Bismillah...
Tahun ini adalah tahun ketiga menikmati bulan Ramadhan di perantauan. Tak perlu lagi engkau tanyakan bagaimana rasanya.
Rasanya campur aduk. Di satu sisi merasa sedih. Pertama kalinya menikmati ramadhan tidak bersama dengan keluarga. Makan sahur pun dinikmati dengan berusaha menelan makanan karena harus menahan air mata. Apalagi ketika mengingat moment kebersamaan dengan mama dan bapak. Rasanya.... :'(
Di sisi lain ada perasaan bersyukur karena Allah masih memberikan kesempatan untuk bertemu bulan ramadhan.
Dan sekarang sudah tahun ketiga...
Mendengar cerita teman-temanku yang melewati hari pertama ramadhannya yang penuh dengan air mata, membuatku senyum-senyum sendiri. Teringat dengan pengalaman sendiri saat 3 tahun lalu. Kondisiku hampir sama dengan mereka.
Sekarang semuanya sudah bisa kunikmati...
Dan aku harus belajar menikmati semuanya...
Tak selamanya aku akan terus berada dengan keluargaku...
Tak selamanya aku akan terus berada di tengah-tengah mereka...
Semua butuh proses...
Dan inilah proses tarbiyah yang diberikan Allah untukku...
Proses untuk belajar menjadi lebih baik, lebih mandiri, lebih dewasa...
Dan tentunya proses belajar akan kehidupan...
Setiap kondisi biasanya akan memiliki dua sisi...
Menyenangkan atau menyedihkan...
Bahagia atau sedih...
Semua kembali pada pilihanmu, engkau mau memilih yang mana...
Apakah akan terus menangisi keadaanmu?
Atau memilih untuk menerima semuanya dengan berdamai?
Dan aku memilih BERSYUKUR...
Itulah pelajaran berharga yang kudapatkan dalam tiga tahun belakangan ini...
Betapa banyak nikmat yang diberikan oleh Allah untukku...
Bertemu bulan ramadhan adalah satu kesyukuran terbesar untukku...
Betapa banyak orang-orang yang kusayangi telah tiada dan tak bisa lagi menikmati ramadhan, bulan yang penuh berkah...
Bulan dimana tidur pun bernilai ibadah...
Bulan dimana setiap saat adalah waktu mustajab untuk berdoa...
Jika aku memilih menangisi kondisiku yang jauh dari keluarga, lalu kapan aku akan bersyukur?
Betapa banyak orang-orang yang melewati ramadhan tanpa sanak keluarganya...
Mereka tak memiliki ayah dan ibu...
Dan aku masih memiliki Ibu yang selalu menelpon dan menanyakan kabarku...
Aku masih memiliki saudara yang memberikanku semangat untuk bertahan di rantau...
Apalagi yang tak bisa membuatku untuk belajar bersyukur?
BERSYUKUR...
BERSABAR...
Dua pelajaran yang diberikan oleh Allah untukku selama menjalani jihad ilmu ini. Setiap kali ingin mengeluh, aku selalu teringat wajah Ibu, kakak, dan sahabat-sahabatku. Nasehat mereka hampir sama, " orang-orang yang sukses saat ini juga melewati apa yang kujalani sekarang. Semua butuh proses, maka bersabarlah. Karena kelak engkau akan tersenyum jika mengenang semuanya. Belajarlah untuk bersyukur. Mensyukuri setiap kondisi karena kasih sayang Allah tak pernah lepas darimu dalam setiap langkahmu."
Terima kasih ya Allah untuk semuanya...
Izinkan aku menikmati Ramadhan-Mu dengan memberikan yang terbaik untuk-Mu...
Aku tak pernah tahu, apakah ini ramadhan terakhirku?
Apakah Engkau masih mengizinkanku menikmati ramadhan ini hingga hari kemenangan tiba?
Wallahu a'lam bi shawab...
#Jakarta, 4 Juli 2014
Edisi muhasabah diri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar