Membaca postingan teman-teman tentang makna kemerdekaan, jadi geli sendiri bacanya. Ternyata macam-macam makna kemerdekaan buat mereka. Bagi yang masih berkutat dengan tugas akhir, maka merdeka itu adalah ketika bisa lepas dari yang namanya skripsi, tesis, atau pun disertasi yang ngga kelar-kelar. Bagi yang masih harus masuk kerja, maka merdeka itu adalah ketika bisa menikmati liburan sehari dan lepas sejenak dari rutinitas kerjaan yang menumpuk. Ada juga nih yang nulis, "merdeka itu adalah ketika bisa tidur sepuasnya tanpa gangguan tugas atau pun kerjaan". Nahhh para jomblo pun ngga mau ketinggalan. Ada yang nulis, merdeka itu ketika gw bisa MERried alias married dengan kamu. Kalau ini kayaknya lagi baper tingkat dewa. But sedikit komen ya sob, buat kamu yang lagi baper, merdeka itu ketika hati kamu benar-benar merdeka hanya untuk Allah sob. In syaa Allah hidupmu bakalan tenang karena semuanya hanya untuk Allah. Udah yaaa, lanjut lagi dehhh...
Nahhh, ketika semua orang beramai-ramai menulis tentang makna kemerdekaan, saya teringat dengan kisah salah satu sahabat Rasulullah saw yaitu Bilal bin Rabah. Kisah ketika Beliau disiksa oleh kaum kafir Quraisy dibawah teriknya matahari. Saat itu kaum kafir menyiksanya agar Bilal meninggalkan agama islam yang baru saja dipeluknya. Namun, apa yang dilakukan oleh Bilal. Semakin beliau disiksa, maka lisannya terus saja mengucapkan “ahad... ahad... ahad..!!!”. Bilal lebih memilih mati daripada harus meninggalkan agama Allah. Sedikit pun Bilal tak takut mati saat itu. Bilal malah lebih takut jika harus menyekutukan Allah swt.
Nahhh, ketika semua orang beramai-ramai menulis tentang makna kemerdekaan, saya teringat dengan kisah salah satu sahabat Rasulullah saw yaitu Bilal bin Rabah. Kisah ketika Beliau disiksa oleh kaum kafir Quraisy dibawah teriknya matahari. Saat itu kaum kafir menyiksanya agar Bilal meninggalkan agama islam yang baru saja dipeluknya. Namun, apa yang dilakukan oleh Bilal. Semakin beliau disiksa, maka lisannya terus saja mengucapkan “ahad... ahad... ahad..!!!”. Bilal lebih memilih mati daripada harus meninggalkan agama Allah. Sedikit pun Bilal tak takut mati saat itu. Bilal malah lebih takut jika harus menyekutukan Allah swt.
Belajar dari kisah Bilal Bin Rabah, maka merdeka itu ketika semua cintamu hanya untuk Allah...
Merdeka itu ketika seluruh hidupmu telah engkau berikan hanya untuk mengabdi kepadaNya...
Merdeka itu ketika engkau tak lagi diperbudak oleh dunia...
Bilal memang seorang budak, tetapi Beliau adalah budak Allah bukan budak dunia...
Dan merdeka itu adalah ketika kaki ini sudah berada di surgaNya Allah...
Merdeka itu ketika bisa berjumpa dengan Allah, alasan untuk semua perjalanan dan perjuangan panjang karenaNya...
Merdeka itu ketika bisa berjumpa dengan teladan kita Rasulullah saw, sosok yang selalu menguatkan lewat kisah perjuangannya ketika semangat mulai menurun...
Maka teruslah berbuat baik menyiapkan bekal terbaik untuk sebuah perjalanan panjang menuju kampung halaman, kampung surga...
Maka teruslah berkarya mengisi kemerdekaan, menjadi manusia bermanfaat untuk orang di sekitar kita demi mendapatkan ridhoNya...
Maka teruslah bergerak melangkah ke depan, karena hidup hanya sekali maka buatlah menjadi berarti...
Karena untuk membuat perubahan besar harus dimulai dari hal-hal yang kecil dan harus kita yang memulainya terlebih dahulu tanpa ada kata nanti, nanti, dan nanti...
Wallahu a'lam bi shawab
Merdeka itu ketika seluruh hidupmu telah engkau berikan hanya untuk mengabdi kepadaNya...
Merdeka itu ketika engkau tak lagi diperbudak oleh dunia...
Bilal memang seorang budak, tetapi Beliau adalah budak Allah bukan budak dunia...
Dan merdeka itu adalah ketika kaki ini sudah berada di surgaNya Allah...
Merdeka itu ketika bisa berjumpa dengan Allah, alasan untuk semua perjalanan dan perjuangan panjang karenaNya...
Merdeka itu ketika bisa berjumpa dengan teladan kita Rasulullah saw, sosok yang selalu menguatkan lewat kisah perjuangannya ketika semangat mulai menurun...
Maka teruslah berbuat baik menyiapkan bekal terbaik untuk sebuah perjalanan panjang menuju kampung halaman, kampung surga...
Maka teruslah berkarya mengisi kemerdekaan, menjadi manusia bermanfaat untuk orang di sekitar kita demi mendapatkan ridhoNya...
Maka teruslah bergerak melangkah ke depan, karena hidup hanya sekali maka buatlah menjadi berarti...
Karena untuk membuat perubahan besar harus dimulai dari hal-hal yang kecil dan harus kita yang memulainya terlebih dahulu tanpa ada kata nanti, nanti, dan nanti...
Wallahu a'lam bi shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar