Baru-baru
ini saya mendapat amanah dari sahabat-sahabat saya di Makassar untuk membantu
mereka di bagian Tempat Penitipan Anak (TPA). Mereka membuat TPA karena adanya
aturan bahwa anak-anak dilarang ikut dalam kegiatan tersebut. Itulah sebabnya
panitia acara membuat area TPA di acara tersebut yang diadakan pada
hari Senin, 24 Maret 2014 di Lapangan Hertasning, Makassar.
Area
TPA ini ditempatkan di salah satu masjid dekat lapangan tempat acara tersebut
berlangsung. Saya dan beberapa teman relawan anak menyetting teras masjid
tersebut menjadi TPA. Teman-teman yang terlibat menjadi panitia TPA adalah
orang-orang yang aktif dalam kegiatan anak-anak pada setiap event yang diadakan
oleh panitia. Panitia sempat kewalahan karena jumlah panitia TPA tidak sebanding
dengan anak-anak yang ikut dalam acara tersebut. Namun, kami sangat terbantu
dengan banyaknya teman-teman akhwat dan beberapa ummahat yang bersedia membantu
kami. Inilah salah satu hal yang membuat ikatan ukhuwah diantara kami semakin
kuat, “selalu berlomba-lomba dalam kebaikan” termasuk dalam hal meringankan
tugas saudaranya yang lain.
Panitia
TPA ini terbagi dua, yaitu teman-teman yang bertugas menangani anak yang
berusia 0 – 2 tahun dan anak yang berusia 3 tahun ke atas. Beberapa kegiatan
disediakan oleh panitia TPA untuk membuat anak-anak betah selama berpisah
sejenak dengan orang tua mereka. Adapun kegiatan yang disediakan oleh panitia
TPA, diantaranya mewarnai, membuat kolase, permainan puzzle, dan permainan bola
keranjang. Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut apalagi ketika
panitia memberikan bintang juara bagi anak-anak yang berhasil menyelesaikan
satu pekerjaan. Panitia juga menyediakan tontonan berupa film kartun islami
untuk anak-anak.
Banyak
pelajaran moral yang kudapatkan saat menjalankan amanah tersebut. Salah satunya
adalah dari para orang tua yang membawa anaknya mengikuti kegiatan tersebut.
Saat saya bertanya mengapa mereka membawa anak-anaknya ke acara tersebut?
Tidakkah mereka khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka? Jawabannya
sederhana, “karena mereka yakin kegiatannya akan berjalan aman.” Selain itu,
adanya informasi yang mereka dapatkan bahwa panitia menyediakan TPA membuat
mereka semakin yakin untuk membawa anaknya karena tak ada yang menjaga di
rumah. Tetapi ada juga orang tua yang menaati aturan dengan tidak
membawa anaknya. Selain taat pada aturan, katanya mereka juga membantu meringankan
kerja panitia TPA.
Pelajaran
lain yang kudapatkan adalah para ummahat yang mempercayakan anaknya kepada
kami. Padahal kami baru saling mengenal saat acara tersebut. Kami tak ada
ikatan kekeluargaan, tetapi mereka mempercayakan keselamatan anak-anaknya
kepada kami. “Tolong jaga anak saya ya ammah,” tutur seorang Ibu saat
menyerahkan anaknya kepada salah satu teman panitia. Alasan mereka pun sangat
sederhana, “ikatan ukhuwah”. Ikatan ukhuwah diantara kami sudah terjalin jauh
sejak sebelum kami bertemu. Kami dipertemukan di jalan dakwah ini sehingga
anak-anak mereka juga menjadi anak-anak kami. Meskipun mereka tidak terlahir
dari rahim kami.
Saat
memandang anak-anak yang tengah asyik mengikuti setiap kegiatan yang disediakan
oleh panitia, ada bahagia yang terselip di hatiku. Ketika memandangi wajah-wajah
polos mereka, saya seperti melihat bibit-bibit pemimpin masa depan. Jika satu
keluarga memiliki minimal tiga anak dan anak-anak tersebut dididik dalam
keluarga dakwah. Mereka dididik untuk menjadi calon-calon pemimpin masa depan.
Mereka diajarkan untuk mengenal dan mencintai Allah swt dan meneladani
Rasulullah saw, maka bisakah Anda
bayangkan seperti apa Indonesia nantinya? Tidakkah hal ini menjadi
sebuah semangat buat kita bahwa harapan itu masih ada. Ya, sekarang kita dan
suatu saat merekalah yang kelak akan memimpin negara ini. Merekalah yang kelak
akan menciptakan sepenggal firdaus di bumi Indonesia. Semoga kita tetap
istiqomah menjadi bagian dari orang-orang yang mengantarkan mereka menjadi
pejuang-pejuang yang menegakkan agama Allah di bumi cinta-Nya.
Melalui tulisan ini juga, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua teman-teman relawan anak yang telah bersedia menjadi panitia TPA pada
acara tersebut. Tak lupa terima kasih yang sebesar-besarnya juga kepada
teman-teman akhwat dan para ummahat yang dengan ikhlas membantu meringankan
kerja-kerja panitia. Hanya Allah yang bisa membalas setiap kebaikan yang
teman-teman berikan dalam perjuangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar