Rabu, 02 Maret 2016

Onde-onde & Sarikaja

Sejak dulu, Bapak tak pernah membiasakan kami untuk merayakan ulang tahun. Menurut Beliau, hal itu tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Itulah sebabnya tak pernah ada perayaan ulang tahun, khususnya tiup lilin dalam keluarga.

Tapi Mama punya kebiasaan yang lain. Setiap kali ada moment penting atau bahagia, seperti anak atau cucunya yang milad, habis wisuda, kakak naik jabatan, dan moment bahagia lainnya, Mama selalu membuat dua kue ini. Kalau orang bugis bilangnya kue onde-onde (klepon) & kue sarikaja.

Duluuuu, aku pernah bertanya mengapa harus membuat kue ini. Takutnya kita melakukan sesuatu yang tak pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Jawaban Mama sederhana. Sebenarnya menjelaskannya pake bahasa bugis, tapi sudah ditranslate.

"Ini ungkapan kebahagiaan seorang Ibu nak. Mama tidak punya maksud apa-apa. Tapi kamu harus tahu kalau ada doa seorang ibu dibalik kue ini. Kamu lihat proses pembuatan onde-onde ini? Lihatlah, dia berisi gula merah dan ketika dimasak pasti akan tenggelam karena berat. Tapi lama kelamaan dia akan mengapung, padahal gula merahnya masih ada di dalamnya. Maka hiduplah seperti itu. Seberat apapun masalahmu, jangan mau tenggelam dan tidak berbuat apa-apa. Tetaplah mengapung dan terus melanjutkan hidup. Hidupmu akan terasa ringan jika engkau menyerahkan semuanya kepada Allah.
Adapun kue sarikaja, kamu lihat permukaannya. Kalau sudah jadi, permukaannya akan bergelombang. Maka seperti itulah hidup, kita tak pernah tahu gelombang apa yang akan engkau hadapi dalam kehidupan. Apapun itu, maka hadapilah. Seperti rasanya yang manis, maka semua akan terasa manis jika engkau menjalaninya dengan sabar dan ikhlas."

Dan kemarin saat pulang dari kampus, Mama langsung memberiku kue ini dan mengalirlah semua doa-doanya untukku. Lagi-lagi hanya Allah yang bisa membalas semua kasih sayangmu. Aku tahu kalau Mama sudah mau pulang ke Sinjai jauh-jauh hari. Tapi hanya karena moment sekali dalam empat tahun itu, Mama rela menunggu dan berlama-lama di Makassar. Mama, semoga Allah selalu menjagamu dengan sebaik-baik penjagaanNya...

Teruntuk Mama dan Bapak, semoga kelak aku bisa membahagiakan dan membuatmu bangga dihadapan Allah...
Aamiin ya Rabbal 'alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUTRISI UNTUK PASIEN COVID-19

    Pasca postingan tulisan pengalaman saya menghadapi Covid-19 di instagram  (@cerita_bonita), banyak teman yang DM dan japri bertanya ...