Sabtu, 24 Februari 2018

Kamu Boleh Nyasar Cari Alamat, Tetapi Jangan Nyasar Saat Mencari Cinta Allah



Assalamu ‘alaikum…
Lama gak nulis nih.. Saya pengen cerita pengalaman ketika berada di tempat yang baru sekarang. Ide tulisan ini muncul ketika saya bertemu seorang Bapak yang sudah membantu saya ketika menghadapi situasi di bawah ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat πŸ˜‰

Sore itu ketika pulang dari kampus, saya menyempatkan untuk ke supermarket yang sudah disebutkan oleh teman kampus. Katanya itulah supermarket yang paling lengkap. Setelah dari sana, saya memutuskan bertanya kepada kasir dimana lokasi pasar. Dia menyebutkan beberapa tempat dan jujur tak satu pun yang kutahu😭😭😭 Akhirnya saya ganti pertanyaan, dimana pasar terdekat dari supermarket tersebut. Dia pun menjelaskan rutenya dan seperti biasa saya lemah di urusan hafal jalan kalau saya belum melewati jalan itu. 

Ya sudah, modal nekat aja berbekal petunjuk dari kasir tadi. Tahu apa yang terjadi? Saya nyasar gannn. Akhirnya bertanya di pangkalan ojek yang ada di tempat tersebut dan ternyata sudah tidak terlalu jauh. Alhamdulillah akhirnya dapat dan masih ada beberapa penjual. Lumayanlah bisa beli beberapa bahan untuk keperluan dapur. 

Selanjutnya, saya memutuskan untuk memilih arah jalan yang berbeda untuk pulang. Hitung-hitung untuk belajar hafal jalan. Saya pun nanya ke penjual rutenya kalau mau pulang ke alamat rumah. Beliau pun menjelaskan dengan penjelasan yang panjang. Lagi-lagi saya ngga ngerti. Akhirnya saya putuskan jalan saja mengikuti petunjuk awal yang masih tersimpan di memori. Lagi-lagi apa yang terjadi? Saya salah arah gann. Setelah bertanya kepada seorang Bapak yang kelihatannya lagi nunggu, beliau pun menjelaskan rute yang harus saya tempuh. Alhamdulillah kali ini saya paham karena hanya sampai tiga belokan. Akhirnya, ketemu deh jalan utama. 

Pelajaran apa yang ingin saya sampaikan dari cerita di atas? Cerita di atas hanya berkisar dalam urusan nyasar hanya untuk mencari jalan pulang. Teman-teman bisa bayangin kalau kita nyasar dalam menjalani hidup? Kita hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas. Menjalani hidup begitu saja, makan, tidur, makan, tidur, lalu apa bedanya kita dengan hewan? Bukankah Allah sudah memberikan kita akal untuk berpikir? Saat mencari alamat kita boleh nyasar gaann, tetapi saat mencari cintanya Allah jangan sampai kita nyasar. Itu beraattt, kamu gak akan sanggup. Ini kalau ngikutin nasehatnya Dilan πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

Jika dalam kondisi di atas kita bisa menggunakan berbagai aplikasi sebagai penunjuk arah, maka Allah sudah memberikan kita nikmat Al Qur’an untuk menjadi pedoman hidup kita. Jika kita bingung tentang cara mengaplikasikan semua yang ada dalam Al Qur’an, lagi-lagi Allah menunjukkan kasih sayangnya dengan mengirimkan seorang manusia mulia untuk menjadi teladan kita, Rasulullah saw. Betapa indahnya Islam ini, mulai dari urusan kita bangun tidur hingga kita tidur lagi, semuanya sudah ada petunjuknya. 

Hanya satu sayangnya, kita masih malas untuk mempelajarinya. Kita masih merasa orang yang paling sibuk sehingga tak ada waktu untuk mempelajari isi Al Qur’an dan hadits. Kita masih malu untuk bertanya kepada orang-orang yang diberikan kelebihan ilmu agama, tetapi tidak pernah malu untuk berbuat maksiat dihadapan Allah. 

Setiap manusia diberikan waktu yang sama oleh Allah, 24 jam. Tetapi mengapa kita masih belum punya waktu untuk Allah? Satu jam saja untuk mempelajari surat cinta dari Allah dari semua waktu yang diberikan oleh Allah kepada kita. Pulang kantor diajak teman untuk kajian, jawabannya lelah karena seharian kerja. Diajak ketika weekend, alasannya sibuk dan pengen menghabiskan waktu dengan keluarga. Seolah mereka yang selalu mengajakmu adalah orang-orang tak ada kerjaan.

Bersyukurlah jika ada temanmu yang rese dan selalu mengajakmu untuk datang ke taman surgaNya. Bersyukurlah ketika ada temanmu yang senantiasa rutin ngirim pesan kajian buat kamu. Bersykurlah ketika ada temanmu yang cerewet menegurmu ketika engkau melakukan sesuatu yang tidak diridhoi oleh Allah. Boleh jadi itulah kasih sayang Allah untukmu. Allah merindukanmu gaann. Allah pengen lihat kamu menjadi manusia yang lebih baik hingga Dia mengirimkan orang-orang yang rese syar’i untuk mengajakmu kembali ke jalan AllahπŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡

Jika untuk memudahkan semua urusan kerjaanmu, kamu rela menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari banyak cara untuk menyelesaikannya, lalu mengapa untuk menyelesaikan semua urusan hidupmu engkau tidak memberikan waktu untuk mempelajari tentang cara menjalaninya dan menyiapkan bekal untuk perjalanan panjang di kehidupan selanjutnya hingga mengabaikan Dia yang sudah memberikanmu banyak kenikamatan? Maka jangan heran jika rezeki kita terasa hanya seperti sisa-sisa tak pernah merasa cukup, padahal kita sudah bekerja siang malam. Boleh jadi karena kita hanya memberikan sisa-sisa waktu kita untuk Allah, maka Allah pun hanya memberikan sisa-sisa.  

Wallahu a’lam bi shawab

 “Ya Allah janganlah Engkau berikan nikmat dunia terlalu banyak hingga aku terlena. Jangan juga terlalu sedikit hingga aku melupakannya. Sesungguhnya yang sedikit lagi cukup lebih baik untukku.”
(Doa Sayyidina Umar Bin KHattab ra)

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...