Sabtu, 23 Januari 2016

Aku, Kamu, dan Ibu Kita...

Aku menatap layar hp-ku. Sebuah nama muncul di layar. Telpon yang kutunggu.

Ya, aku sedang menunggu telponnya untuk membicarakan bagaimana akhir dari semuanya.

"Assalamu'alaikum", sapaku mengawali pembicaraan.

"Wa'alaikumussalam wr.wb", jawaban salam dari si penelpon.

Setelah berbasa-basi sedikit, akhirnya sampailah pada point penting pembicaraan kami. Aku pun memulai pembicaraan penting itu.

"Aku sudah bicara dengan Ibuku...", kataku memulai pembicaraan kami.

"Hhmmm, terus?"

"Jawabannya sama dengan ibu kamu. Kita belum bisa bersama saat ini. Kemungkinannya kecil jika kita harus bersama sekarang. Kecuali..."

"Kecuali apa?"

"Kecuali takdir memang mengatakan kalau kita ditakdirkan bersama..."

Tak ada suara dan hening beberapa saat. Hingga satu keputusan itu pun keluar dari lisanmu...

"Kamu akan dapat yang terbaik. Sekarang, biarkan aku mendekatkan diri kepada Allah..."

"Begitu?"

"Ya, biarkan Allah yang menunjukkan jalan kita berdua..."

"Tak akan ada yang berubah bukan?"

"In syaa Allah, silaturahim kita akan tetap terjalin..."

"Mungkin aku butuh waktu..."

"Berapa lama?"

"Entahlah. Tapi aku akan berusaha agar tak ada yang berubah..."

Pembicaraan itu pun akhirnya berakhir...
Tapi aku tak pernah tahu apakah kisahnya akan berakhir sampai disini...
*********************************************

Sepenggal kisah seorang sahabat terbaikku...
Dua orang yang pada akhirnya memutuskan bahwa ibu adalah segalanya...
Dan kembali kepada Allah adalah keputusan terbaik...
Entah bagaimana akhirnya...
Hanya waktu yang bisa menjawab...
Maaf jika aku menuliskannya di blog pribadiku...
Aku hanya ingin menuliskannya...
Berharap selalu yang terbaik untukmu...

Aku tiba-tiba menemukan tulisan dari Fahd Pahdpie yang menggambarkan kisah kalian berdua...
"Aku tahu ini absurd. Menyebalkan sekaligus memuakkan. Sebenarnya, mereka tak punya hak dan kewenangan apa-apa untuk mengatur-atur hidupku, apalagi mengatur masa depanku dan kamu. Namun, kita dilahirkan di tengah budaya saat seorang anak harus menghormati dan tak boleh menyakiti hati kedua orang tuanya. Sejak kecil, kita diajari tentang karma dan tata krama. Sejak kecil, kita ketakutan menjadi Malin Kundang yang durhaka dan begitu berdosa."

Ya...
Sampai kapan pun pintu surga itu masih ada pada ayah dan ibu...
Maka biarkan semuanya berjalan...
Biarlah waktu yang menjawab...
Kemana muara dari semua kisah ini akan berakhir...
Belajarlah untuk memantaskan diri...
Pastinya memantaskan diri dihadapan Allah...
Lagi-lagi biarkan waktu yang menjawab semuanya...
Jika memang takdir berpihak pada kalian, maka biarkan Allah yang mengatur dengan segala ketentuanNya...
Bukankah kita hidup untuk mencari keberkahan?
Lagi-lagi ini soal keyakinan...
Seberapa besar keyakinanmu kepada Allah...
Maka jagalah keyakinanmu kepadaNya...
Dan biarkan skenarioNya yang berjalan...

Banyak hal di dunia ini yang kadang-kadang terlihat tidak adil...
Ketika perkataan orang lain menjadi penghalang seseorang untuk mendapatkan kebahagiaannya...
Mungkin terlihat tak adil di mata manusia...
Tapi bukankah tinta itu sudah kering?
Semua takdir kehidupan seseorang telah tertuliskan...
Tugas kita hanyalah memainkan peran sebaik mungkin dihadapanNya...
Dan biarkan waktu yang akan menjawab semuanya...

Satu lagi tulisan menarik dari akun salah satu sahabat FB...
Seringkali yang dikejar-kejar menjauh.
Yang tak disengaja mendekat.
Yang seakan sudah pasti menjadi ragu.
Yang awalnya diragukan menjadi pasti.
Yang ternilai jadi biasa.
Yang tak dinilai jadi bernilai.
Yang selalu diimpikan, tak berujung pernikahan
Yang tak pernah terpikirkan, bersanding di pelaminan

Maka, percayalah..
Jodoh itu bukan masalah seberapa lama kau mengenalnya
Seberapa akrab kau dengan orang tuanya
Atau seberapa sering kau komunikasi dengannya

Tapi,
seberapa yakin kau padaNya
Seberapa besar kepasrahan kau dengan takdirNya
seberapa besar kau merayuNya
Seberapa semangat kau menyempurnakan ikhtiar mendapatkannya
Seberapa ikhlas saat kau gagal mendapatkannya,lalu digantikan dengan yang lebih baik menurut versiNya.

Percayalah dengan ayat ini, "..Boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu. Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui" (Q.S. Al-Baqoroh:216)

#Makassar, 23 Januari 2016
Lama gak nulis cerpen, finally memutuskan menulis cerita tentang salah satu sahabatku...
Semua doa terbaik untuk kalian...
Biarkan Allah yang menunjukkan jalan kalian berdua... ^_^

Jumat, 22 Januari 2016

AKU, HUJAN, DAN DOA-DOAKU...

Sejak aku mengetahui semua tentang dirimu...
Aku mulai belajar untuk menyukaimu...
Tak lagi mengutuk kehadiranmu...

Sejak aku mengetahui bahwa kehadiranmu adalah rahmat...
Aku mulai belajar untuk mencintaimu...
Tak lagi menjadikanmu sebagai kambing hitam untuk setiap kejadian yang kualami...

Sejak aku mengetahui bahwa begitu banyak yang mengharapkan kehadiranmu...
Aku mulai belajar untuk merindukanmu...
Karena aku sudah tahu...
Bahwa kehadiranmu adalah waktu terbaik untuk melantunkan semua harapan dan doa-doaku kepadaNya...

Setiap kali engkau hadir...
Aku selalu merasa dekat denganNya...
Seperti ingin menyapaku dengan lembut, "sudahkah engkau bersyukur hari ini?"

Setiap kali melihatmu dari tempat dimana kakiku berpijak...
Disaat itulah aku melangitkan semua harapan dan doa-doaku...

Setiap kali melihatmu jatuh dihadapanku...
Meresap ke tempat dimana kakiku berpijak...
Disaat itulah aku berharap doa-doaku pun meresap seperti dirimu yang menyatu dengan bumi...

Setiap kali melihatmu mengapus jejak yang telah kulewati...
Disaat itulah aku berharap pintu ampunan terbuka lebar untuk setiap dosa-dosa yang kubuat...

Setiap kali melihat orang-orang yang tersenyum karena kehadiranmu...
Disaat itulah aku menghadirkan wajah orang-orang yang telah dikirimkan oleh Allah untuk menjadi guru dalam kehidupanku...
Berharap doa pengikat hati semakin menguatkan ukhuwah di antara kami...

Aku...
Hujan...
Dan doa-doaku...
Boleh jadi salah satu doamu terkabul disaat kehadirannya...
Maka langitkanlah semua doa dan harapanmu...

#Makassar, 22 Januari 2016
Edisi menikmati hujan bersama anak-anak ideologisku... ^_^

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...