Judul Novel :
Matahari
Penulis : Tere Liye
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit :
Juli 2016
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal :
390 halaman
Harga :
Rp 97.000,00
SINOPSIS
Namanya Ali, 15 tahun, kelas
sepuluh. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di
tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama. Ali tidak
menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan
baginya.
Tapi sejak dia mengetahui ada yang
aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah
seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir.
Ali sendiri punya rahasia kecil.
Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke
tempat-tempat menakjubkan.
Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu
dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia
akhirnya tahu persahabatan adalah hal yang paling utama.
***
Novel
ini bercerita tentang petualangan tiga sahabat, yaitu Raib, Seli, dan Ali. Ketiganya
memiliki kelebihan masing-masing. Raib yang bisa menghilang, Seli yang bisa
mengeluarkan petir, dan Ali yang bisa berubah menjadi beruang besar. Pada novel
ini diceritakan tentang pengalaman ketiganya saat melakukan petualangan ke klan
Bintang. Saat melakukan petualangan ini mereka menemui banyak rintangan. Salah satunya
saat dalam perjalanan menuju klan Bintang, mereka harus menghadapi ular dan
kelelawar raksasa.
Ketika
tiba di klan Bintang, mereka bertemu dengan Faar yang pada akhirnya banyak
memberikan banyak pelajaran dan menolong mereka selama berpetualang. Mereka
yang pada awalnya hanya berniat untuk melakukan sebuah perjalanan petualangan,
malah menjadi buronan dewan kota. Disinilah bagian yang menegangkan di saat
mereka harus menghadapi pasukan klan Bintang dan robot-robot yang dibuat dengan
teknologi canggih.
Penyatuan
tiga karakter dalam novel ini menambah keseruan ceritanya. Raib yang kadang
masih ragu dengan kekuatan dalam dirinya, Ali yang terkesan santai tetapi
selalu memberikan energi positif untuk teman-temannya, dan Seli yang terkadang
penakut namun selalu datang di saat-saat genting untuk menolong temannya.
Tere
Liye yang selalu memberikan banyak pelajaran moral di setiap novelnya, maka di
novel ini pun banyak hikmah yang bisa dipetik. Pelajaran pertama, pada halaman
174 – 175 yang menceritakan tentang pertemuan Faar dengan ketiga sahabat
petualang Raib, Ali, dan Seli. Faar yang terkejut karena rasa ingin tahu mereka
yang besar mendorong mereka untuk berpetualang. Pada bagian ini, penulis
seperti ingin memberikan pelajaran untuk remaja zaman sekarang yang lebih
banyak menghabiskan waktunya di depan gadgetnya atau pun melakukan hal-hal yang
tidak bermanfaat. Masa remaja seharusnya diisi dengan menambah banyak
pengalaman hidup agar kelak lebih siap menghadapi kehidupan. Pada bagian ini
juga, penulis memberikan pelajaran bahwa segala sesuatu yang datangnya dari
hati akan kembali ke hati. Setiap kebaikan yang diberikan kepada orang lain,
maka sejatinya kita sedang berbuat baik untuk diri kita sendiri. Seperti quotes
di bagian ini, “Tidak ada yang perlu
dicemaskan dari orang baik hati, bukan?”
Pelajaran
kedua, pada halaman 338 yang menceritakan saat Ali berusaha memberikan semangat
kepada Raib. Ali yang berusaha untuk terus berpikir positif dan tidak patah
semangat berhasil mengembalikan semangat Raib bahwa mereka bisa melewati ujian
tersebut.
Pelajaran
ketiga, pada halaman 357 – 359 yang menceritakan tentang buku kehidupan dan
buku kematian. Ada kalimat yang sangat menarik, “Keyakinan yang teguh, yang bahkan lebih kuat dibanding kekuatan itu
sendiri, akan membawamu jauh sekali. Dilengkapi dengan ketulusan dan kebaikan
hati, kau akan menghiasi halaman-halaman selanjutnya Buku Kehidupan”. Pada
bagian ini, penulis sepertinya ingin memberikan pesan kepada pembaca untuk
selalu mengisi waktu dengan kebaikan-kebaikan karena sejatinya saat ini kita
sedang menuliskan buku kehidupan kita. Meyakini bahwa setiap manusia diberikan
kekuatan diri atau potensi oleh Allah swt. Potensi tersebut hendaknya kita
gunakan dalam kebaikan karena sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak
manfaatnya. Kelak buku kehidupan tersebut akan menjadi sebuah sejarah kehidupan
kita yang akan diwariskan pada anak cucu di kemudian hari. Hingga mereka bisa
belajar dari setiap pengalaman kehidupan yang telah kita tuliskan.
Pelajaran
keempat, pada halaman 362 yang menceritakan kisah Raib yang bertanya kepada Ali
tentang cara melatih kekuatannya agar menjadi lebih baik. Jawaban Ali yang
inilah yang pada akhirnya membuat Raib yakin akan kekuatan yang dimilikinya, “Kamu
tahu Ra, ayahku pernah bilang, Hidup ini
adalah petualangan, Ali. Semua orang memiliki petualangannya masing-masing,
maka jadilah seorang petualang yang melakukan hal terbaik.” Pada bagian
ini, penulis sepertinya ingin memberikan pesan kepada pembaca untuk selalu
memberikan hal terbaik dalam setiap perjalanan hidup.
Pelajaran
kelima, pada halaman 389 yang menceritakan perpisahan tiga sahabat petualang
dengan Faar. Saat mereka hendak berpisah, Faar memberikan sebuah nasehat bijak,
“Jangan cemaskan sesuatu yang belum
terjadi Nak. Kita selalu bisa mengubah jalan cerita dengan ketulusan.”
Lagi-lagi penulis memberikan pelajaran bahwa tak ada ruginya jika kita selalu
memberikan kebaikan dan ketulusan kepada orang lain dalam hidup ini.
Lagi-lagi
Tere Liye berhasil memberikan banyak pelajaran moral dalam novelnya. Riset yang
sangat mendalam sangat tergambar dari caranya dalam mendeskripsikan suatu
kejadian yang sangat banyak berhubungan dengan ilmu fisika. Hal ini membuat
novel ini tak hanya sekedar bahan bacaan fiksi, tetapi banyak pengetahuan yang
dimasukkan untuk memperkuat cerita dalam novel ini.
KELEBIHAN NOVEL
Novel
ini banyak membahas tentang ilmu fisika yang kadang susah untuk dipahami di
ruang kelas. Bagi orang-orang yang kurang begitu menyukai pelajaran tersebut,
maka buku ini bisa menjadi pilihan bacaan untuk memahami fenomena alam yang
sering terjadi dan berhubungan dengan ilmu fisika. Novel ini juga sudah
menambah pilihan bacaan untuk kalangan remaja. Kelebihan lain dari novel ini
adalah ada pelajaran moral di setiap kejadian yang dialami oleh tokoh dalam
cerita. Hal inilah yang menjadi kekuatan novel ini sehingga tidak menjadi bahan
bacaan yang hanya sekedar novel, tapi banyak pelajaran moral yang sangat
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
KEKURANGAN NOVEL
Desain
cover dari novel yang kurang menarik, padahal isi novelnya sangat bagus.
Apalagi novel ini lebih diperuntukkan bagi kalangan remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar