Aku duduk sendiri...
Menatap langit yang masih saja menangis...
Udara dingin pun semakin menusuk hingga ke tulang-tulangku...
Meratapi hujan yang tiada henti hanya akan membuang-buang waktuku...
Bukankah hujan itu adalah berkah?
Hingga kubiarkan kedua tanganku memainkan air hujan yang turun di hadapanku...
Kalau kemarin hanya ada hujan gerimis...
Aku masih punya sedikit keberanian untuk melewatinya...
Aku percaya di depan sana mungkin sudah tak hujan...
Atau malah hujannya justru semakin deras...
Aku tak akan pernah tahu apa yang sedang terjadi di depan sana jika aku tak melewati hujan gerimis kemarin...
Hari ini bukan hujan gerimis...
Hujannya lebih deras, bahkan sangat deras...
Aku masih saja duduk menikmatinya...
Karena aku lebih menyukai hujan deras ini...
Kehadirannya tak perlu membuatku ragu,
Apakah aku harus duduk diam menunggu dia berhenti?
Atau memilih tetap berjalan melanjutkan perjalanan?
Dan akhirnya aku mencoba untuk melewati hujan deras ini...
Keberanianku pun harus lebih besar dari kemarin...
Meskipun rasanya lebih sakit saat tumpahan air dari langit ini mengenai tubuhku...
Tetapi aku harus tetap berjalan...
Berjalan penuh harapan...
Aku tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi jika aku tak melewatinya...
Dan harapanku masih tetap sama dengan hari kemarin...
Semoga di depan sana...
Aku bisa melihat pelangi...
#Makassar, 23 November 2014
Ruang perenungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar