Sabtu, 29 Juli 2017

CINTA SAHABAT KEPADA RASULULLAH SAW (Resume Kajian Ustadz Adi Hidayat, LC., MA)



Bismillah…
Hari ini Allah memberikan saya kesempatan untuk mengikuti kajian dari Ustadz Adi Hidayat. Ustadz yang saya kenal lewat you tube ini akhirnya datang ke Makassar. Ustadz yang dikenal dengan disetiap nasehatnya selalu disertai dengan kalimat “antum sehat???” dan juga hafalannya yang Masya Allah sangat detail. In syaa Allah, saya mencoba untuk membuat resume dari kajian Beliau. Meskipun caranya menjelaskan yang cepatnya Masya Allah, mudah-mudahan tidak mengurangi makna dari apa yang beliau sampaikan. Disini saya tidak menuliskan lengkap ayat Al Qur’annya, berhubung butuh waktu lama untuk membuat tulisan lengkapnya karena Beliau betul-betul detail menyebutkan setiap point dengan ayat Al Qur’an (Surah, ayat, halaman, baris, sampai letaknya di sudut bagian mana) dan hadits. Jadi, saya hanya menuliskan ayatnya, silahkan dicek langsung di Al Qur’annya ya gaannn.


Beliau membuka kajiannya dengan motivasi untuk mempelajari Al-Qur’an. Masya Allah, pengantarnya aja lebih tiga puluh menit. Diawali dengan QS. 2: 214 tentang motivasi Al Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan kisah para sahabat ketika pertama kali masuk Islam. Ketika mereka melakukan halaqoh secara sembunyi-sembunyi di rumah Arqam. Inilah yang menjadi tempat pertama bagi para sahabat untuk belajar Islam dari Rasulullah saw. Maka, kata beliau “Jika para sahabat yang sudah jelas dijamin masuk surga, hidup di zaman Rasulullah saw, di tengah keterbatasannya dalam belajar Islam, sampai harus diintrogasi ketika akan pergi belajar Islam, lalu antum butuh apa lagi di tengah semua kemudahan yang diberikan oleh Allah agar mau belajar Al Qur’an? ANTUM SEHAT???”

Selanjutnya silahkan dibuka QS 3: 142
Beliau memberikan nasehat agar selalu semangat dalam belajar Al Qur’an. 
Pertama IJTIHAD, kesungguhan dalam  merencanakan. Jika antum benar-benar serius ingin belajar Islam, maka carilah guru. Tentukan jadwalnya, tempatnya, dan mau belajar apa. Saya jadi teringat dengan sebuah nasehat bahwa perencanaan yang baik adalah setengah dari kesuksesan.

Kedua JIHAD, yaitu berjihadlah dalam melaksanakan semua perencanaan tadi. Dalam sebuah hadits dikatakan (disini saya terlewat gaaannn nyatat perawi haditsnya, hiks…) bahwa Rasulullah saw menggambarkan jalan untuk menuntut ilmu itu berupa jalan yang sempit dan berliku, bukan jalan yang lebar. Disini Rasulullah saw benar-benar sudah menunjukkan bahwa jihad ilmu itu jalannya sempit dan berliku, maka diperlukan jihad di dalamnya. Itulah sebabnya dikatakan oleh hadits tersebut bahwa barangsiapa yang melangkah keluar untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mencatat setiap langkah kakinya sebagai amal untuk dimudahkan jalannya menuju surga. Untuk antum yang tidak dihadapkan pada kondisi yang mengharuskan jihad fisik, maka antum harus berjihad ilmu.

Lalu dilanjutkan dengan kisah orang-orang yang selalu terbuka jalannya untuk menjemput hidayah sebagaimana dijelaskan dalam QS 4: 100. Selain itu, pada QS 2: 149 dijelaskan tentang kisah Fir’aun. Lalu pada QS 20: 43 dijelaskan bahwa Allah swt mengirimkan dua nabi sekaligus untuk menyampaikan kebenaran kepada Fir’aun, yaitu Nabi Musa as dan Nabi Harus as. Lalu apakah Fir’aun mendapatkan hidayah? Lalu BAGAIMAN DENGAN ANTUM YANG SELALU DIJAGA OLEH ALLAH, KENAPA TIDAK BERUBAH-UBAH MENJADI LEBIH BAIK? LAGI-LAGI ANTUM SEHAT???  (dibagian ini nohooookkk bangeettt waktu Beliau yang sampaikan…).

Maka pada QS 29: 69 Allah menjelaskan tentang hidayah bahwa tidak mudah menjadi orang baik, maka berhijrahlah. Jika lingkunganmu membuatmu sulit untuk hijrah, maka tinggalkanlah. Jika teman-temanmu membuatmu sulit untuk hijrah, maka carilah teman-teman yang bisa menemanimu berhiirah menjemput hidayah Allah. Dalam QS 2: 122 dijelaskan tentang taubat. Allah mencintai hambaNya yang senantiasa bertaubat. Lalu antum keliru mengambil cinta? ALLAH JELAS-JELAS MENCINTAIMU, TETAPI KENAPA ANTUM TIDAK AMBIL? SEMENTARA CINTA MANUSIA YANG BELUM JELAS MENGANTARKANMU KE JANNAH-NYA ANTUM AMBIL???

Ketiga MUJAHADAH, yaitu perjuangan melawan penyakit-penyakit jiwa dalam menuntut ilmu Al Qur’an seperti malas. Maka beristiqomahlah dan sabar. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.

Demikian pengantar dari Beliau saat membuka kajiannya. Jamaah sampai tertawa begitu nyadar kalau pengantarnya hampir 40 menit. Beliau pun masuk ke materi inti kajian hari ini, yaitu tentang CARA SAHABAT MENCINTAI RASULULLAH SAW.

Beliau membuka kisahnya dengan QS 2: 127 dan QS 61: 36 tentang Rasulullah saw yang sudah didoakan oleh dua nabi sebelum kedatangannya, yaitu Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Lalu dilanjutkan dengan QS 2: 138 Nabi Adam as diturunkan ke bumi lalu dibangunkannya sebuah bangunan untuk manusia. Dilanjutkan penjelasannya pada QS 3: 96-97 tergambar jelas bahwa ternyata ka’bah itu sudah ada sebelum Adam diturunkan ke bumi. Lalu kelak Nabi Ibrahim as diperintahkan oleh Allah swt untuk meninggikan bangunan ka’bah karena habis dilanda banjir. Pada proses ini Nabi Ibrahim as dibantu oleh putranya Ismail yang masih berusia 5 atau 6 tahun. Ismail pada saat itu membantu mengangkat batu-batu dengan bolak balik. Tempat ini sekarang disebut dengan hijir Ismail. Nah, anak antum sudah smp / sma sudah bisa bantu antum di rumah??? Bagaimana Ismail bisa memiliki akhlak yang seperti itu?

Ketika Ismail lahir di Mekkah, Ibrahim saat itu tinggal di Palestina. Meskipun begitu, Nabi Ibrahim as tidak pernah alfa menengok anaknya. Di tengah kesibukannya dalam berdakwah, Beliau menempuh jarak yang jauh hanya untuk menemui anaknya. Itulah sebabnya Nabi Ibrahim as mendapat gelar Sang Penyebrang, Sang Penyayang. ANTUM BUKAN NABI, TETAPI MENGABAIKAN ANAK??? ANTUM SIBUK APA???

Lalu dilanjutkan dengan QS 37: 99-109 dan 128-129 disini ane terlewat gaannn, silahkan dibaca sendiri yaaa atau kalau ada yang mau melengkapi silahkan…

Lalu dilanjutkan dengan penyebutan nama “ahmad” dalam QS 61: 6 dan penyebutan nama “Muhammad” dalam QS 3: 144; QS 33: 40; QS 47: 2; dan QS 48: 29. 

Makna “Muhammad” menunjukkan superlatif. Artinya betapa akhlaknya yang penyayang bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada hewan dan tumbuhan. Lalu beliau melanjutkan dengan kisah-kisah yang menunjukkan kemuliaan akhlak Rasulullah saw. Di bagian ini bener-bener ngga bisa nahan air mata gaannn. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullahs saw.

Setiap kali Idul Adha, Beliau selalu berqurban dengan 100 ekor unta. Ketika berqurban, doa Beliau ada tiga. Pertama qurban tersebut untuk Muhammad, kedua untuk keluarga besar Muhammad, dan ketiga untuk umat Muhammad saw. Bahkan setiap kali beliau berqurban, Beliau masih mengingat kita umatnya yang belum pernah ditemuinya. Lalu bagaimana cinta kita selama ini dengan Rasulullah saw?

Lalu Beliau berkisah tentang seorang anak yatim, pakaiannya lusuh, dan tidak mau diajak main oleh teman-temannya. Lalu Rasulullah saw menemuinya dan bertanya apa yang membuatnya sedih. Berceritalah anak tersebut kalau ayahnya sudah meninggal, dia tidak punya pakaian bagus, dia juga tidak punya mainan, sampai tidak ada yang mau bermain dengannya. Lalu Rasulullah saw berkata, “Maukah engkau jika mulai hari ini aku menjadi ayahmu? Fatimah menjadi kakakmu dan Hasan Husain menjadi teman mainmu?” anak itu lalu menangis dan memeluk Rasulullah saw dan berkata, “Mau ya Rasulullah!” lalu Beliau pun membawa anak tersebut dan memberinya pakaian serta mainan yang bagus. Lalu anak tersebut ikut bermain dengan teman-temannya yang pernah menolaknya. Teman-temannya merasa heran lalu bertanya darimana dia mendapatkan itu semua. Anak itu lalu menceritakan semua kejadiannya. Seketika teman-temannya berkata, “Duhai, mengapa ayah kami tidak meninggal juga.” Kisah ini menunjukkan bagaimana Beliau juga dicintai oleh kalangan anak-anak.

Kisah tentang akhlak ini juga dikisahkan dari Nabi Isa as bahwa ketika suatu hari Beliau melakukan perjalanan dengan muridnya. Lalu mereka melewati sebuah jalan yang ada bangkainya dan sudah sangat bau. Seketika muridnya berkata, “bau sekali bangkai ini!” lalu Nabi Isa as berkata, “PUTIH SEKALI GIGI HEWAN ITU!”. Dari kisah ini kita belajar bahwa apa yang memenuhi pikiran kita, maka itulah yang keluar dari lisan kita. Itulah mengapa Allah memerintahkan jika tak bisa berkata baik, maka diamlah. Seperti itulah gambaran akhlak Rasulullah saw. Apa yang terlihat dari kata-kata dan perilakunya, itulah yang memenuhi hati dan pikirannya. Maka pantaslah Beliau menjadi teladan.

LALU BAGAIMANA PARA SAHABAT MENCINTAI RASULULLAH SAW?
Kisah sahabat Umar bin Khattab ra saat berkata “Saya mencintai Anda ya Rasulullah, tetapi diri saya dulu.” Lalu Rasulullah saw tersenyum dan membacakan ayat Al Qur’an yang maknanya bahwa cintailah diriku melebihi dirimu sendiri (Disini ane kelewat lagi ayatnya, soalnya Beliau cepet banget jelasinnya gaannn, hikss…maafkeenn…). Lalu apa yang dilakukan Umar saat itu? Cinta para sahabat pada waktu itu tidak mengambil waktu lama. Tidak menunggu esok lalu mengubah cintanya, tetapi seketika itu juga Umar bin Khattab lalu berkata, “Ya Rasululah, sungguh aku mencintaimu melebihi cintaku pada diriku sendiri.”

Ada lagi kisah seorang perempuan yang suami dan anak-anaknya meninggal ketika perang uhud. Lalu ketika perang usai, bukan suami atau anaknya yang dicari tetapi Beliau mencari Rasulullah saw. Ketika perempuan ini menemui Rasulullah saw dalam kondisi yang baik, lalu dia bersyukur karena Rasulullah saw selamat. Perempuan ini lebih mencintai Rasulullah saw dibanding suami dan anak-anaknya.

Bukan hanya sahabat, para malaikat pun sangat mencintai Rasulullah saw. Hal ini dikisahkan dalam Al Qur’an (disini kelewat lagi ayatnya gaann…) bahwa malaikat berkata “keterlaluan orang yang mendengar namamu ya Muhammad lalu dia tidak bershalawat!”

Sementara ketika Rasulullah saw menjelang sakaratul mautnya masih saja yang diingat umatnya. Ini dijelaskan dalam QS 3: 185 dan QS 89: 27. Ketika nyawa beliau perlahan-lahan ditarik, maka Rasulullah saw berdoa, “Ya Allah, jika Engkau perkenankan, maka berikanlah semua sakitnya kepadaku.” Kata “perkenankan” disini maknanya bisa dikabulkan, bisa tidak. Lihatlah bagaimana cintanya Rasulullah saw kepada kita. Sampai diakhir hayatnya Beliau masih menyebut-nyebut kita, “ummati, ummati, ummati…”. Bahkan Rasulullah saw pernah menyatakan kerinduannya kepada kita, padahal kita belum pernah ditemuinya.

Ada juga kisah sahabat yang menunjukkan rasa cintanya kepada Rasulullah saw. Sahabat ini terlambat masuk islam. Oleh karena itu, untuk membayar semua keterlambatannya itu, sahabat ini tidak menunggu Rasulullah saw di masjid, tetapi menunggu Beliau di depan pintu rumahnya. Sahabat tersebut ingin meneladani setiap hal dari diri Rasulullah saw. Maka dalam QS 4: 69 dikatakan tentang akan bersama siapa kamu kelak.

LALU BAGAIMANA CARANYA SAYA MENCINTAI RASULULAH SAW
Inilah bagian yang lumayan bikin jari-jari ane kriting. Masya Allah, Beliau menuliskan semua ayat dan haditsnya di papan tulis sampai full papannya. Saya hanya menuliskan saja ya gaannn, silahkan dicek sendiri di Al Qur’an. Untuk haditsnya saya tidak sempat catat, karena om kameramen tidak mengarahkan kameranya ke papan tulis.
Pertama, QS 3: 31
Kedua QS 59: 7
Ketiga, QS 33: 21

Adapun turunan dari ketiga ayat tersebut
QS 51: 56; QS 17: 78; QS 2: 238; QS 17:79; QS 73; 1-20; QS 51: 15-23; QS 15: 9; QS 96: 2-5; QS 54; 17, 22, 32, & 40

Lalu diturunkan lagi
QS 4: 134; QS 2: 215; QS 2: 261-264; QS 9: 103; QS 9: 60
QS 4: 69; QS 51: 15; dan QS 3: 133-134
QS 59: 9-10

Hanya ini beberapa hadits yang sempat saya catat, yaitu Al Bukhari: 744, Muslim: 397, Bukhari: 2108-2010, Muslim 749, dan Tirmidzi: 886 (masiiiihhh banyaaakkk lagi, kameranya sudah tidak bersahabat gaannn…)
Oke, ada tiga ayat yang dijelaskan oleh Beliau. Berikut penjelasannya

PERTAMA QS 3: 31
Jika antum serius mencintai Allah swt, maka IKUTI NABI SAW. Karena cinta kepada Allah selalu beriringan dengan cinta kepada Rasulullah saw. Maka, jika antum sudah mencintai Rasulullah saw, maka engkau pun sudah mencintai Allah swt. Hal ini dijelaskan juga dalam QS 4: 69

KEDUA QS 59:7
Pada ayat ini menjelaskan bahwa “ambillah cepat semua yang diberikan oleh Nabi saw”. Hanya di dalam Islam yang ada tuntunannya mulai dari Anda bangun tidur sampai tidur kembali. Rasulullah saw sudah mencontohkan semua hal-hal detail dalam menjalani kehidupan kita. Jangan mengambil sepotong-sepotong, sholatnya seperti nabi tetapi lisannya selalu menyakiti saudaranya. Contoh kecil, ketika minum air dan tidak membaca doa maka seketika kita tidak mendapatkan apapun. Namun, ketika kita minum disertai dengan membaca doa, maka seketika itu pula minum kita bernilai ibadah. Jadi, kalau untuk menjalani kehidupan dunia saja kita butuh bekal, apalagi untuk kehidupan akhirat.

Lalu dalam QS 25: 23 dijelaskan bahwa banyak orang yang selalu berbuat baik ketika di dunia, tetapi ternyata masuk neraka. Koq bisa? Hal itu disebabkan karena perbuatannya tidak disertai dengan IMAN. Bahkan ada orang yang sholat tetapi ternyata tempat kembalinya di neraka. Dikatakan bahwa “celakalah orang yang sholat.” Hal itu karena tidak ada iman di dalam hatinya ketika dia melaksanakan sholat. Dia hanya sholat karena ingin mendapatkan pujian dari manusia. Bisa jadi semua amalannya seperti debu yanng beterbangan. Sungguh setiap manusia memiliki potensi untuk rugi. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al Ashr. Potensi rugi ini disebabkan jika waktunya tidak diisi dengan iman, hanya perbuatan sia-sia.

Jadi jika antum mengikuti semua tuntunan nabi saw, maka

  1. Setiap perbuatan akan bernilai ibadah
  2.  Diampuni dosa-dosanya dan Allah akan senantiasa menjaganya dari melakukan perbuatan dosa
  3. Dicintai oleh Allah

Kesimpulannya, jika kita menjadi pengikuti Nabi saw, maka kita akan dicintai oleh Allah sehingga Allah akan selalu menjaga kita dari perbuatan dosa. Jika antum sudah taubat, tetapi masih mengulangi kesalahan tersebut maka taubat antum belum diterima. Jangan sampai antum menjadi ahli ibadah, tetapi akhlaknya tidak mengikuti tuntunan Nabi saw.

KETIGA QS 33: 21
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa dalam diri Rasulullah saw sudah ada teladan dari kata “uswatun”. Disini huruf alif bertanda dhommah. Dhommah artinya berkumpul. Maka semua teladan dalam menjalani kehidupan sudah ada dalam diri Rasulullah saw (berkumpul dalam diri Rasulullah saw). Disini saya lagi-lagi kagum dengan Al Qur’an dimana beliau menjelaskan bahwa bahasa Al Qur’an adalah kalimat terindah dari semua yang pernah beliau pelajari. Dimana setiap huruf bahkan tanda bacanya memiliki makna. Itulah mengapa Beliau pertama kali belajar bahasa Arab karena ingin bisa membaca Al Qur’an dengan memahami maknanya. Beliau sangat suka belajar tafsir dan untuk bisa memahami itu semua harus bisa bahasa Arab. Waktu Beliau cerita tentang ini, saya jadi teringat dengan kenangan saat umroh kemarin. Semoga Allah memudahkan jalanku seperti niat yang Beliau punya dimana ketika waktu di Mekkah saya cemburu melihat penduduk setempat yang tilawah dengan penuh kenikmatan, sholat sambil nangis karena mereka paham maknanya. Dan itulah salah satu doaku di depan ka’bah, semoga Allah memudahkan jalanku untuk mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan Al Qur’an. Mohon doanya ya gaannn karena kita tidak pernah tahu doa siapa yang akan dikabulkan oleh Allah.

Pada bagian ini Beliau menutupnya dengan kalimat “keistimewaan dari meneladani Rasulullah saw adalah Anda akan menjadi teladan. Lihatlah bagaimana Abu Bakar ra meneladani Rasulullah saw. Lalu Abu Bakar pun menjadi teladan serta kisah para sahabat yang selalu meneladani kehidupan Rasulullah saw dan sampai sekarang menjadi kisah yang selalu kita teladani. Imam Syafi’I meneladnai kehidupan Rasulullah saw, maka Beliau pun menjadi teladan sampai sekarang.”

Di bagian akhir kajian Beliau, banyak kisah-kisah lain lagi seperti kisah Abu Darda yang berniaga sambil berdakwah. Abu Darda adalah orang pertama yang membuka toko di depan masjid Nabawi. Tujuannya agar Beliau bisa tetap dekat dengan Allah. Setiap kali waktu sholat tiba, maka Beliau langsung menutup tokonya lalu pergi sholat. Itulah mengapa sekarang kita banyak melihat toko di depan masjid Nabawi. Pertanyaannya, apakah kekayaannya berkurang ketika Abu Darda memilih jalan seperti itu? Nyatanya tidak. Lalu apa lagi yang menghalangimu mendekat kepada Allah?

Ada juga kisah para pahlawan nasional yang karena kedekatannya dengan Allah, mereka berhasil membuat negara kita merdeka. Kisah Jendral Sudirman yang dipilih karena kedekatannya dengan Allah, KH Ahmad Dahlan sampai kisah seorang diplomat, K.H. Agus Salim. Beliau seorang diplomat yang hafal Al Qur’an dan menguasai 14 bahasa. Suatu hari Beliau akan berpidato, lalu terdengar suara kambing. Respon orang-orang pada umumnya ketika dalam kondisi tersebut bisa jadi marah, koq bisa ada kambing dalam ruang rapat. Lalu apa respon Beliau. Karena keimanan yang ada di dalam hatinya, beliau tersenyum sambil berkata, “Saudara-saudaraku, Anda tahu bahwa saya menguasai beberapa bahasa bahkan sampai bahasa kambing pun saya kuasai. Oleh karena itu, untuk kambing izinkan saya menggunakan bahasa manusia dulu untuk menyampaikan pidato saya…” seketika semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut tertunduk kagum pada Beliau. Itulah IMAN. Negara ini bisa merdeka karena iman yang ada di dalam dada para pejuang. Bahkan rumah yang digunakan untuk membacakan teks proklamasi adalah rumah yang sudah diwaqafkan oleh seorang yang beragama Islam (disini saya kelewat namanya soalnya sudah mulai ribut jamaahnya karena waktunya sudah mau selesai…). Maka setiap persoalan yang kita hadapi, bahkan sampai persoalan negara ini pun bisa kita selesaikan jika kita punya iman di dalam hati kita (Di bagian ini Beliau menjelaskan detail kisah para pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan dengan keimanan bahkan sampai dijelaskan keturunan nenek moyangnya, tetapi ngga sempat ane catat karena fokus mendengarkan. Jamaah di sekitar ane sudah pada ribut mau pulang, soalnya detik-detik terakhir…)


Alhamdulillah, selesai juga resumenya. Mohon maaf kalau ada kekeliruan, maklum ane hanya manusia biasa yang tak luput dari khilaf. Kalau ada yang mau nambahin catatan ane, dengan senang hati ya gaaannn. Kalau mau dishare silahkan, dengan senang hati juga. Semoga resume sederhana ini bermanfaat. Mohon doanya selalu semoga Allah senantiasa menetapkan hati-hati kita untuk selalu meneladani Rasulullah saw dalam kehidupan ini. Aamiin ya Rabbal ‘alamin

Makassar, 29 Juli 2017
Ketika lagi bayangin diri ini bisa punya hafalan kayak Ustadz Adi Hidayat yang supeeerrr detail… (Senyuuuummmmmiiiinnnn ajaaaaa sambil didoain ya gaaannnn… hehehe…)

Wallahu a’lam bi shawab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...