Senin, 31 Maret 2014

Sekarang Kita, Kelak Mereka...



Baru-baru ini saya mendapat amanah dari sahabat-sahabat saya di Makassar untuk membantu mereka di bagian Tempat Penitipan Anak (TPA). Mereka membuat TPA karena adanya aturan bahwa anak-anak dilarang ikut dalam kegiatan tersebut. Itulah sebabnya panitia acara membuat area TPA di acara tersebut yang diadakan pada hari Senin, 24 Maret 2014 di Lapangan Hertasning, Makassar.
Area TPA ini ditempatkan di salah satu masjid dekat lapangan tempat acara tersebut berlangsung. Saya dan beberapa teman relawan anak menyetting teras masjid tersebut menjadi TPA. Teman-teman yang terlibat menjadi panitia TPA adalah orang-orang yang aktif dalam kegiatan anak-anak pada setiap event yang diadakan oleh panitia. Panitia sempat kewalahan karena jumlah panitia TPA tidak sebanding dengan anak-anak yang ikut dalam acara tersebut. Namun, kami sangat terbantu dengan banyaknya teman-teman akhwat dan beberapa ummahat yang bersedia membantu kami. Inilah salah satu hal yang membuat ikatan ukhuwah diantara kami semakin kuat, “selalu berlomba-lomba dalam kebaikan” termasuk dalam hal meringankan tugas saudaranya yang lain.
 Panitia TPA ini terbagi dua, yaitu teman-teman yang bertugas menangani anak yang berusia 0 – 2 tahun dan anak yang berusia 3 tahun ke atas. Beberapa kegiatan disediakan oleh panitia TPA untuk membuat anak-anak betah selama berpisah sejenak dengan orang tua mereka. Adapun kegiatan yang disediakan oleh panitia TPA, diantaranya mewarnai, membuat kolase, permainan puzzle, dan permainan bola keranjang. Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut apalagi ketika panitia memberikan bintang juara bagi anak-anak yang berhasil menyelesaikan satu pekerjaan. Panitia juga menyediakan tontonan berupa film kartun islami untuk anak-anak.
 Banyak pelajaran moral yang kudapatkan saat menjalankan amanah tersebut. Salah satunya adalah dari para orang tua yang membawa anaknya mengikuti kegiatan tersebut. Saat saya bertanya mengapa mereka membawa anak-anaknya ke acara tersebut? Tidakkah mereka khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka? Jawabannya sederhana, “karena mereka yakin kegiatannya akan berjalan aman.” Selain itu, adanya informasi yang mereka dapatkan bahwa panitia menyediakan TPA membuat mereka semakin yakin untuk membawa anaknya karena tak ada yang menjaga di rumah. Tetapi ada juga orang tua yang menaati aturan dengan tidak membawa anaknya. Selain taat pada aturan, katanya mereka juga membantu meringankan kerja panitia TPA.
Pelajaran lain yang kudapatkan adalah para ummahat yang mempercayakan anaknya kepada kami. Padahal kami baru saling mengenal saat acara tersebut. Kami tak ada ikatan kekeluargaan, tetapi mereka mempercayakan keselamatan anak-anaknya kepada kami. “Tolong jaga anak saya ya ammah,” tutur seorang Ibu saat menyerahkan anaknya kepada salah satu teman panitia. Alasan mereka pun sangat sederhana, “ikatan ukhuwah”. Ikatan ukhuwah diantara kami sudah terjalin jauh sejak sebelum kami bertemu. Kami dipertemukan di jalan dakwah ini sehingga anak-anak mereka juga menjadi anak-anak kami. Meskipun mereka tidak terlahir dari rahim kami. 
Saat memandang anak-anak yang tengah asyik mengikuti setiap kegiatan yang disediakan oleh panitia, ada bahagia yang terselip di hatiku. Ketika memandangi wajah-wajah polos mereka, saya seperti melihat bibit-bibit pemimpin masa depan. Jika satu keluarga memiliki minimal tiga anak dan anak-anak tersebut dididik dalam keluarga dakwah. Mereka dididik untuk menjadi calon-calon pemimpin masa depan. Mereka diajarkan untuk mengenal dan mencintai Allah swt dan meneladani Rasulullah saw, maka bisakah Anda  bayangkan seperti apa Indonesia nantinya? Tidakkah hal ini menjadi sebuah semangat buat kita bahwa harapan itu masih ada. Ya, sekarang kita dan suatu saat merekalah yang kelak akan memimpin negara ini. Merekalah yang kelak akan menciptakan sepenggal firdaus di bumi Indonesia. Semoga kita tetap istiqomah menjadi bagian dari orang-orang yang mengantarkan mereka menjadi pejuang-pejuang yang menegakkan agama Allah di bumi cinta-Nya. 

Melalui tulisan ini juga, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman relawan anak yang telah bersedia menjadi panitia TPA pada acara tersebut. Tak lupa terima kasih yang sebesar-besarnya juga kepada teman-teman akhwat dan para ummahat yang dengan ikhlas membantu meringankan kerja-kerja panitia. Hanya Allah yang bisa membalas setiap kebaikan yang teman-teman berikan dalam perjuangan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...