Senin, 22 Desember 2014

Karena Engkaulah Kata Terindah Dalam Hidupku

Katanya...
Kehadiranku sangat engkau nantikan...
Keinginanmu untuk memiliki anak perempuan sungguh besar...
Bahkan rela mempertaruhkan nyawa saat aku dilahirkan...
Proses pendarahan yang mengancam nyawamu pun engkau lewati...

Katanya...
Engkau sudah menyiapkan nama untukku saat bertemu dengan dokter yang menangani proses kelahiranku...
Ada doa dibalik namaku...
Doa untuk kebaikanku...
Doa untuk satu cita-citamu yang ternyata belum menjadi rezekiku...

Katanya...
Engkau menjagaku dengan sangat hati-hati...
Ini itu dilarang...
Semua hal yang bisa membahayakan diriku...

Semua itu hanya sedikit cerita yang kudengar tentangku saat memoriku belum mampu merekam semua kejadian masa kecilku...
Hingga akhirnya aku tumbuh menjadi anak perempuan kecilmu...

Saat kecil...
Engkau sangat marah jika aku malas ke sekolah...
Banyak cara yang engkau lakukan untuk membujukku ke sekolah...
Hingga akhirnya aku berjanji padamu tak mau malas lagi ke sekolah...
Aku masih ingat kejadian itu...

Saat kecil...
Engkau tak pernah memperlakukanku istimewa meskipun aku berbeda dengan kakak-kakak...
Engkau tak pernah suka jika sifat manjaku muncul...
Engkau mengajariku bagaimana menjadi anak perempuan...
Meskipun usiaku saat itu baru tujuh tahun...
Semua pekerjaan rumah tangga harus bisa kuselesaikan...
Meski kadang aku lebih banyak membuatmu kerepotan tapi engkau terus saja mengajariku...
Aku bahkan pernah bertanya, "Apakah engkau menyayangiku sama seperti kakakku yang lain? Mengapa harus aku yang mengerjakan semuanya?"
Dan jawabanmu masih tetap sama, "Aku adalah anak perempuan!"
Aku kadang protes...
Mengapa harus anak perempuan?

Saat remaja...
Pertama kalinya engkau memberiku tanggung jawab atas pilihanku...
Engkau mulai memberiku kepercayaan yang harus kujaga...
Walaupun aku kadang masih merasakan bahwa engkau belum rela melepaskanku...
Melepaskan anakmu yang sudah mulai suka protes...
Melepaskan anakmu yang sudah mulai beranjak remaja...
Setiap temanku engkau tanyakan...
Saat temanku bercerita kalau orang tuanya tak pernah peduli pada urusan sekolahnya...
Aku justru mendapatkan hal yang berbeda...
Bahkan sampai sekarang pun engkau masih sangat peduli...
Saat temanku boleh berpacaran dengan teman sekolahnya...
Engkau justru semakin sering menasehatiku untuk menjaga kepercayaanmu...
Saat temanku boleh keluar malam dengan teman-temannya...
Engkau yang meminta kakak untuk selalu mengantarku kemana saja...
Hingga pertanyaan itu semakin sering muncul di benakku, "Kenapa harus anak perempuan?"

Saat aku mulai dewasa...
Aku harus tetap menjaga kepercayaan yang engkau berikan untukku...
Hingga akhirnya hidayah itu menyapaku...
Banyak hal yang berubah dalam hidupku...
Dan engkaulah orang yang pertama kali bereaksi...
Menanyakan banyak hal yang menjadi kekhawatiranmu...
Aku hanya bisa menjawab pertanyaanmu dalam doa-doaku...
Hingga akhirnya engkau mau menerima diriku yang baru...
Hal yang paling membahagiakan saat engkau mulai banyak bertanya padaku...
Dan ingin belajar banyak hal untuk jadi lebih baik...
Belajar beriringan denganmu...
Berpegangan tangan dalam tali agama Allah...
Itulah hal yang paling membahagiakan untukku...
Allah akhirnya menjawab doa-doaku...

Saat aku harus jauh darimu...
Aku hanya memintamu bersabar dua tahun...
Aku meminta doa-doamu agar Allah selalu menjagaku...
Aku memintamu untuk menitipkanku pada Allah...
Pertama kalinya aku merasakan pelukan yang paling berat dalam hidupku...
Aku harus siap menjalani kehidupanku sendiri...
Dan aku tak boleh mengeluh dihadapanmu...
Aku harus bisa melewati semuanya sendiri...
Dan lagi-lagi aku melihatmu menangis...
Tahukah engkau...
Aku paling tak suka melihatmu menangis...
Aku hanya ingin melihat senyummu...
Agar aku tenang selama kepergianku...
Dua tahun bukan waktu yang singkat untuk kita berdua melewati semuanya...
Ini pertama kalinya kita hidup berjauhan...
Dan aku semakin mengerti betapa berartinya dirimu untukku...

Saat aku menjalani kehidupanmu...
Aku semakin mengerti betapa berat perjuanganmu selama ini membesarkanku...
Tetapi sedikit pun engkau tak pernah mengeluh...
Saat aku mengajari anak-anak ideologis yang dititipkan Allah padaku...
Aku menjadi lebih banyak diam...
Aku semakin memahami betapa beratnya tugas yang engkau jalani selama ini...
Engkau kadang hanya meminta untuk beristirahat sejenak...
Engkau rela memberikan seluruh hidupmu untuk keluargamu...
Engkau rela tersisih dari mereka yang memandangmu sebelah mata...
Engkau rela tak memiliki keinginanmu hanya demi anak-anakmu...

Dan engkaulah kata terindah dalam hidupku...
Kusebut engkau Mama...
Ya...
Aku memanggilmu Mama...
Engkaulah kata terindah yang kumiliki...
Entah kata apa yang harus kupilih untuk menggambarkan dirimu...

Mama...
Setiap hari uban itu semakin bertambah...
Keriput di wajahmu pun semakin terlihat...
Tetapi engkau tetap perempuan tercantik yang pernah kulihat...

Mamaku yang selalu kucintai karena Allah...
Terima kasih untuk semuanya...
Terima kasih untuk kasih sayangmu selama ini...
Terima kasih telah membesarkan dan mendidikku menjadi seperti sekarang...
Terima kasih untuk kepercayaan yang engkau berikan selama ini...
Terima kasih untuk selalu menjadi pendengar dan penasehatku...
Terima kasih engkau menerimaku dengan segala kekuranganku...
Terima kasih telah mengajariku banyak hal dengan penuh kesabaran...
Aku tak tahu harus menuliskan apa lagi untukmu...

Membahagiakanmu di hari tuamu adalah keinginanku saat ini...
Aku hanya ingin melihat senyum terindah di wajahmu...
Tak perlu lagi engkau khawatirkan hidupku...
Biarlah Allah yang mengatur semuanya...
Apa yang telah engkau berikan kepadaku sudah sangat banyak...
Maka izinkanlah aku untuk membahagiakanmu...
Memilikimu adalah salah satu nikmat yang harus kusyukuri dalam hidupku...
Apapun yang dikatakan orang-orang tentang diriku...
Asalkan engkau percaya padaku...
Itu sudah cukup bagiku...

Mama Tiaku sayang...
Aku mencintaimu karena Allah...
Maafkan anakmu ini jika belum bisa membalas semua yang engkau berikan untukku...
Walaupun aku tahu bahwa aku memang tak akan pernah sanggup membalas setiap kasih sayangmu...
Hanya Allah yang bisa membalas semuanya...
Dan aku akan selalu meminta kepada-Nya...
Semoga Allah mengumpulkan kita di surga-Nya kelak...
Aamiin ya Rabbal 'alamin... ^_^

#Makassar, 22 Desember 2014
Jika engkau tak menemukan alasan untuk pulang...
Ingatlah bahwa ada seorang perempuan yang sedang menanti kehadiranmu...
Bahkan hanya dengan mendengar kabarmu kalau engkau baik-baik saja, itu sudah cukup baginya...
Pulanglah...
Peluk dia...
Katakan bahwa engkau mencintainya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...