Judul : Rumahku Masih Ngontrak
Penulis : Dr. Syafiq bin Riza bin Hasan bin Abdul Qadir bin Salim
Basalamah, MA
Penerbit : Rumah Ilmu
Jumlah
Halaman: 83 halaman
Berawal dari mendengar
cerita teman-teman yang sibuk mencari rumah hingga kisah seorang teman yang
memutuskan untuk meninggalkan aktivitas yang bisa menjeratnya pada riba,
membuat saya banyak mencari pelajaran tentang rumah. Saya hanya teringat pesan
dari seorang ustadz, “Banyak yang sibuk membangun rumahnya di
dunia, tetapi lupa membangun rumahnya di akhirat.” Sejak itu saya
selalu bertanya, “Bagaimana cara membangun rumah di surga?” Iseng buat status,
Alhamdulillah rezeki anak sholehah. Seorang teman di Komunitas Menulis Online (KMO),
Kang Tiesna Sutisna, membaca status tersebut dan beliau menghadiahkan bukunya
yang berjudul “Rumahku Masih Ngontrak”. Semoga Allah membalas kebaikan Beliau
dengan penjagaan dari Allah untuk keluarga kecilnya. Saya tertarik untuk
membuat resume buku ini dengan niat semoga banyak yang mengetahui manfaat dari
buku ini dan sebagai ikhtiar untuk memperbanyak link meraih surgaNya Allah.
Aaminn Ya Rabbal ‘alamin
Buku ini diawali dengan
bab Kampanye Shalawat. Penulis ingin mengajak para pembaca untuk selalu
bershalawat kepada Rasulullah saw lewat beberapa kisah. Salah satu kisahnya
yaitu ketika Nabi saw menceritakan tentang Al Baitul Ma’mur di atas langit sana
yang beliau lihat pada saat peristiwa Isra ‘Mi’raj. Beliau berkata: “Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Akupun
bertanya kepada JIbril, beliau menjawab, “Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada
70.000 malaikat yang sholat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak
akan kembali lagi dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.” (HR. Bukhari
3207, Muslim 164, Nasai 448 dan lainnya)”. Jika malaikat saja bershalawat kepada
Rasulullah saw, lalu bagaimana dengan kita? Seberapa banyak shawalat kita
kepada Rasulullah saw?
Pada bab-bab selanjutnya,
penulis banyak menceritakan tentang nikmatnya memiliki sebuah rumah. Dimana
dalam surah An Nahl : 80 dikatakan bahwa “dan
Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal.” Berdasarkan
tafsir Ibnu Katsir berkata bahwa kesempurnaan nikmat dari Allah kepada hambaNya
yaitu Allah menjadikan rumah-rumah sebagai tempat berlindung, bernaung, dan
memperoleh segala macam manfaat dengannya (Tafsir Ibnu Katsir 4/590). Selain
itu dari sahabat Nabi saw, Sa’ad bin Abi Waqqash ra, Rasulullah saw bersabda: “Empat hal yang menjadi sumber kebahagiaan:
isteri shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik, dan tunggangan
yang nyaman. Empat hal sumber kesengsaraan: tetangga yang buruk, isteri yang
durhaka, tempat tinggal yang sempit, dan kendaraan yang tidak nyaman. (HR.
Ibn Hibban 4032 Shahihah 282)”
Penulis juga memaparkan
beberapa kisah yang sudah Allah tuliskan dalam Al Qur’an tentang kesudahan
orang dahulu yang ditimpa azab karena kesombongan memiliki bangunan-bangunan
yang mewah, seperti kisah Kaum Tsamud, Kaum ‘Aad, hingga kerajaan Fir’aun. Di
dalam Al Qur’an telah tergambar jelas bagaimana mereka pada akhirnya
meninggalkan bangunan-bangunan yang mereka bangga-banggakan selama hidupnya dan
membuat mereka lupa kepada Allah.
“Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan
runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat pelajaran bagi kaum yang mengetahui”
(QS. An Naml:
52)
Di sisi lain, Allah juga memberikan
contoh dari kisah Nabi Sulaiman as. Nabi dan raja yang shaleh dan tersohor,
namun keshalehan dan kenabiannya tidak dapat menjadikannya kekal dan abadi
tinggal di istana dan kerajaan yang dibangunnya, bahkan beliau telah diberi
berbagai karunia yang tidak diberikan kepada selain beliau (Shaad: 35-40).
Ternyata Nabi Sulaiman pun juga harus keluar meninggalkan istananya dan
singgasana ratu Balqis yang spektakuler.
So, Sejatinya semuanya hanya mengontrak!!! Sebagus apapun rumah yang dimiliki,
maka ia tetap saja rumah kontrakan. Sehebat apapun ketaqwaan dan keshalihan
hamba, ia pada sejatinya juga mengontrak. Karena akan datang suatu hari yang
memaksa kita untuk keluar dari rumah kita. Tidak kenal, raja, nabi, presiden,
atau siapa saja. Sampai mati ia ngontrak di muka bumi ini. Bila masa kontrakan
habis maka harus keluar, mau tidak mau!
Suka tidakl suka!
Penulis juga menuliskan
beberapa kisah inspiratif dari perempuan-perempuan sholehah terdahulu untuk
menjadi teladan kita. Diantaranya kisah Khadijah ra, isteri Rasulullah saw.
Dalam sebuah hadits diceritakan, “Jibril mendatangi Nabi saw lalu berkata: “Ya Rasulullah, Khadijah telah datang membawa
tempayan berisi kuah atau makanan atau minuman, maka jika ia tiba sampaikanlah
kepadanya salam dari Rabbnya (La Ilaha Illa Allah, Allah yang menciptakan
makhluk, yang menciptakan surga dan neraka, kirim salam buat Khadijah. Betapa
mulianya dan dicintainya Khadijah oleh Allah swt) dan aku juga kirim salam –
kata malaikat Jibril, serta berikan kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah
rumah yang terbuat dari mutiara yang tidak ada suara keras (hiruk pikuk) di
dalamnya dan juga tidak ada keletihan” (HR. Bukhari No 3820 dan Muslim No
2432).
Kisah lain yang sangat
menggugah hati adalah Isteri Fir’aun, Asiah. Asiah yang tinggal di istana
kerajaan berbalut segala kemewahan, namun ketika iman masuk ke dalam hatinya,
beliau pun meminta sebuah rumah kepada Allah. Kisah ini diabadikan dalam Al
Qur’an surah At Tahrim: 11: “Dan Allah
membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika itu
berkata: ‘Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dan selamatkanlah
aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum zhalim.’”
Indah sekali doa itu. Asiah berdoa agar bisa bertetangga dengan Allah. Seperti
dikatakan dalam sebuah peribahasa Arab, “Pilih tetangga terlebih dahulu sebelum
pilih rumah.” Seperti itulah islam mengajari kita dalam memilih rumah, pilihlah
tetangga terlebih dahulu karena kita tidak akan tinggal satu atau dua tahun di
rumah tersebut, tetapi akan tinggal bertahun-tahun. Point ini juga dibahas
dalam ilmu parenting tentang bagaimana lokasi rumah sangat mempengaruhi proses
pengasuhan pada anak.
Lalu bagaimana cara
memiliki rumah di surga?
Berikut saya paparkan
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membangun rumah kita di surga yang
dibahas dalam buku ini:
1. Shalat
sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam
“Tidaklah seorang muslim melaksanakan sholat
sunnah untuk Allah pada setiap harinya sebanyak 12 raka’at selain shalat
fardhunya, melainkan Allah akan membangunkan baginya rumah di surga”.
(Shahih Muslim Juz 1 hal. 502).
2. Membangun
masjid
Nabi
saw bersabda: “Barang siapa yang
membangunkan sebuah masjid karena Allah, walaupun sekecil tempat bertelurnya
burung Dara pasir atau yang lebih kecil, niscaya Allah akan membangunkan
untuknya rumah di surga” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Albani, Shahih
Jami’ No 6128).
3. Membaca
surah Al Ikhlas 10 kali
Rasulullah
saw bersabda: “Barang siapa yang membaca
surah Qul Quwallahu Ahad sebanyak sepuluh kali, niscaya Allah akan membangunkan
untuknya rumah di surga”. (HR. Ahmad, dishahihkan Albani, Shahih Jami’ No
6472).
4. Bersabar
dan memuji Allah tatkala mendapat musibah meninggalnya buah hati
Rasulullah
saw bersabda:
Jika
anak seorang hamba Allah swt meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikat-Nya:
“Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?”, maka mereka berkata: “Iya benar”.
Kemudian
Allah berkata: “Kalian telah mengambil buah hatinya?, maka para malaikat
berkata: “Iya benar”.
Allah
bertanya lagi: “Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku?”
“Dia
memuji-Mu dan berkata “Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un (Sesunggunya kami
miliki Allah dan sesungguhnya kepadaNya kami akan kembali)”,jawab para
malaikat.
Allah
pun berfirman: “Dirikanlah sebuah rumah
untuk hamba-Ku di surga dan namakan rumah itu RUMAH PUJIAN”. (HR. Tirmidzi, dihasankan Albani, Shahihul Jami’
No 795).
5. Membaca
doa tatkala masuk pasar
Barangsiapa
yang masuk ke pasar dan berkata: “Tiada
Tuhan yang berhak disembah melainkan hanya Allah yang Esa, yang tiada sekutu
bagi-Nya, milliki-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala pujian, Dia yang menghidupkan
dan Dia yang mematikan, dan Dia Maha Hidup, tidak mati, di tangan-Nya segala
kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Maka Allah akan
menuliskan baginya seribu dikali seribu kebaikan, dihapuskan darinya seribu
kali seribu dosa, dan diangkat untuknya seribu kali seribu derajat dan Allah
akan membanguinkan baginya rumah di surga. (HR Ahmad, Tirmidzi, dihasankan oleh
Albani – Shahihul Jami’ No 6231).
6. Meninggalkan
kebiasaan berdusta, walaupun hanya sedang bergurau
“Aku menjamin sebuah rumah di tengah-tengah surga,
bagi yang meninggalkan dusta, walaupun hanya bergurau”. (Hr Abu Dawud,
Tirmidzi, Ibnu Majah, Shohihah No 273).
7. Meninggalkan
segala bentuk perdebatan walau merasa penda[patnya adalah yang paling benar
Rasulullah
saw bersabda: “Aku menjaminkan sebuah
rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan pertengakaran walaupun ia
dipihak yang benar”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasanjkan oleh Albani
dalam Shohih Targhib 3/6).
8. Menutup
celah diantara shaf sholat
Rasulullah
saw bersabda: “Barangsiapa yang menutup
celah di shaf niscaya Allah akan mengangkat baginya satu derajat dan
membangunkannya rumah di surga”. (HR. Thabrani, dishahihkan Albani,
Shohihah No 1892).
9. Berhijrah
Rasulullah
saw bersabda: “Aku menjaminkan sebuah
rumah di bagian pinggiran surga, di tengah surga yang tertinggi dari
kamar-kamar surga bagi yang beriman kepadaku dan masuk islam serta berhijrah”.
(HR. Nasai, Shohih Jami’ No 1465).
10. Berjihad
di jalan Allah
Rasulullah
saw bersabda: “Aku menjaminkan bagi yang
beriman kepadaku, aku menjaminkan bagi yang beriman kepadaku, dia memeluk islam
dan berjihad di jalan Allah, dengan sebuah rumah di pinggiran surga, satu buah
rumah di tengah surga, dan satu buah rumah di surga yang tertinggi”. (Hr
Nasai, Shohih Jami’ No 1465).
Ada
yang spesial di point ini, tiga rumah spesial ini dikhususkan bagi mereka yang
menegakkan kalimat Allah di muka bumi.
11. Khusnul
Khuluq (Akhlak yang Baik)
Bila
engkau mengharapkan sebuah rumah yang indah di surga, maka perbaikilah
akhlakmu. Rasulullah saw bersabda: “Subhanallah
aku menjaminkan rumah di surga tertinggi bagi siapa yang akhlaknya baik”.
(HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Albani dalam Shahih Targhib 3/6)
Alhamdulillah,
selsai juga membuat review buku ini. Semoga bermanfaat teman-teman dan teruslah
menebar manfaat di muka bumi Allah. Semoga kelak Allah menghadiahkan kita
sebuah rumah disisiNya, aamiin ya Rabbal ‘alamin
Makassar,
18 Juli 2017
#InstitutIbu
Profesional
#RumbelIIP
#RumahBelajarMenulilsIIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar