Bismillah...
Assalamu 'alaikum...
Kaifa khaluk sahabatku semua?
Semoga selalu dalam lindunganNya...
Kali ini aku ingin berbagi satu hal...
Kemarin ada seorang adik yang bertanya kepadaku, "apa arti bahagia untukku?"
Ahhh adikku, engkau orang kesekian yang bertanya kepadaku...
Hingga akhirnya aku melihat sebuah tulisan teman, "bahagia itu ketika seseorang bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan pasangan yang baik untuknya?"
Cukup lama merenung saat membaca tulisan tersebut. Saya mengingat beberapa teman yang habis curhat tentang pekerjaan dan kehidupan pernikahannya. Hanya sedikit yang menikmati hidupnya, selebihnya penuh dengan keluhan.
Teman yang sudah bekerja, mengeluhkan pekerjaannya. Entah gajinya yang kurang atau atasannya yang terlalu banyak tuntutan dalam pekerjaan. Teman yang sudah menikah merasa menyesal kenapa dulu tidak sekolah dulu baru menikah. Sekarang waktunya habis untuk mengurus keluarga. Ada juga yang mengeluhkan sikap mertuanya yang menuntutnya lebih. Dan masih banyak lagi curhatan yang sebagian besar hanya berisi keluhan. Lalu sampai kapan kalian akan hidup dengan mengeluh? Bukankah hidup ini akan terus berjalan dan kapan kalian bisa belajar untuk mensyukuri hidup kalian? Jika kalian hidup untuk "omongan orang lain", maka tak akan ada kebahagian yang kalian dapatkan. Tak perlu sibuk membandingkan hidupmu dengan orang lain, tapi sibuklah bandingkan hidupmu yang dulu dan sekarang. Apakah sudah menjadi lebih baik atau sama saja?
Kalau boleh flashback, cobalah ingat saat kita masih dalam kandungan. Bukankah saat itu kita menjadi orang yang tak berdaya. Tapi Allah senantiasa mengurus kita selama berada dalam kandungan. Setelah lahir, Allah lagi-lagi memberikan kita banyak nikmat bahkan yang tak pernah diminta.
Pernahkah kita meminta udara yang kita gunakan untuk bernapas? Allah berikan semuanya secara gratis. Cobalah bayangkan andai kita harus membeli udara untuk bernapas, berapa banyak biaya yang dibutuhkan? Cobalah ingat saudara kita yang harus membayar mahal oksigen di rumah sakit.
Cobalah perhatikan penglihatan kita. Berapa kali mata kita berkedip? Apa yang akan terjadi jika mata kita tak berkedip dan melotot terus. Dengan kebesaranNya, Allah mengatur semuanya tanpa kita sadari.
Masih banyak lagi nikmat yang Allah berikan kepada kita. Pendengaran, kaki yang bisa melangkah, kondisi fisik yang sempurna, makanan yang kita makan setiap hari, dan masih banyak lagi. Pertanyaan selanjutnya, sudahkah kita berterima kasih untuk semua nikmat tersebut? Ataukah kita hanya menggunakan untuk bermaksiat? Ataukah kita hanya menggunakannya untuk melakukan sesuatu yang justru membuat Allah murka?
So, buatku bahagia itu adalah BERSYUKUR. Mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan untukku. Jika tak ada rasa syukur, maka tak kan ada rasa puas dalam hati. Dan pastinya kita akan menjadi budak dunia. Itulah sebabnya salah satu doa yang sebaiknya kita lantunkan adalah "Ya Allah letakkan dunia di tanganku dan akhirat di hatiku." Semua itu agar kita tak menjadi manusia yang serakah.
Kedua, bahagia itu adalah mendapatkan RIDHO ALLAH SWT. Apalah gunanya kita hidup jika ternyata Allah tak pernah ridho atas hidup kita? Bukankah kita hidup hanya untuk mendapatkan ridhoNya?
Jika Allah sudah ridho atas hidup kita, maka apapun yang kita minta kepadaNya in syaa Allah DIA akan memberikannya.
Jika Allah tak memberikannya sekarang, maka Allah lebih tahu waktu terbaik untuk hambaNya.
Jika Allah tak memberikanNya hingga di akhir hidup kita, maka Allah sedang menyiapkan untuk di akhirat kelak.
Allah yang paling tahu setiap kebutuhan hambaNya. Allah yang paling tahu kadar kemampuan hambaNya dalam menghadapi setiap ujian. Maka fokuslah mencari keridhoaan Allah.
Tak perlu jadi pahlawan yang sibuk mencari nama baik dihadapan manusia. Tapi belajarlah untuk menjadi PAHALAWAN, orang yang menyibukkan diri dalam kebaikan agar mendapatkan kedudukan terbaik dihadapan Allah.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Wallahu a'lam bishawab...
Makassar, 9 November 2015
#Ya Allah...
Terima kasih untuk semua nikmatMu...
Apapun kondisiku, ajari hamba untuk selalu bersyukur dan bersabar di jalanMu...
Hilangkan semua rasa takut dihatiku, kecuali takut kehilanganMu...
Hilangkan semua kekhawatiran dalam hatiku, kecuali rasa khawatir karena jauh dariMu...
Ya Allah...
Kuserahkan semua urusan hidupku kepadaMu...
Hanya kepada Engkau kugantungkan semua harapan, doa-doa, dan mimpi-mimpiku...
Engkau ridho atas hidupku, itu sudah cukup bagiku...
Ya Allah...
Jika hamba tak bisa melihat akhir dari semua perjalanan ini, maka kumohon syahidkan hamba dijalan ini...
Kerinduan untuk berjumpa denganMu, itulah yang membuatku kuat dan bertahan hingga saat ini...
Semoga ini semua kelak bisa mengantarkanku ke jannahMu...
Aamiin ya Rabbal 'alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar