalu berqurban dengan 100 ekor unta. Ketika berqurban, doa Beliau ada tiga. Pertama qurban tersebut untuk Muhammad, kedua untuk keluarga besar Muhammad, dan ketiga untuk umat Muhammad saw. Bahkan setiap kali beliau berqurban, Beliau masih mengingat kita umatnya yang belum pernah ditemuinya. Lalu bagaimana cinta kita selama ini dengan Rasulullah saw?

Lalu Beliau berkisah tentang seorang anak yatim, pakaiannya lusuh, dan tidak mau diajak main oleh teman-temannya. Lalu Rasulullah saw menemuinya dan bertanya apa yang membuatnya sedih. Berceritalah anak tersebut kalau ayahnya sudah meninggal, dia tidak punya pakaian bagus, dia juga tidak punya mainan, sampai tidak ada yang mau bermain dengannya. Lalu Rasulullah saw berkata, “Maukah engkau jika mulai hari ini aku menjadi ayahmu? Fatimah menjadi kakakmu dan Hasan Husain menjadi teman mainmu?” anak itu lalu menangis dan memeluk Rasulullah saw dan berkata, “Mau ya Rasulullah!” lalu Beliau pun membawa anak tersebut dan memberinya pakaian serta mainan yang bagus. Lalu anak tersebut ikut bermain dengan teman-temannya yang pernah menolaknya. Teman-temannya merasa heran lalu bertanya darimana dia mendapatkan itu semua. Anak itu lalu menceritakan semua kejadiannya. Seketika teman-temannya berkata, “Duhai, mengapa ayah kami tidak meninggal juga.” Kisah ini menunjukkan bagaimana Beliau juga dicintai oleh kalangan anak-anak.

Kisah tentang akhlak ini juga dikisahkan dari Nabi Isa as bahwa ketika suatu hari Beliau melakukan perjalanan dengan muridnya. Lalu mereka melewati sebuah jalan yang ada bangkainya dan sudah sangat bau. Seketika muridnya berkata, “bau sekali bangkai ini!” lalu Nabi Isa as berkata, “PUTIH SEKALI GIGI HEWAN ITU!”. Dari kisah ini kita belajar bahwa apa yang memenuhi pikiran kita, maka itulah yang keluar dari lisan kita. Itulah mengapa Allah memerintahkan jika tak bisa berkata baik, maka diamlah. Seperti itulah gambaran akhlak Rasulullah saw. Apa yang terlihat dari kata-kata dan perilakunya, itulah yang memenuhi hati dan pikirannya. Maka pantaslah Beliau menjadi teladan.

LALU BAGAIMANA PARA SAHABAT MENCINTAI RASULULLAH SAW?
Kisah sahabat Umar bin Khattab ra saat berkata “Saya mencintai Anda ya Rasulullah, tetapi diri saya dulu.” Lalu Rasulullah saw tersenyum dan membacakan ayat Al Qur’an yang maknanya bahwa cintailah diriku melebihi dirimu sendiri (Disini ane kelewat lagi ayatnya, soalnya Beliau cepet banget jelasinnya gaannn, hikss…maafkeenn…). Lalu apa yang dilakukan Umar saat itu? Cinta para sahabat pada waktu itu tidak mengambil waktu lama. Tidak menunggu esok lalu mengubah cintanya, tetapi seketika itu juga Umar bin Khattab lalu berkata, “Ya Rasululah, sungguh aku mencintaimu melebihi cintaku pada diriku sendiri.”

Ada lagi kisah seorang perempuan yang suami dan anak-anaknya meninggal ketika perang uhud. Lalu ketika perang usai, bukan suami atau anaknya yang dicari tetapi Beliau mencari Rasulullah saw. Ketika perempuan ini menemui Rasulullah saw dalam kondisi yang baik, lalu dia bersyukur karena Rasulullah saw selamat. Perempuan ini lebih mencintai Rasulullah saw dibanding suami dan anak-anaknya.

Bukan hanya sahabat, para malaikat pun sangat mencintai Rasulullah saw. Hal ini dikisahkan dalam Al Qur’an (disini kelewat lagi ayatnya gaann…) bahwa malaikat berkata “keterlaluan orang yang mendengar namamu ya Muhammad lalu dia tidak bershalawat!”

Sementara ketika Rasulullah saw menjelang sakaratul mautnya masih saja yang diingat umatnya. Ini dijelaskan dalam QS 3: 185 dan QS 89: 27. Ketika nyawa beliau perlahan-lahan ditarik, maka Rasulullah saw berdoa, “Ya Allah, jika Engkau perkenankan, maka berikanlah semua sakitnya kepadaku.” Kata “perkenankan” disini maknanya bisa dikabulkan, bisa tidak. Lihatlah bagaimana cintanya Rasulullah saw kepada kita. Sampai diakhir hayatnya Beliau masih menyebut-nyebut kita, “ummati, ummati, ummati…”. Bahkan Rasulullah saw pernah menyatakan kerinduannya kepada kita, padahal kita belum pernah ditemuinya.

Ada juga kisah sahabat yang menunjukkan rasa cintanya kepada Rasulullah saw. Sahabat ini terlambat masuk islam. Oleh karena itu, untuk membayar semua keterlambatannya itu, sahabat ini tidak menunggu Rasulullah saw di masjid, tetapi menunggu Beliau di depan pintu rumahnya. Sahabat tersebut ingin meneladani setiap hal dari diri Rasulullah saw. Maka dalam QS 4: 69 dikatakan tentang akan bersama siapa kamu kelak.

LALU BAGAIMANA CARANYA SAYA MENCINTAI RASULULAH SAW
Inilah bagian yang lumayan bikin jari-jari ane kriting. Masya Allah, Beliau menuliskan semua ayat dan haditsnya di papan tulis sampai full papannya. Saya hanya menuliskan saja ya gaannn, silahkan dicek sendiri di Al Qur’an. Untuk haditsnya saya tidak sempat catat, karena om kameramen tidak mengarahkan kameranya ke papan tulis.
Pertama, QS 3: 31
Kedua QS 59: 7
Ketiga, QS 33: 21

Adapun turunan dari ketiga ayat tersebut
QS 51: 56; QS 17: 78; QS 2: 238; QS 17:79; QS 73; 1-20; QS 51: 15-23; QS 15: 9; QS 96: 2-5; QS 54; 17, 22, 32, & 40

Lalu diturunkan lagi
QS 4: 134; QS 2: 215; QS 2: 261-264; QS 9: 103; QS 9: 60
QS 4: 69; QS 51: 15; dan QS 3: 133-134
QS 59: 9-10

Hanya ini beberapa hadits yang sempat saya catat, yaitu Al Bukhari: 744, Muslim: 397, Bukhari: 2108-2010, Muslim 749, dan Tirmidzi: 886 (masiiiihhh banyaaakkk lagi, kameranya sudah tidak bersahabat gaannn…)
Oke, ada tiga ayat yang dijelaskan oleh Beliau. Berikut penjelasannya

PERTAMA QS 3: 31
Jika antum serius mencintai Allah swt, maka IKUTI NABI SAW. Karena cinta kepada Allah selalu beriringan dengan cinta kepada Rasulullah saw. Maka, jika antum sudah mencintai Rasulullah saw, maka engkau pun sudah mencintai Allah swt. Hal ini dijelaskan juga dalam QS 4: 69

KEDUA QS 59:7
Pada ayat ini menjelaskan bahwa “ambillah cepat semua yang diberikan oleh Nabi saw”. Hanya di dalam Islam yang ada tuntunannya mulai dari Anda bangun tidur sampai tidur kembali. Rasulullah saw sudah mencontohkan semua hal-hal detail dalam menjalani kehidupan kita. Jangan mengambil sepotong-sepotong, sholatnya seperti nabi tetapi lisannya selalu menyakiti saudaranya. Contoh kecil, ketika minum air dan tidak membaca doa maka seketika kita tidak mendapatkan apapun. Namun, ketika kita minum disertai dengan membaca doa, maka seketika itu pula minum kita bernilai ibadah. Jadi, kalau untuk menjalani kehidupan dunia saja kita butuh bekal, apalagi untuk kehidupan akhirat.

Lalu dalam QS 25: 23 dijelaskan bahwa banyak orang yang selalu berbuat baik ketika di dunia, tetapi ternyata masuk neraka. Koq bisa? Hal itu disebabkan karena perbuatannya tidak disertai dengan IMAN. Bahkan ada orang yang sholat tetapi ternyata tempat kembalinya di neraka. Dikatakan bahwa “celakalah orang yang sholat.” Hal itu karena tidak ada iman di dalam hatinya ketika dia melaksanakan sholat. Dia hanya sholat karena ingin mendapatkan pujian dari manusia. Bisa jadi semua amalannya seperti debu yanng beterbangan. Sungguh setiap manusia memiliki potensi untuk rugi. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al Ashr. Potensi rugi ini disebabkan jika waktunya tidak diisi dengan iman, hanya perbuatan sia-sia.

Jadi jika antum mengikuti semua tuntunan nabi saw, maka

  1. Setiap perbuatan akan bernilai ibadah
  2.  Diampuni dosa-dosanya dan Allah akan senantiasa menjaganya dari melakukan perbuatan dosa
  3. Dicintai oleh Allah

Kesimpulannya, jika kita menjadi pengikuti Nabi saw, maka kita akan dicintai oleh Allah sehingga Allah akan selalu menjaga kita dari perbuatan dosa. Jika antum sudah taubat, tetapi masih mengulangi kesalahan tersebut maka taubat antum belum diterima. Jangan sampai antum menjadi ahli ibadah, tetapi akhlaknya tidak mengikuti tuntunan Nabi saw.

KETIGA QS 33: 21
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa dalam diri Rasulullah saw sudah ada teladan dari kata “uswatun”. Disini huruf alif bertanda dhommah. Dhommah artinya berkumpul. Maka semua teladan dalam menjalani kehidupan sudah ada dalam diri Rasulullah saw (berkumpul dalam diri Rasulullah saw). Disini saya lagi-lagi kagum dengan Al Qur’an dimana beliau menjelaskan bahwa bahasa Al Qur’an adalah kalimat terindah dari semua yang pernah beliau pelajari. Dimana setiap huruf bahkan tanda bacanya memiliki makna. Itulah mengapa Beliau pertama kali belajar bahasa Arab karena ingin bisa membaca Al Qur’an dengan memahami maknanya. Beliau sangat suka belajar tafsir dan untuk bisa memahami itu semua harus bisa bahasa Arab. Waktu Beliau cerita tentang ini, saya jadi teringat dengan kenangan saat umroh kemarin. Semoga Allah memudahkan jalanku seperti niat yang Beliau punya dimana ketika waktu di Mekkah saya cemburu melihat penduduk setempat yang tilawah dengan penuh kenikmatan, sholat sambil nangis karena mereka paham maknanya. Dan itulah salah satu doaku di depan ka’bah, semoga Allah memudahkan jalanku untuk mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan Al Qur’an. Mohon doanya ya gaannn karena kita tidak pernah tahu doa siapa yang akan dikabulkan oleh Allah.

Pada bagian ini Beliau menutupnya dengan kalimat “keistimewaan dari meneladani Rasulullah saw adalah Anda akan menjadi teladan. Lihatlah bagaimana Abu Bakar ra meneladani Rasulullah saw. Lalu Abu Bakar pun menjadi teladan serta kisah para sahabat yang selalu meneladani kehidupan Rasulullah saw dan sampai sekarang menjadi kisah yang selalu kita teladani. Imam Syafi’I meneladnai kehidupan Rasulullah saw, maka Beliau pun menjadi teladan sampai sekarang.”

Di bagian akhir kajian Beliau, banyak kisah-kisah lain lagi seperti kisah Abu Darda yang berniaga sambil berdakwah. Abu Darda adalah orang pertama yang membuka toko di depan masjid Nabawi. Tujuannya agar Beliau bisa tetap dekat dengan Allah. Setiap kali waktu sholat tiba, maka Beliau langsung menutup tokonya lalu pergi sholat. Itulah mengapa sekarang kita banyak melihat toko di depan masjid Nabawi. Pertanyaannya, apakah kekayaannya berkurang ketika Abu Darda memilih jalan seperti itu? Nyatanya tidak. Lalu apa lagi yang menghalangimu mendekat kepada Allah?

Ada juga kisah para pahlawan nasional yang karena kedekatannya dengan Allah, mereka berhasil membuat negara kita merdeka. Kisah Jendral Sudirman yang dipilih karena kedekatannya dengan Allah, KH Ahmad Dahlan sampai kisah seorang diplomat, K.H. Agus Salim. Beliau seorang diplomat yang hafal Al Qur’an dan menguasai 14 bahasa. Suatu hari Beliau akan berpidato, lalu terdengar suara kambing. Respon orang-orang pada umumnya ketika dalam kondisi tersebut bisa jadi marah, koq bisa ada kambing dalam ruang rapat. Lalu apa respon Beliau. Karena keimanan yang ada di dalam hatinya, beliau tersenyum sambil berkata, “Saudara-saudaraku, Anda tahu bahwa saya menguasai beberapa bahasa bahkan sampai bahasa kambing pun saya kuasai. Oleh karena itu, untuk kambing izinkan saya menggunakan bahasa manusia dulu untuk menyampaikan pidato saya…” seketika semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut tertunduk kagum pada Beliau. Itulah IMAN. Negara ini bisa merdeka karena iman yang ada di dalam dada para pejuang. Bahkan rumah yang digunakan untuk membacakan teks proklamasi adalah rumah yang sudah diwaqafkan oleh seorang yang beragama Islam (disini saya kelewat namanya soalnya sudah mulai ribut jamaahnya karena waktunya sudah mau selesai…). Maka setiap persoalan yang kita hadapi, bahkan sampai persoalan negara ini pun bisa kita selesaikan jika kita punya iman di dalam hati kita (Di bagian ini Beliau menjelaskan detail kisah para pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan dengan keimanan bahkan sampai dijelaskan keturunan nenek moyangnya, tetapi ngga sempat ane catat karena fokus mendengarkan. Jamaah di sekitar ane sudah pada ribut mau pulang, soalnya detik-detik terakhir…)


Alhamdulillah, selesai juga resumenya. Mohon maaf kalau ada kekeliruan, maklum ane hanya manusia biasa yang tak luput dari khilaf. Kalau ada yang mau nambahin catatan ane, dengan senang hati ya gaaannn. Kalau mau dishare silahkan, dengan senang hati juga. Semoga resume sederhana ini bermanfaat. Mohon doanya selalu semoga Allah senantiasa menetapkan hati-hati kita untuk selalu meneladani Rasulullah saw dalam kehidupan ini. Aamiin ya Rabbal ‘alamin

Makassar, 29 Juli 2017
Ketika lagi bayangin diri ini bisa punya hafalan kayak Ustadz Adi Hidayat yang supeeerrr detail… (Senyuuuummmmmiiiinnnn ajaaaaa sambil didoain ya gaaannnn… hehehe…)

Wallahu a’lam bi shawab


NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...