Kemarin diberi kesempatan untuk pulang ke Sinjai karena salah satu keluarga ada yang meninggal. Yahhh, seperti biasa semua keluarga pasti pada ngumpul. Kalau gak salah ini pertama kalinya aku bertemu dengan keluarga besar setelah balik dari Jakarta. Bisa teman-teman bayangkan apa yang kuhadapi kan?
Kalau sebelum-sebelumnya, mereka pada nanya tentang kabar kuliahku. Sudah selesai belum? Kapan target selesai nak?
Waktu itu rasanya gimaaaaanaaaaaa gitu kalau ditanyain tentang kuliah. Aku cuma pengen bilang kalau aku juga pengen selesai secepatnya tapi doain ajalah tante, om biar kuliahnya cepat kelar.
Alhamdulillah setelah berhasil menyelesaikan kuliah, pertanyaan itu ternyata belum berhenti.
"Sekarang kamu kerja dimana nak?"
"Sekarang kamu tugas dimana nak?"
"Sudah langsung PNS itu nak?"
OMG...
Aku pikir semuanya sudah selesai setelah aku menyelesaikan kuliahku. Ternyata list pertanyaannya tambah banyak. Hingga ada beberapa orang yang menertawakanku ketika aku bercerita tentang cita-citaku, "Suatu hari aku pengen punya sekolah Paud atau TK di Sinjai. Aku ingin mengelola satu paud islami."
Katanya, "Jauh-jauh sekolah hanya untuk urusi sekolah anak kecil."
Ada juga yang berkomentar,"Ruginya itu sekolahmu nak."
"Sekolah tinggi-tinggi hanya belajar tentang anak kecil?"
Dan masih banyak lagi komentar yang kudapatkan.
Ya Allah...
Hanya bisa tersenyum mendengar komentar mereka. Andai mereka tahu betapa nikmatnya menjadi seorang pendidik. Betapa bahagianya melihat anak-anak yang tadinya tidak bisa menjadi bisa dan semua berkat dirimu sebagai gurunya.
Aku sekolah, menuntut ilmu jauh-jauh, belajar tiap hari, semuanya untuk keluargaku. Keluargaku yang sekarang dan keluargaku kelak. Butuh waktu yang lama untuk berproses hingga aku menyadari peranku sebagai seorang perempuan. Tetapi lagi-lagi itu hak mereka untuk berkomentar. Mengomentari cita-citaku yang katanya "aneh". Aku justru berterima kasih. Aku berharap Allah membantuku mewujudkan satu mimpiku ini. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
List pertanyaannya ternyata tak berhenti sampai disitu.
"Sudah ada calon nak?"
"Kapan kamu menikah?"
OMG...
Pertanyaan itu lagi...
Tak adakah pertanyaan lain?
Toh kita baru bertemu lagi. Menanyakan kabar pun tidak. Ahhh sudahlah, membahas topik ini ngga akan ada habisnya.
Setiap kali mendengar pertanyaan itu, jawabanku masih tetap sama.
"Calonnya sudah ada, tapi masih dijaga baik-baik oleh Allah. Belum datang-datang juga nih. Mungkin belum waktunya, doakan saja selalu yang terbaik."
Klise banget ya...
Trus mau jawaban seperti apa?
Ahhh sudahlah...
Tak perlu engkau pusing dengan semua prinsipku selama ini. Toh aku yang menjalani semuanya.
Aku teringat dengan pesan kakakku,"Kemana pun engkau pergi, jodoh akan menemukan jalannya. Dia akan sampai pada muaranya. Bagaimana caranya? Biarlah itu menjadi urusan Allah. Tugasmu hanyalah terus belajar memperbaiki diri, menyiapkan dirimu, hingga Allah benar-benar mempercayaimu bahwa semua sudah waktunya. Yakinlah bahwa janji Allah itu pasti."
So...
Jalani hidupmu dengan terus melakukan kebaikan. Menyibukkan diri dalam kebaikan. Tak perlu pusing memikirkan sesuatu yang bukan menjadi urusanmu. Usia, rezeki, dan jodoh semua adalah urusan serta rahasia Allah.
Urusan orang dewasa benar-benar ribet juga ya...
Tapi aku berterima kasih untuk orang-orang yang selalu bertanya kepadaku. Betapa besar perhatian mereka kepadaku. Semua itu adalah bentuk kasih sayang Allah untukku.
Love you all... ^_^
#Makassar, 1 Desember 2014
Edisi Home Alone, ditinggal Mama ke Sinjai...
"Karena semua akan menemukan muaranya..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar