Selasa, 18 Juli 2017

RUMAHKU MASIH NGONTRAK


Judul                    : Rumahku Masih Ngontrak
Penulis                : Dr. Syafiq bin  Riza bin Hasan bin Abdul Qadir bin Salim Basalamah, MA
Penerbit              : Rumah Ilmu
Jumlah Halaman: 83 halaman

Berawal dari mendengar cerita teman-teman yang sibuk mencari rumah hingga kisah seorang teman yang memutuskan untuk meninggalkan aktivitas yang bisa menjeratnya pada riba, membuat saya banyak mencari pelajaran tentang rumah. Saya hanya teringat pesan dari seorang ustadz, “Banyak yang sibuk membangun rumahnya di dunia, tetapi lupa membangun rumahnya di akhirat.” Sejak itu saya selalu bertanya, “Bagaimana cara membangun rumah di surga?” Iseng buat status, Alhamdulillah rezeki anak sholehah. Seorang teman di Komunitas Menulis Online (KMO), Kang Tiesna Sutisna, membaca status tersebut dan beliau menghadiahkan bukunya yang berjudul “Rumahku Masih Ngontrak”. Semoga Allah membalas kebaikan Beliau dengan penjagaan dari Allah untuk keluarga kecilnya. Saya tertarik untuk membuat resume buku ini dengan niat semoga banyak yang mengetahui manfaat dari buku ini dan sebagai ikhtiar untuk memperbanyak link meraih surgaNya Allah. Aaminn Ya Rabbal ‘alamin

Buku ini diawali dengan bab Kampanye Shalawat. Penulis ingin mengajak para pembaca untuk selalu bershalawat kepada Rasulullah saw lewat beberapa kisah. Salah satu kisahnya yaitu ketika Nabi saw menceritakan tentang Al Baitul Ma’mur di atas langit sana yang beliau lihat pada saat peristiwa Isra ‘Mi’raj. Beliau berkata: “Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Akupun bertanya kepada JIbril, beliau menjawab, “Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada 70.000 malaikat yang sholat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.” (HR. Bukhari 3207, Muslim 164, Nasai 448 dan lainnya)”.  Jika malaikat saja bershalawat kepada Rasulullah saw, lalu bagaimana dengan kita? Seberapa banyak shawalat kita kepada Rasulullah saw?

Pada bab-bab selanjutnya, penulis banyak menceritakan tentang nikmatnya memiliki sebuah rumah. Dimana dalam surah An Nahl : 80 dikatakan bahwa “dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal.” Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir berkata bahwa kesempurnaan nikmat dari Allah kepada hambaNya yaitu Allah menjadikan rumah-rumah sebagai tempat berlindung, bernaung, dan memperoleh segala macam manfaat dengannya (Tafsir Ibnu Katsir 4/590). Selain itu dari sahabat Nabi saw, Sa’ad bin Abi Waqqash ra, Rasulullah saw bersabda: “Empat hal yang menjadi sumber kebahagiaan: isteri shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik, dan tunggangan yang nyaman. Empat hal sumber kesengsaraan: tetangga yang buruk, isteri yang durhaka, tempat tinggal yang sempit, dan kendaraan yang tidak nyaman. (HR. Ibn Hibban 4032 Shahihah 282)”

Penulis juga memaparkan beberapa kisah yang sudah Allah tuliskan dalam Al Qur’an tentang kesudahan orang dahulu yang ditimpa azab karena kesombongan memiliki bangunan-bangunan yang mewah, seperti kisah Kaum Tsamud, Kaum ‘Aad, hingga kerajaan Fir’aun. Di dalam Al Qur’an telah tergambar jelas bagaimana mereka pada akhirnya meninggalkan bangunan-bangunan yang mereka bangga-banggakan selama hidupnya dan membuat mereka lupa kepada Allah. 

Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi kaum yang mengetahui
(QS. An Naml: 52)

Di sisi lain, Allah juga memberikan contoh dari kisah Nabi Sulaiman as. Nabi dan raja yang shaleh dan tersohor, namun keshalehan dan kenabiannya tidak dapat menjadikannya kekal dan abadi tinggal di istana dan kerajaan yang dibangunnya, bahkan beliau telah diberi berbagai karunia yang tidak diberikan kepada selain beliau (Shaad: 35-40). Ternyata Nabi Sulaiman pun juga harus keluar meninggalkan istananya dan singgasana ratu Balqis yang spektakuler.

So, Sejatinya semuanya hanya mengontrak!!! Sebagus apapun rumah yang dimiliki, maka ia tetap saja rumah kontrakan. Sehebat apapun ketaqwaan dan keshalihan hamba, ia pada sejatinya juga mengontrak. Karena akan datang suatu hari yang memaksa kita untuk keluar dari rumah kita. Tidak kenal, raja, nabi, presiden, atau siapa saja. Sampai mati ia ngontrak di muka bumi ini. Bila masa kontrakan habis maka harus keluar, mau tidak mau! Suka tidakl suka!


Penulis juga menuliskan beberapa kisah inspiratif dari perempuan-perempuan sholehah terdahulu untuk menjadi teladan kita. Diantaranya kisah Khadijah ra, isteri Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits diceritakan, “Jibril mendatangi Nabi saw lalu berkata: “Ya Rasulullah, Khadijah telah datang membawa tempayan berisi kuah atau makanan atau minuman, maka jika ia tiba sampaikanlah kepadanya salam dari Rabbnya (La Ilaha Illa Allah, Allah yang menciptakan makhluk, yang menciptakan surga dan neraka, kirim salam buat Khadijah. Betapa mulianya dan dicintainya Khadijah oleh Allah swt) dan aku juga kirim salam – kata malaikat Jibril, serta berikan kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah yang terbuat dari mutiara yang tidak ada suara keras (hiruk pikuk) di dalamnya dan juga tidak ada keletihan” (HR. Bukhari No 3820 dan Muslim No 2432).

Kisah lain yang sangat menggugah hati adalah Isteri Fir’aun, Asiah. Asiah yang tinggal di istana kerajaan berbalut segala kemewahan, namun ketika iman masuk ke dalam hatinya, beliau pun meminta sebuah rumah kepada Allah. Kisah ini diabadikan dalam Al Qur’an surah At Tahrim: 11: “Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika itu berkata: ‘Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum zhalim.’ Indah sekali doa itu. Asiah berdoa agar bisa bertetangga dengan Allah. Seperti dikatakan dalam sebuah peribahasa Arab, “Pilih tetangga terlebih dahulu sebelum pilih rumah.” Seperti itulah islam mengajari kita dalam memilih rumah, pilihlah tetangga terlebih dahulu karena kita tidak akan tinggal satu atau dua tahun di rumah tersebut, tetapi akan tinggal bertahun-tahun. Point ini juga dibahas dalam ilmu parenting tentang bagaimana lokasi rumah sangat mempengaruhi proses pengasuhan pada anak.

Lalu bagaimana cara memiliki rumah di surga?
Berikut saya paparkan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membangun rumah kita di surga yang dibahas dalam buku ini:

1.    Shalat sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam
Tidaklah seorang muslim melaksanakan sholat sunnah untuk Allah pada setiap harinya sebanyak 12 raka’at selain shalat fardhunya, melainkan Allah akan membangunkan baginya rumah di surga”. (Shahih Muslim Juz 1 hal. 502).

2.    Membangun masjid
Nabi saw bersabda: “Barang siapa yang membangunkan sebuah masjid karena Allah, walaupun sekecil tempat bertelurnya burung Dara pasir atau yang lebih kecil, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Albani, Shahih Jami’ No 6128).

3.    Membaca surah Al Ikhlas 10 kali
Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang membaca surah Qul Quwallahu Ahad sebanyak sepuluh kali, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga”. (HR. Ahmad, dishahihkan Albani, Shahih Jami’ No 6472).

4.    Bersabar dan memuji Allah tatkala mendapat musibah meninggalnya buah hati
Rasulullah saw bersabda:
Jika anak seorang hamba Allah swt meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikat-Nya: “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?”, maka mereka berkata: “Iya benar”.
Kemudian Allah berkata: “Kalian telah mengambil buah hatinya?, maka para malaikat berkata: “Iya benar”.
Allah bertanya lagi: “Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku?”
“Dia memuji-Mu dan berkata “Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un (Sesunggunya kami miliki Allah dan sesungguhnya kepadaNya kami akan kembali)”,jawab para malaikat.
Allah pun berfirman: “Dirikanlah sebuah rumah untuk hamba-Ku di surga dan namakan rumah itu RUMAH PUJIAN”. (HR. Tirmidzi, dihasankan Albani, Shahihul Jami’ No 795).

5.    Membaca doa tatkala masuk pasar
Barangsiapa yang masuk ke pasar dan berkata: “Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan hanya Allah yang Esa, yang tiada sekutu bagi-Nya, milliki-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala pujian, Dia yang menghidupkan dan Dia yang mematikan, dan Dia Maha Hidup, tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Maka Allah akan menuliskan baginya seribu dikali seribu kebaikan, dihapuskan darinya seribu kali seribu dosa, dan diangkat untuknya seribu kali seribu derajat dan Allah akan membanguinkan baginya rumah di surga. (HR Ahmad, Tirmidzi, dihasankan oleh Albani – Shahihul Jami’ No 6231).

6.    Meninggalkan kebiasaan berdusta, walaupun hanya sedang bergurau
Aku menjamin sebuah rumah di tengah-tengah surga, bagi yang meninggalkan dusta, walaupun hanya bergurau”. (Hr Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Shohihah No 273).

7.    Meninggalkan segala bentuk perdebatan walau merasa penda[patnya adalah yang paling benar
Rasulullah saw bersabda: “Aku menjaminkan sebuah rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan pertengakaran walaupun ia dipihak yang benar”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasanjkan oleh Albani dalam Shohih Targhib 3/6).

8.    Menutup celah diantara shaf sholat
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menutup celah di shaf niscaya Allah akan mengangkat baginya satu derajat dan membangunkannya rumah di surga”. (HR. Thabrani, dishahihkan Albani, Shohihah No 1892).

9.    Berhijrah
Rasulullah saw bersabda: “Aku menjaminkan sebuah rumah di bagian pinggiran surga, di tengah surga yang tertinggi dari kamar-kamar surga bagi yang beriman kepadaku dan masuk islam serta berhijrah”. (HR. Nasai, Shohih Jami’ No 1465).

10.  Berjihad di jalan Allah
Rasulullah saw bersabda: “Aku menjaminkan bagi yang beriman kepadaku, aku menjaminkan bagi yang beriman kepadaku, dia memeluk islam dan berjihad di jalan Allah, dengan sebuah rumah di pinggiran surga, satu buah rumah di tengah surga, dan satu buah rumah di surga yang tertinggi”. (Hr Nasai, Shohih Jami’ No 1465).

Ada yang spesial di point ini, tiga rumah spesial ini dikhususkan bagi mereka yang menegakkan kalimat Allah di muka bumi.

11.  Khusnul Khuluq (Akhlak yang Baik)
Bila engkau mengharapkan sebuah rumah yang indah di surga, maka perbaikilah akhlakmu. Rasulullah saw bersabda: “Subhanallah aku menjaminkan rumah di surga tertinggi bagi siapa yang akhlaknya baik”. (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Albani dalam Shahih Targhib 3/6)


Alhamdulillah, selsai juga membuat review buku ini. Semoga bermanfaat teman-teman dan teruslah menebar manfaat di muka bumi Allah. Semoga kelak Allah menghadiahkan kita sebuah rumah disisiNya, aamiin ya Rabbal ‘alamin


Makassar, 18 Juli 2017
#InstitutIbu Profesional
#RumbelIIP
#RumahBelajarMenulilsIIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...